Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 205 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 205 by Meysha Lestari. Jalal mendatangi Ruq i kamarnya. Ruq menyapa jalal dan mempersilahkannya duduk, "aku akan memina pelayan untuk membuatkan makanan favoritmu, setelah itu kita akan memainkan satu permainan.." Ruq menawarkan minuman. Jalal menjawab kalau dirinya tak masalah minum anggur. Ruq menuangkan minuman dan memberikannya pada jalal. Jalal meminum anggur dengan sekali teguk. Jalal meminya Ruq menemaninya minum. Ruq tidak menolak, "setelah itu kita akan bermain..."

Di kamarnya, Jodha terlihat sedih. Moti menyapanya, "ada apa Jodha?" Jodha menjawab kalau dia mengantuk. Moti mengingatkan Jodha kalau dia belum makan malam. Moti cemas dan memeriksa kening Jodha, "tidak ada demam. Tapi mengapa kau bersedih?" Jodha terlihat bingung, "entahlah, aku tak tahu apa yang terjadi. yang Mulia marah padaku dan tak mau bicara. Aku tak tahu apa aku cuma menerka atau memang benar begitu..."

Jalal dan REuq bermain Luddo. Ruq melihat kemurungan di wajah jalal dan mengusiknya, "apa ada masalah? Aku melihat kau menjaga jarak dari ratu Jodha. Kau tidak mau bicara padanya. Apakah semua baik-baik saja?" Jalal merasa terganggu mendengar pertanyaan itu, "kita ada di mana?" Ruq menyahut, "di kamarku!" Jalal menukas, "lalu mengapa kita bicara tentang ratu Jodha? kalau kau ingin bicara dtentang dia, pergilah ke kamarnya.." Jalal hendak bangkit. Ruq menahannya, "maafkan aku, jalal. Jangan pergi. Aku tak akan bicara tentang siapapun.." Jalal setuju. Dia meminta tambah minuman. Ruq menuangkan minuman ke cawan kosong Jalal.

Moti merasa kecil hati karena Jodha tak mau cerita, "aku ini temanmu, kalau kau tak mau bicara padaku, lalu aapa gunanya diriku?" Moti hendak beranjak pergi. tapi Jodha menahannya, "aku sendiri tak tahu apa yang terjadi. Yang Mulia akan bermalam bersama Ratu Ruqayah, dia istrinya, tapi kenaapa aku merasa sedih..?" Moti menyahut, "itu hal yaang bagus.." Jodha berkata kalau dia seperti ingin menangis, "kau malah bilang hal yang bagus.." Jodha memberitahu Moti kalau Jalal pernah bertanya bahwa jika Jodha mencintainya, apakah Jodha aka erasa sedih jika dia pergi ke kamar istri yang lain? Saat itu Jodha menjawab kalau mereka semua adalah istri Jalal tapi dia tetap akan merasa sedih sebagai seorang istri. Moti memuji jawaban Jodha.

Ruq dan Jalal masih bermain. Ruq memenangkan permainan. Jalal berkata kalau Jodha bisa bermain lebih baik dari dirinya Ruq mengingatkan Jalal kalau dia tadi tak ingin bicara tentang Jodha. Jalal terdiam. Ruq menyempatkan diri untuk bertanya, "ada masalah apa?" Jalal membeirtahu Ruq kaalau Jodha berbohong padanya. Ruq tidak percaya, "aku rasa dia tidak akan bisa berohong padamu.." Jalal mengiyaakan, "aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, dan dia berohong.."  Ruq mengingatkan Jalal kalau wanita bisa berada dalam posisi dia mana dia tak ingin terluka atau dia melakukan sesuatu hal yang salah dan ingin menyembunyikannya. Jalal menyangkal,, "ratu Jodha tak bisa melakukan hal yang salah.." Ruq melihat kerisauan Jalal dan memberinya minum. jalal meneguk minuman itu. Ruq berpikir kalau keraguan Jalal pada Jodha akan membuat dirinya memenangkan persaingan itu..

Malamnya, Jalal daan Ruq tidur berdampingan, Ruq memeluk jalal. Jalal terbangun dan menyingkirkan tangan Ruq. lalu dai bangkit dari tempat tidur dan mengambil minuman. Jalal minum dengan pikiran menerawang mengingat Jodha yang sedang menemui Sujamal. Jalal gusar dan membuang gelasnya. lalu dia melangkah keluar kamar dan pergi ke kamar Jodha.

Jodha sedang tidur. Jalal masuk ke kamar Jodha. Dia teringat tentang aturan melepas alas kaki. Jalal keluar lagi ke pintu, lalu melepasalas kakinya. Dia melangkah kedalam kamardengan semboyongan dan hampir jatuh menimpah aksesoris di kaamar Jodha. jalal menahan benda itu dan melangkah mendekati tempat tidur Jodha. Dia melihat Jodha tidur dengan nyenyak. Jalal duduk di tepi tempat tidur, tepat di samping kaki Jodha yang selonjor. Jalal menyentuh kaki Jodha lembut. Jodha reflek menarik kakinya. Jalal menyentuh dan membelai kaki Jodha. Lalu dia beranjak kesamping Jodha dan mengamatinyawajah cantiknya dari dekat. Jalal menatap wajah Jodha sambil memiringkan tubuh. Jalal menatap bibir Jodha yang merah merekah.

