Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinnopsis Jodha Akbar episode 211 Jalal Mengusir Jodha dari Agra by Meysha Lestari

Sinopsis Jodha AKbar episode 211 Jalal mengusir Jodha dari Agra by Meysha Lestari. Jalal menyuruh DIlawar Khan keluar dari bejana atau dia akan menyuruh prajurit menumpahkan air panaas kedalam bejana. Tiba-tiba terdengar suara orang mengadu dan mendesah kesakitan. Jalalheran. Dia menyuruh prajuri memiringkan bejaana itu dan mengeluarkan orang yang ada di dalamnya. 

Prajurit melaksanakan perintah Jalal. Ternyata yang berada did alam bejana bukanlah Dilawar tapi prajurt Mughal yang terikat dan di sumpal mulutnya.  Atgah Khan bertanya bagaimana Prajurit itu berasa dalam bejana. Si prajurit menjelaskan kronologisnya.  Jalal semakin murka. Atgah menenangkan Jalal dengan berjanji bahwa mereka pasti akan menangkap Dilawar Khan. DImanapun dia bersembunyi. Jalal berteriak menuruh prajurit kembali mencari DIlawar Khan. Lalu dia dan para prajurit melanjutkan pencarian.

Maham Anga senang. Karena hari yang diharapkannya telah tiba. Hari di mana Jalal akan memenggang ratu Jodha atau mengusirnya dari Agra karena telah berkhianat.

***

Jodha berdoa dengan khusyuk didepan patung Krishna ketika Sujamal muncul. Jodha langsung berdiri menyambutnya.

"Kak Sujamal, kenapa kau masih di sini? Bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik-baik saja. AKu ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. AKu minta maaf karena tidak bisa menangkap konspirator itu."

"Jangan buang waktu dalam berbicara. Tinggalkan tempat ini secepatnya. Yang mulia sangat marah. Hidupmu dalam bahaya. Kakak harus pergi."

Sujamal berkata kalau dia tidak perduli dengan hidupnya sendiri. "Aku datang kesini untuk mengucapkan selamat tinggal padamu. Dan aku membutuhkan janjimu."

Sujamal meminta Jodha berjanji agar tidak memberitahu Jalal tentang pertemuan mereka agar Jodha tidak di curigai dan di tuduh telah membantu SUjamal menyusup ke istana.

Jodha keberatan. Tapi Sujaamal mengangkat tangan Jodha meletakkannya di atas kepalanya. "Bersumpahlah atas hidupku!" Jodha tak punya pilihan lain.

Dengan berat hati sujamal beralik hendaak pergi. Tapi di pintu telah berdiri Jalal, Atgah dan pasukan Mughal.

Jodha dan Sujamal tertegun.

Jalal berkata penuh amarah , "sebelum aku menggantungmu, akau akan membiarkanmu melihat wajahnya untuk terakhir kalinya."

Jodha menatap Sujamal dengan cemas. Sujamal tenang saja.

Jalal sudah menduga kalau DIlawar akan menemui Jodha dan mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. 

Jodha memohon pada Jalal agar tidak menghukum Sujamal. "Dia tidak bersalah. Dia tidak melakukan kesalahan apapun." SUjamal menatap Jodha dan menggeleng. Jodha teringat janjnya.

Melihat itu, Jalal langsung menyuruh Atgah menangkap Sujamal. Sujamal menurut dan tidak melawan sedikitpun. 

Sebelum pergi, SUjamal dan Jodha saling berpandagan dengan tatapan cemas dan penuh kasih sayang. hal itu semakin membuat Jalal cemburu dan emosi. 

Begitu Atgah, Sujaamal dan Prajurit Mughal pergi, Jalal langsung mendekati Jodha dengan wajah beringas menahan marah.  Jodha tertunduk.

Jalal berdiri tepat di depan Jodha. Dan berkata, "aku ingin bicara denganmu dulu. AKu bertanya beberapa kali dan kau bebrohong padaku. AKu telah melihatmu bertemu pria ini di kuil, kamu masih diam. Aku percaya kau tidak akan melakukan kesalahan apapun. AKu yakin bahwa kamu punya alasan untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya dariku. Setiap hari aku bberpikir kau akan memberitahuku yan sebenarnya. Tapi kau terus berbohong dan setiap malam kau ertemu dengannya. Aku berharap kau akan memberitahuku yang sebenarnya. Tapi setiap kali juga kau menyembunyikannya dan berbohong padaku."

"Ratu Jodha, mengapa kau tidak mempercayaiku dan berbagi perasaan denganku?"

Jodha menjawab dalam hati, " aku tidak bisa melanggar janji yang aku buat dengan sujamal, yang mulia."

