Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 148 by Meysha lestari

Sinopsis Jodha Akbar episode 148 by Meysha lestari. Maham sangat gembra karena mengetahui rahasia yang disembunyikan Shivani. Dia menari dan menari sambil tertawa bahagia. Adham datang dan menegurnya, "ibu, kenapa kau terlihat sangat gembira, seperti aku telah menjadi rja saja.." Maham menjawab, "kalau kau menjadi raja, aku tidak akan menari sendiri, aku akan ajak rakyat menari bersamaku.." Adham bertanya alasan maham sangatgembira. Maham menunjukan surat-surat cinta Shivani. Adham membaca surat-surat itu dan merasa geram. Dia merasa Shivani telah mempermalukan keluarga Mughal, karena setuju menikahi Mirza padahal mencintai pria lain. Maham punya rencana lain, dia ingin menunjukan surat itu pada Jalal agar dia tahu kalau hubungan yang di sarankan Jodha itu tidak benar, dan Jalal akanmemarahi Jodha. Adham senang, karena bisa balas dendam pada Jodha, Ibu dan anak itu tertawa gembira.

Prajurit yang setia pada Sharif mengunjunginya di penjara. Sharif menyuruh Prajurit itu menyelidiki rencana Abul Mali dan siapa orang yang akan di suruh membunuh Jalal. Dia ingin menyampaikan penemuan itu pada ratu Jodha sehingga diirinya mendapat nama dan Ratu Jodha bisa membebaskan dia seperti yang di lakukan Ruq pada Adham. 

Maham terlihat seperti sedang bicara dengan jalal. Dia menunjukan surat-surat Shivani pada jalal dan menunjukan rencana ratu Jodha yang ingin membawa anggota keluarganya masuk dalam keluarga Mughal, tapi Maham yakin, Jalal tidak akan bermain-main dengan perasaan Mirza hakim dan akan memutuskan hal yang benar.

Di ruang Dewan Khas, semua anggota keluarga menunggu dengan cemas. Jalal datang dan terlihat murung. Jalal bertanya pada Raja Bharmal mengapadia setuju dengan pernikahan Mirza dan Shivani? Bharmal berkata karena Jodha yang menyarankan dan Jodha adalah bagian dari keluarga Mughal. Mirza adalah pemuda yangbaik dan hubungan pernikahan diantara keduanya akan mempererat ikatan persaudaraan antara Mughal dan rajvanshi yang telah terjadi sebelumnya. Jalal mengerti pemikiran raja Bharmal.

Jalal menanyai Shivani dan ingin mendengar pendapatnya tentang pernikahan itu. Jalal menuju Shivani maju. Shivani menutup wajahnya dengan dupatta dan maju ke hadapan Jalal. Jalal menyuruh Shivani mengungkapkan pendapatnya apakah dia bersedi amenikahi Mirza hakim? Shivani mengaku bersedia dan siap menikah. Jalal bertanya, "mengapa?" SHivani menjawab karena Mirza pria yang baik, sopan, dan.. Shivani tak sanggup meneruskan kalimatnya. Jalal bertanya, "dan apa?" Shivani binggung. Jalal tertawa, "aku pikir kau akan berkata kalau Mirza mirip denganku.." Jodha tersenyum geli. Jalal tertawa, 'baiklah, aku hanya ingin menggodamu. Aku ingin tahu apakah kau bisa mengungkapkan pemikiranmu secara bebas seperi ratu Jodha dan tidak mengenal takut.." lalu dengan wajaah gembira, Jalal mengumumkan kalau dirinya setuju dengan pernikahan Shivanid an Mirza hakim. Shivani terlihat kaget dan kecewa. Semua orang tersneyum gembira, termasuk Maham. Adhma yang terlihat heran bertanya, "ibu, apakah kau sudah menunjukan surat itu pada Jalal?" Maham memberitahu Adham kalau dirinya punya rencana lain.