Jalal teringat kembali bagaimana Jodha bertemu Sujamal secara dian-diam. Jalal menarik  diri dengan kaget saat dia teringat bagaimana Jodha mendorongnya dulu. Jalal menarik tubuhnya untuk menjauh dan bangkit. Gerakan secara mendadak itu membuat Jalal kehilangan keseimbangan dan jatuh. Jalal menyenggol vas  dan membuatnya rooh dengan suara berisik. Jodha terbangun dengan kaget. Jodha menatap sekeliling dan kaget saat melihat Jalal terbaring di lantai. Jodha segera bangkit dan menolongnya, "yang Mulia, apa yang kau lakukan di sini?"

Jalal tertawa geli, "terakhir kali kau yang mendorongku, tapi kali ini aku jatuh dengan sendirinya..." Jodha membantu jalal bangkit, "kau mabuk.." Jodha menompang tubuh Jalal dan membaringkannya di tempat tidurnya. Jalal beruman, "kau tidak melakukan hal yang benar padaku, Ratu Jodha. kau tahu kalau aku sangat menyukaimu, tapi kenapa kau melakukan hal seperti itu?" Jodha bertanya dengan heran, 'ap ayang kau bicarakan Yang Mulia?"

Jodha membantu Jalal berbaring di tempat tidur dan menyelimutinya. Jodha berbalik pergi ketika kain selendangnya tertaruik. Jodha meminta Jalal melepaskan selendangnya, "aku sangat menghormatimu, tolong kepaskan seledangku.." Tapi tarikan itu tidak terlepas. Jodha berbalik, "yang mulia!" Jodha ternganga menyadarai kalau dia bicara sendiri, karena Jalal sudah tertidur nyenyak dengan tangan menindih selendangnya. Jodha  tersenyum tipis dan menarik selendangnya dari tindihan tangan Jalal. lalu Jodha menurunkan kelambu sambil menatap Jalal sembari berguman, "dulu aku mendorongmu, tapi dulu situasinya berbeda. tapi sekarang situasinya tidak sama lagi..." lalu Jodha beranjak pergi..

baksi sedang tidur. Sujaamal datang ke kekamarnya dan memadamkan diya. Setelah dai yakin kalau Bakshi tertidur, Sujamal berniat menyelidiki untuk mencari tahu siapa pengkhianat yang ingin mebunuh Jalal. Sujamal keluar dari kamar bakshi dan berjalal di koridor. Prajurit menegur Sujamal karena kelayapan maalam-maalam di istana. Sujamal memberitahu prajurit siapa dirinya dan dalam perjalanan ke dapur. Sujamal bertanya tentang dapur. Prajurit menunjukan pada Sujamal di mana lokasi dapur. 

Sujamal melangkah kearah yang di tunjuk prajurit. Sujamal menaatap sekeliling dan merasa aneh dengan ketatnya penjagaan. SUjamal membatalkan niatnya dan hendak berbalik peri, ketika berpapasan dengan Maham Anga. Maham menegur Sujamal dan bertanya tentang identitasnya dan mengapa Sujamal ada di tempat itu. Sujamal menjawab kaalau dia sedang dalam perjalanan menuju dapur.

Maham merasa kalau Sujamal sangat cerdik. Tapi maham tak kehabisan akal, "ini adalah istana, kau tak bisa kelayapan sesuka hati seperti di jalanan. Jangan lakukaan ini lagi!" Sujamal memastikan kalau hal seperi itu tak aakan pernah terjadi. Tanpa sadar, Sujamal menyebut dirinya sendiro dengan menggunakan kata ganti pria. Maham menginterogasinya, "kenapa kau menyebut dirimu dengan sebutan dia {laki-laki}? kau ini kasim, dan harus memanggil diri sendiri sebgai wanita. Sujaamal cema campur binggung. Sujmaamal coba menjelaskan. Penjelasannya di terima mhama. Sujamal berkat akalau dia terbiasa menggunakan sebutan itu saat berada bersama para pria. Setelah berkata begitu, Sujamal izin pergi. Maham mengijinkan.

Dalam hati, maham berkata, "...kau boleh pintar, taapi aku sanga cerdas. Aku sedang menunggu kapan kau akan menemui Jodha. Itu adalah langkah terakhirku menuju kemenangan..." Maham sedang menunggu reaksi Jodha, "ketika kau menemui Jodha sebagai langkah terakhir, maka aku akan memainkan kartuku..." SInopsis Jodha akbar 206
Bagikan :
Back To Top