Melihat Jodha hanya diam, Jalal membentak, "kenapa kau masih diam?"

"Maafkan aku yang Mulia, aku tidak berdaya..."

"Aku juga tidak berdaya, ratu Jodha. AKu tidak berdaya karena perasaanku padamu, "ucap Jalal sambil memukul dadany asendiri." Sejauh ini aku berpikir bahwa aku pria yang tidak berperasaan. Tapi entah kenapa aku berpikir untuk memberikanmu satu kesempatan terakhir hingga hari ini. Jadi, ini adalah kesempatan terakhir yang kamu punya. Jika kau punya integritas, kumohon, beritahu aku yang sebenarnya. Beritahu aku siapa pria itu!"

Jodha diam dan hanya bisa meneteskan airmata. Melihat itu, Jalal membentak, "jawab aku! AKu sudah menghornati Rajput sejauh ini. Untuk semangat integritas dan kegiatan mereka. Aku menghormati mereka karena nilai mereka. Tapi Rajput semcam apa dia? Bagaimana dia bisa ke harem dengan berpakaian kasim? Bagaimaana dia bisaa tidak menghormati wanita? Apa yang memaksa dia untuk melewati semua batasnya? "

"Kamu tahu kan bahwa banyak wanita yang tinggal di Harem. Aku telah menikahi beberapa dari mereka karena alasan politik. Mereka semua menginginkan perhatian dariku. Tapi aku tidak pernah memperhatikan mereka. Apakah kau tahu kenapa?"

"Aku berjanji padamu, aku akan membunuh dia di depan matamu. Dan aku yakin bahwa kamu akan menangis. Aku yakin itu akan memberikanmu rasa sakit. Tapi sebelum itu, aku ingin tahu satu hal. Apalasannya ratu Johda? kenapa dia tidak peduli dengan hidupnya? Jawab aku!"

Jodha diam. Jalal metenggut rambutnya sambil membentak, "beritahu aku!" Jodha menjerit kesakitan. "Apa alasannya mendekatimu? Apakah cintamu  untuk dia? Atau apakah itu kebencian untuk suamimu? Apakah itu alasan mengapa kamu tidak pernah membiatkan aku mendekatimu? Apa itu alasan mengaapa kau menjauhi aku? Dan kau sekarang membiarkan pria itu memasuki ruanganmu? Kau membiarkkan pria lain masuk keruanganmu tapi kau tidak mau menjawab pertanyaan suamimu! Jawab aku!!"

Jodha menatap Jalal sambil menahan sakit. Namun dia hanya diam. Itu yang membuat Jalal semakin marah. 

"Jawab aku!" sentak Jalal sambil melemparkan tubuh Jodha hingga menghantam dinding. Jodha menjerit kesakitan. Tapi jalal sudah kesetanan. Dia tak memperdulikan itu lagi.

Jalal mendekati Jodha dan berdiri melotot didepannya. Jodha bingung. "Aku tak bisa menjawab pertanyaanmu yang, mulia."

"Kenapa? Apakah kau merasa malu? kamu tidak malu punya hubungan tidak sah dengan seorang pria? Tapi kamu malu untuk menerimanya, ratu Jodha? Apa Raja Bharmal tahu apa yang putrinya lakukan?"

Jodha terbelalak mendengar tuduhan Jalal.

"Sudah berapa lama ini terjadi? APakah itu dimulai sebelum aku menikahimu atau jauh sebelum itu? Apakah ini alasanmu  tidak pernah membiarkan aku menuntut hak ku terhadapmu? Kamu tidak pernah membiarkan aku mendekatimu? Tidak membiarkan aku mencintaimu atau punya hubungan denganmu? Tapi aku punya hak untuk tahu jawabannya. Jadi jawab aku! Katakan padaku. Saat kamu menikah denganku apakah kamu memikirkan tentang dia? Katakan padaku, apakah kamu memaksa ku menjauhimu karena kau mencintai pria ini? Jawab aku ratu Jodha!!"

Jodha terperanjat mendengar semua tuduhan Jalal.

"Dulu aku berpikir bahwa kau memakan racun dan melawan kematianmu demi diriku. Tapi sekarang aku tahu bahwa kamu ingin hidup untuk pria itu. Itu membuatku marah. Membuatku bingung. Bodohnya aku! bagaimana kamu bisa melakukan ini? Aku tidak percaya kau melakukannya. Mengapa kau mencintai dia? Kamu telah menghancurkan hatiku. Kamu tidak akan pernah tahu apa rasanya patah hati..."

Jodha hanya bisa menangis sambil menatap Jalal. Setiap ucapan Jalal mengores hatinya tapi dia tidak bisa berteriak atau mengatakan yang sebenarnya karena janjinya pada Sujamal.

