Sinopsis Jodha AKbar episode 149 by meysha lestari. Adham benar-benar tidak memgerti dengan rencana ibunya. Adham hanya tahu kalau sampai Shivani menikah dengan Mirza hakim, maka posisi Jodha akan semakin kuat. Maham menenangkan Adham dan berkata klau permainan baru di mulai. Maham memberitahu Adham bahwa kalau saudara sendiri yang mengkhianati rasanya akan lebih menyakitkan. Maham mengaku telah mengancam Shivani agar mau menikah dengan Mirza kalau tidak ingin tejwan mati. Maham menyuruh Adham membaca surat Shivani dengan benar, di situ telah tertulis rencana Shivani untuk kawin lari dengan Tejwan. Maham berencana akan membiarkan mereka menikah. Adham masih tidak mengerti. maham menjelaskan kalau dengan cara itu, Jalal akan membenci Jodha dan hubungan mereka akan hancur.
Maham berencana begitu Shivani kawin lari, dia akan menaruh surat shivani di kamar Jodha lalu menyebarkan rumor kalau ratu Jodha tahu renana shivani. Dengan cara itu jalal akan merasa telah di khianati oleh Jodha dan jalal akan mengusir Jodha dari Agra dan mereka akan keluar sebagai pemenangnya. Adham akhirnya mengerti dan merasa kagum pada kecerdikan ibunya.
Benazir mengeluh pada Zakira tentang betapa sulitnya mendekati jalal karena acara pernikahan Mirza hakim, "jalal selalusibuk dan banyak orang mengelilinginya." Zakira menyuruh benazir bersabar. Benazir berkat akalau Abu Mali tak bisa bersabar, "dia sangat marah dan aku tidak tahan di marahi olehnya.." Maham Anga datang dan memberitahu benazir kabar gembira, bahwa tak lama lagi, benazir akan bisa mendekati Jalal dan menjadi Ratunya, karena Jodha akan menjauhi dari jalal. Maham yakin Benazir tahu apa yang harus dia lakukan untuk menaklukan Jalal, 'aku akan mengurus masalah yang lain dan kau teruslah berusaha mendekati yang Mulia.." Setelah berkata begitu, Maham pergi.
Zakira kesal dangen maham, "apa dia pikir kita ini pelayannya? Sebelum kau membunuh jalal, sebaiknay kau menggigit dia dulu.." Benazir menolak, "dia hanya memberi jalan untukmendekati yang Mulia. Dia pikir aku ingin mendekati Yang mulia, dia tidak tahu kalau akuini perempuan beracun, dan kesini untuk membunuh yang Mulia.."
Ruq sedang menghisap Hookah. Hoshiyar datang memberitahu Ruq tentang pertengkaran dua selir dan saling ejek diantara mereka. Ruq ingin tahu bagaimana mereka saling mengejek. Hoshiyar berkata kalau nazima mengejek Ruksyar bahwa dia akan memakai pakain lama di pesta. Ruq kaget, "pesta? Pesta apa?" Maham yang menjawab, "biar aku beritahu.." Maham memberitahu Ruq tentang pernikahan Mirza hakim dan Shivani yang telah di rencana Jodha dan di setujui Jalal. Ruq kaget karena tidak tahu menahu tentang itu. Maham menghasut Ruq tentang Jalal yang semakin menjauh darinya dan semakin dekat dengan Jodha.
Maham mengingatkan Ruq tentang istri istimewa Jalal yang ada 3, "aku merasa buruk, tapi kau tidak mengerti. Jodha seharusnya memberitahu dirimutentang ini, tapi dai malah meminta izin ratu hamida saja..." Maham menghasut Ruq agar membeni Jodha dan mengusirnya dari sisi Jalal agar posisi Ruq menguat kembali. Ruq tertegun, antara cemas dan marah.
Nenek memberi petunjuk pada Jodha dan pelayan tentang pernikahan Shivani dan Mirza, karena Mainawati tak ada di Agra, maka mereka yang harus mengurus semuanya. Nenek ingin acaranya berjalan lancar dan meriah. Jodha melihat Mirza datang dan berdiri sambil tersenyum di belakang nenek. Jodha mendekatinya dan memberitahunya kalau Shivani tak ada di tempat itu. Mirza tidak sedang mencari Shivani dia ingin minta izin Jodha agar bis amengajak Shivaani melihat lukisan di dinding kuil yang sedang di renovasi. Mirza ingin menghabiskan waktu berdua dengan shibani dan ingin Jodha menyampaikan hasratnya itu. Dengan bercanda Jodha berkata kalau dia akan menyampaikan pesan Mirza pada kekasihnya. Mirza tersenyum malu.
