Sinopsis Jodha Akbar Episode 39 bag 2 by Meysha Lestari. Menteri mengajak Daz dan maan melihat-lihat istana Mughal. Mereka mengagumi keindahan istana Mughal. Adham Khan melihat itu dan menatap sinis, "musuh berkeliaran di istana sebagai tamu..." Lalu Adham dan Bhagwandas berpapasan. Menteri mengenalkan Adham pad Bhagwandas. Bhagwandas memberi salam pada Adham, tapi Adham tak membalas salam itu. Adham menyindir Bhagwandas, "kalian rakyat Amer sangat pandai, kalah dalam perang tapi tak kehilangan apapun. Seharusnya kalian menjadibudak raja, malah jadi kerabatnya. Kalian punya kesepakatan, menyelamatkan Amer dengan mengorbankan adiknya..."
Bhagwandas geram dan akan maju, tapi Maan Singh memegangi tangan Daz. Lalu Jalal datang dan menyapa mereka. Jalal bertanya apakah Bhagwan dan Maan menyukai Agra? Bahgwandas menjawab kalau dirinya tak ada masalah, tapi Adham punya masalah. Jalal melirik Adham. lalu Bhagwandas menyuruh Adham mengatakan apa yang barusan dia katakan di depan Jalal. Adham terdiam. jalal menyuruh Adham mengatakannya. Adham hendak mengatakannya, tapi Maan Singh menyela. maan SIngh mengulang apa yang di katakan Adham pada jalal.
Jalal menyuruh Adham mengantar Bhagwandas dan Maan Singh ke kamarnya, "tidak ada yang boleh mengganggu mereka. Mereka harus di jamu dengan layak. Jika ada yang tida hormati mereka, berarti dia tak menghormati aku.." Jalal mengingatkan Adham, kalau Mughal tak hanya di kenal keahliannya dalam bertempur, tapi mereka juga di kenal karena keramahannya. Adham tak punya pilihan lain selain menuruti perintah Jalal dengan dongkol.
Jodha menyiapkan altar di kamarnay untuk tempat patung. Maham mengawasinya dengan kesal. Apalagi suara berisik lonceng yang di bunyikan Jodha saat memuja, membuat maham dongkol. Dengan kasar, maham memanggil Jodha, "Ratu Jodha..." Jodha menoileh. Maham pura-pura tersenyum dan memberitahu Jodha kalau semua sudah di persiapkan. Dia menyuruh Jodha meminta apapun pada pelayan kalau butuh sesuatu. Hamida datang bersama rombongan. Maham kaget melihatnya. Hamida melihat patung dewa, dia tertegun tapi tidak kaget. Maham bertanya denan heran, "seperinya ratu tidak terkejut, ini..." lalu maham memberitahu hamdia tentang pernjanjian pranikah dengan jalal. Mereka bertanya, "apakah yang mulia setuju?" Dengan sarkastis maham menjawab, "kalau tidak setuju, Ratu Jodha tidak akan ada di sini.."
hamida menatap Jodha dan tersenyum, "begitulah jalal, dia suka mengejutkan semua orang. Dnegan mengijinkan dirimu tetap menganut agamamu, sangat sulit untuk memahami keinginannya. Tapi aku yakin, kelak kau akan mengerti apa yang di inginkan jalal.." Lalu hamdia menyuruh Maham menyiapkan perayaan resepsi malam ini. Hamuda ingin acaranya berjalal sempurna. Dengan terpaksa maham menurut dan hendak pergi ketika melihat nampan yang di hamida. Dengan ras aingin tahu mahambertanya, "maaf, yang mulia, ini apa?"
Hamida menjelaskan kalau malam ini perayaan pernikahan jalal dan Jodha, dia telah membelikan gaun pengantin sebagai hadiah dan ingin Jodha memakainya malam ini. maham membeirtahu Hamida tentang insiden Jodha membakar gaun pengantin dari jalal. Jodha tertunduk. Hamida meminta Maham melupakan masa lalu, "aku yakin Jodha akan menyukai hadiah dariku.." Dengan sinis Maham mendoakan semoga harapan hamida benar.
Setelah maham peri, hamida memberikan hadiahnya pada Jodha dan berharap Jodha akan memakai gaun itu malam ini. Jodha kaget menerima gaun khas rajvanshi yang sangat indah, "ini untukku?" Hamida memberitahu kalau dia khusus membuatkannya untuk Jodha begitu tahu jalal menikahi puteri Rajput. hamida mengingtakan kalau perayaan malam ini sangat penting karena akan di hadiri orang-orang penting. Dia ingin Jodha terlihat paling cantik. Jodha mengangguk. Begitu Hamida pergi, moti berkata kalau dai tak menyangkah ada yang memperhatikan mereka. Jodha menyahut kalau hamida orang yang baik. tapi Jodah cemas, tentang acara yang akan berlangsung nanti maalam.
Malamnya, Jalal dan Jodha menikah lagi dengan adat Mughal. Setelah pernikahan ada resepsi. Jodah kaget mengatahui kalau orang yang selalu bertengkar denan dirinya adalah yang bernama ruqayah dan istri kesayangan jalal. Moti berkata kalau mereka telah bermusuhan dengan orang penting. lalua ada acara pemberian hadiah untk Jodha. Ruq memberi hadiah istimewa untuk Jodha dan menyurunya memakainay. Jodha menerima hadiah Ruq dan berkata kalau dia akan memakai hadiah itu di harem di saat yang tepat. Ruq terlihat kesal dan marah, tapi tak bisa memaksa.