Kila sbalik menunjukan maham sedang bicara dengan SHivani sambil menunjukan surat-suratnya. Maham pura-pura baik pada SHivani dengan menasehatinya agar mnelupakan Tej dan meneruskan hubungannya dengan Mirza, karena kalau tidak, dia akan menunjukan surat itu pada jalal dan Jalal akan memutuskan semua ikatan, termasuk dengan Jodha, karea Jodha yang mengusulkan pernikahan Mirza dan Shiv. Maham beralasan kalau dirinya sedang bermain dengan rahim saat menemukan Surat-surat Shivani. Maham memaksa Shivani agar setuju menikahi Mirza. Shivani kaget, tapi tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Maham. Kilas balik berakhir. 

Adham memprotes Maham karena mereka kehilangan kesempatan bagus. Maham menyakinkan Adham kalau mereka akan punya banyak kesempatan. 

Bharma bertanya apakah Jalal merasa puas dan cocok dengan Jodha? jalal mengiyakan, "putrimu sangat pengertian. Dia tahu apa yang aku suka dan tidak aku suka..." lalu Jalal mengucapkan selamat pada Jodha karena dia akan punya adik ipar dari anggota keluarganya sendiri.

Jodha bertemu Mirza di taman. Jodha bertanya apakah Mirza bahagia karena mendapatkan orang yang dia suka? Mirza menjawab kalau shivani juga pasti gembira, karena dia juga menyukainya. Jodha bertanya, "bagaimana kau bisa tahu kalau Shivanimenyukaimu?" Mirza tersneyum, "karena aku seperti kakak, dan aku ksatria Mughal. Dan kakak ipraku sangat menyukaiku.." lalu Mirza bertanya tentang apa yang di sukai Shivani. Jodha memberitahu Mirza kalau Shivani suka seni dan pekerjaan seni.

Jalal datang dan menyela, "aku akan memberitahumu.." Jalal menyuruh Mirza menghormati Shivani dan agar berhati-hati pada wanita Rajvanshi, "karena mereka pandai mengontrol kemarahannya dan bisa meledak sewaktu-waktu. Jadi kau harus hati-hati." Jodha paham kalau Jalal sedang menyindirnya, dengan sengaja Jodha bertanya, "apalag yang kau tahu tentang Shivani?" Jalal menjawab, "dia suka warna, merpati dan banyak lagi. Dia benci berburu, bahkan bis amengeluarkan peluru dari senapanmu. jadi kau harus bersiap-siapuntuk itu. Oh ya, satu lagi, jangan menggoda wanita lain, karena dia bisa cemburu.."

Mirza tersenyum, "aku tahu kau bicara tentang kakak ipar. Dia sangat menarik. Tapi percayalah padaku, kakak sangat beruntung karena memilikinya, hatinya sangat tulus.." Jalal memuji Mirza yang pandai memuji Jodha. Mirza memuji Jalal yang sekarang ini pandai menggejek orang, "silahkan saling mengejek sementara aku pergi.." lalu sambil senyum Mirza beranjak pergi.

Jodha menegur jalal, "apa yang kau pikirkan?" Jalal menjawab, "aku tiak mengatakan hal yang salah. Apa yang ku katakan padanya akan membantunya menjalani kehidupan pernikahan..." lalu Jalal melarang Jodha membuang-buang waktunya, "aku banyak pekerjaan.." Setelah berkata begitu, Jalal bergegas pergi. Jodha terperangah, "aku tidak menghentikan dia, dia yang menggejekku..!"

jalal dan para menteri berkumpul untuk berdiskusi tentang masalah politi. Jalal gusar dengan abul mali yang masih bebas berkeliaran dan bisa melakukan apapun, "aku tak bisa membunuhnya, tapi aku harus menangkapnya!" Jalal mengingatkan Mirza bahwa yang paling penting bagi Jalal adalah untuk memastikan tidak terjadi hal buruk selama persiapan penriakhan Mirza dan Shivani. Maham mendengar itu dan menyerigai licik... Sinopsis Jodha akbar episode 149
Bagikan :
Back To Top