Pratap mendengar kabar tentang rencana pernikahan Shivani dan Mirza dan sangat geram dengan raja Bharmal yag menurutnya haus kekuasaan dan ingin mengamankan dirinya dengan menjalin hubungan lagi dengan Mughal setelah Jodha. Pratap menyuruh anak buahnya mengirim kabar ke seluruh kerajaan rajput agar memutuskan tali hubungan dengan Amer. Guru Pratab menyarankan agar Pratab bergabung dengan Tulsi das yang juga menentang mugal. Pratab setuju.
Zakira menemui Javeeda yang memanggilnya. javeeda bertanya pada Zakira tentang warna baju yang akan di pakainya. Javeeda menunjukan kain berawarna biru. Zakira berkata kalau itu cocok dengan Javeeda, "ytapi pipimu harus merona merah agar terlihat cantik." javeeda tidak tahu bagaimana agar pipinya bisa memerah. Zakira memberinta saran, "orang arap membuat pipinya merah dengan menamparnya.." javeeda menoba saran Zakira dan menampat pipinya. Dia terlihat gembira saat melihat pipinya merona mereah. Setelah tujuannya terapai javeeda mengusir Zakira. Zakira pamit pergi.
Maham datang dan melihat Javeeda memukuli pipinya. Maham bertanya apa yang dia lakukan? Javeda memberitahu Maham kalau itu adalah cara membuat pipinya memerah. Javeed amenyuruh maham mencoibanya. Maham menolak. Javeeda memaksa. Maham ingin mencobanya pada Javeeda. Javeda mengisninkan. Maham menampar pipi Javeeda dengan keras. javeda kesakitan tapi gembira melihat sebelag pipinya memerah. javeeda meminta maham menampar pipinya yang sebelah lagi. Maham menurut. Dia menapar javeda dnegan sangat keras. javeda mengeluk kesakitan, tapi senang melihat kedua pipinya merona merah. Sebelum pingsan javeeda berkata kalau selain pipinya memerah dia juga melihat bintang-bintang. lalu javeeda pingsan.
Di dapur istana, para pelayan sedang memasak dan menyiapkan hidangan istimewa. Maham datang memberi pengarahan, dia ingin semuanya sempurna dan makannya sangat lezat. Adham datang menyapa Maham, "aku ingin bicara denganmu ibu." Adhma memprotes maham karena menyuruh pelayan memasak dengan benar, "kalau begini, pernikahan pasti akan terjadi.." Maham melarang Adham cemas, "jangan mengkhawatirkan sesuatu yang tidak penting. Ketika jalal mengetahui Jodha telah mengkhianatinya, maka kesenangan akan di mulai. Dan pesta ini untuk dirimu.." lalu maham menyuruh Adham mengawasi para tukang masak. Adham menolak. Begitu maham pergi, Adham ikut pergi.
Di teras, hamdia bano, Gulbadan Begum, salima dan Jiji Anga sedang minum teh bersama Jalal. Ruq datang dengan wajah murung dan berkata kalau dai ingin bicara dengan jalal. Para wanita bangsawan pun pergi memberi kesempatan keduanya untuk bicara. Jalal menyuruh Ruq mengatakan apa yang dia pikirkan. Ruq bertanya siapa istri istimewa jalal? Jalal menjawab Ruq. Ruq bertanya lagi, "siapa istri pertamamu?" jalal menajwab, "kau.." Ruq memprotes Jalal karena tidak memberitahunya tentang rencana pernikahan Shivani dan Mirza hakim, "kenapa kau hanya perduli pada Jodha? Dia menghinamu, tidak mau merubah agamanya demi dirimu, dia mendorongmu..dan kau menerima lamarannya. kau akan menikahkan adikmu dengan adiknya. Kenapa jalal? Apa yang terjadi padamu? Maha Jalal yang dulu di takuti orang? Jalal yang akan menghukum orang yang menyela pembicaraanya? Jalal yang akan menghukum berat siapapun yang menghinanya? Kenapa jalal? Ap ayang terjadi padamu?"
Jalal menjawab, "pertama, pernikahan ini terjadi karena Mirza sangat mencintai Shivani. kedua, kita tidak perlu mengundang diri kita sendiri. dan ketiga, kemarahanku masih menakutkan seperti dulu.." Ruq menuntut Jalal mengatakan kalau Jodha tidak penting baginya. jalal menyahut, "Ratu Jodha tidak penting bagiku..! Apa kau senang?" Setelah berkata begitu, Jalal pergi dengan wajah kesal. Ruq menatap keperiannya sambil membatin, "entah mengapa aku tidak bisa mempercayai jalal. Aku merasa bahwa aku telah berbuat kesalahan karena tiak mendengarkan apa kata Maham. Jodha adalah ancaman bagiku..." Sinopsis Jodha Akbar episode 150