Jalal berkata kalau Jodha telah membuatnya patah jati. Telah menghancurkan hatinya. Bahkan racun Benazir yang mematikan lebih baik daripada perbuatan Jodha ini. Karena dengan peruatannya Jodha telah membuat Jalal menderita setiap saat. 

Melihat Jodha hanya diam, Jalal mengebrak dinding yang meuat buku-buku jarinya berdarah. Jodha berteiak kaget, "yang mulia kau berdarah..." Jalal menepiskan tangan Jodha, "jangan perdulikan aku. Jawab saja pertanyaaku!"

Jalal mendorong Jodha hingga terduduk di kursi. Lalu Jalal mengajukan pertanyaan yang harus di jawab Jodha dengan ya atau tidak. 

Jalal ingin tahu apakah Jodha mengenal orang itu jauh sebelum mereka menikah?

Jodha menjawab Ya. Jalal hendak menamparnya tapi tidak jadi. Jalal meluapkan amarahnya dengan membanting perabotan.

"Pernahkan kamu bertemu dia sebelum pernikahan kita?"

"Ya." Jalal membanting sofa dihadapan Jodha sambil berteriak. Jodha ketakutan. 

Jalal mendekati Jodha lagi dan bertanya,"sejak kapan kamu mengenal dia?"

"Sejak kecil."

"Satu lagi. apakah kau mencintai dia?"

Jodha hendak berdiri, "aku...."

Jalal menekam pundak Jodha agar tetap duduk. "jawab saja pertanyaanku. Apakah kau mencintai dia?"

Jodha binggung. Tapi Jalal menyuruh dia menjawab pertanyaanya. Alhirnya Jodha menjawab, "ya."

Jalal berteriak histeris sambil melempar barang. Dia tertegun sejenak sebelum akhirnya tergelak. Jodha bingung melihat perubahan emosi Jalal.

Sambil tertawa jalal mendekati Jodha. "Kau telah mempermalukan aku. Dengan menerima bahwa kamu punya hubungan tidak sah dengan seorang pria, kamu telah menghina martabat pernikahan kita. Kau mempermalukan aku hari ini. Dan seluruh kekaisaran Mughal. Orang tuamu akan malu padamu. kamu telah melanggar etika dari Rajput."

Jodha tertegun diam. Wajahnya memerah menahan malu dan marah atas ejekan dan tuduhan Jalal. Tapi dai tidak bisa apa-apa.

Jalal berkata kalau Jodha punya banyak bakat. Dan bakatnya dalam membalas dendam adalah yang paling hebat. Dan Jalal tidak ingin melihat bakat Jodha lagi. Dia juga tidak ingin melihat wajah Jodha lagi karena itu dia mengusirnya. "Aku membebaskanmu dari pernikahan ini dan demi tuhan, tinggalkan tempat ini sebelum matahari terbit besok pagi."

Jodha tertegun. Melihat itu Jalal membentak, "Pergi kau dari sini!!"

setelah mengusir Jodha, Jalal langsung bergegas pergi. Meninggalkan Jodha yang menangis tersedu-sedu seorang diri.

***

Jalal mengumpulkan seluruh pembesar istana idi ruang sidang. Dia memarahi mereka karena telah ceroboh membiarkan seorang pria masuk ke harem dan menyamar sebagai kasim. Bagaimana mereka akan menjaga wilayah Mughal kalau menjaga harem saja tidak bisa?

Jalal menanyai Maham bagaimana hal itu bisa terjadi padahal tanggung jawab itu berada ditangan maham. Seperti biasa, Maham menyalahkan orang yang telah mengirim kasim2 itu. Tapi Jalal berkeras kalau kali ini, Maham punya andil dalam  hal ini. Maham mengaku bersalah dan bersedia menerima hukuman apapun.

Lalu Jalal mendatangi Sharifuddin dan bertanya bagaimana Sharif tidak mencurigai Dilawar padahal dia melayani Bakshi Bano dan diam di rumah Sharif.

"Kau harus malu, Sharif. Untung saja Rajput itu tidak melukai adikku..."

Lalu jalal meminta pembesarnya memutuskan hukuman untuk dilawar khan sebelum besok pagi. Seagai contoh agar tidak ada yang mengulangi perbuatan ini seperti ini lagi.

Dari semua, hanya Maham yang gembira melihat kemarahan Jalal. "Itu membuktikan kalau Jalal sangat marah pada ratu Jodha. Hati nya hancur. Terkadang patah hati lebih bebahaya dari apapun. Ratu Jodha akan menerima konsekuensinya. Kasihan ratu Jodha."  NEXT: Sinopsis Jodha AKbar episode 212 by Meysha Lestari.  

Bagikan :
Back To Top