Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 141 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 141 by Meysha Lestari. Maham sedang berjalan di taman ketika dia melihat Prajurt menyeret seorang tawanan. Maham bertanya, "siapa dia?" Prajurit menjawab kalau pria itu telah menantang semua orang di pasar kerajaan Mughal, "dia berkata tak seorangpun sanggup mengalahkannya dalam gulat. Karena itu dia menantang Yang Mulia.." Maham tertarik, "kau siapa? Kenapa kau datang kesini?"  Pria itu mengaku bernama Imtiaz Khan berasal dari Chunar, "bergulat sudah menjadi hasratku. Untuk melawan orang terkuat di Hindustan. AKu datang ke Agra untuk menantang Jalaluddin Muhammad bertarung denganku.."

Maham marah mednengarnya dan mengancam akan memenggal kepalanya jika dia mau, "tapi kau telah menantang kerajaan Mughal. Aku akan menerima tantanganmu. Kau harus bersiap-siap itu itu." lalu maham menyuruh prajurit membawa Imtiaz ke penjara dan menungu perintah selanjutnya dari dirinya. Imtiaz di bawah pergi. Maham mendapat ide, "aku rasa ini kesempatan yang bagus. Imtiaz tidak tahu kalau di kerajaan ini ada pria berbadan besi dan tidak akan mudah mengalahkan dia. Dan orang itu adalah anak kesayanganku. Adham Khan." Maham merasa kalau itu adalah kesempatan yang bagus untuk membebaskan Adham dari penjara. Maham akan memastikan kalau Jalal akan membebaskan Adham dari penjara dan dari hukumannya.

Di Dewan Khas, Atgah meminta izin dari jalal untuk memburu Abul mali dan membunuhnya. tapi Jalal melarang, "aku tidak ingin dia di bunuh. Kalau mau aku sduah melakukan itu sejak dulu. tapi aku tidak bisa mebunuhnya, karena dia adik iparku. Aku tidak ingin membuat adikku menjadi janda.." Jalal mengungkapkan ketidakberuntungannya karena kedua saudara iparnya telah mengkhianati dirinya, "satu dari mereka telah di penjara dan sati lagi masih bebas berkeliaran. Ini adalah bagian dari kehidupan kaisar.." 

Atgah memperingatkan Jalal kalau Abul Mali bisa membuat masalah lagi kalau tidak segera di ambil tindakan. Jalal mengakui kondisinya yang ada dalam dilema. Tiba-tiba muncul Resham yang membeirtahu Jalal kalau Maham Anga ingin bertemu dengannya di harem, "beliau ingin membicarakan hal penting dengan Anda..."

Para wanina sudah berkumpul ketika Jalal datang. Para wanita berdiri memberi salam. Semua terlihat tegang. Jalal membalas salam mereka sambil bertanya, "ada apa ibu? Kenapa kau memanggilku kerumah gundik saat aku sedang ada pertemuan?" Maham memberitahu Jalal tentanh imtiaz yang menantangnya untuk bertarung Gulat. Maham tidak bisa menahannya karena Imtiaz bisa datang ke sidang dan menantang jalal secara langsung. Jalal menatap Jodha sejenak. Lalu dia bertanya pada Maham, "menurut mu bagaimana Ibu? Apakah aku harus memenuhi tantangannya?" Maham dengan tegas mengiyakan, karena menurutnya harga diri mereka sebagai Mughal akan di rendahkan jika tidak meladeni tantangan itu.

Hamida bano tidak setuju, "biasanya aku tidak ikut campur dalam urusan politik. Tapi hari ini aku akan mengeluarkan pendapatku..." hamdia menyarankan gara jalal mengabaikan tantangan itu, karena itu sangat sepele. Maham menyangkal pendapat hamida bano, karena tidak melayani tantangan Imtiaz bisa memberi kesan kalau mereka takut. Ruq setuju dengan pendapat maham. Sementara Jodha setuju dengan Hamida bano. Menurt Jodha tidak bijak kalau mengambil tindakan karena provokasi tanpa tahu apa tujuan dari tantangan itu, "bisa saja itu tipuan dari musuh.."

Lalu benazir ikut memberi pendapat. Semua orang menatapnya dengan tatapan kaget, termasuk jalal. Menyadari itu, Benazir tidak jadi bicara. tapi jalal menyuruhnya mengatakan pendapatnya. Benazir berkata kalau dirinya sependapat dengan Maham. lalu jalal menegur hamdia bano karena memanggilnya ke harem untuk membicarakan politik dan ratu-ratunya ikut memberikan saran. Jalal merasa itu bukan bidang mereka karena dirinya telah punya Maham Anga dan para menteriuntuk memutuskan masalah. Jalal juga mengingatkan Benazir agar lain kali tidak ikut campur dalam urusan politik. lalu jalal menyuruh Maham mengumumkan kalau dirinya akan menerima tantangan itu dan ingin semua orang tahu kalau tantangan itu bukan hanya di tujukan padanya, tapi pada seluruh kerajaan Mughal.

Imtiaz di hadapkan pada jalal di dewan Khas. Jalal bertanya apakah Imtiaz datang untuk menangtangnya? Imtiaz mengiyakan. Atgah Khan memarahi Imtiaz karena berani menantang kaisar, "berani-beraninya kau menantang kaisar. Apa kau tak punya keinginan untuk hidup?" Jalal menenangkan Atgah khan, sebaiknya kita tanya apa yang dia inginkan..." Imtiaz mengatakan keinginannya. Dia ingin bertarung dengan pegulat terhebat di kerajaan Mughal. Jiak Imtiaz kalah, dia akan menjadi budak Jalal. tapi Jika pegulat Jalal yang kalah, maka Imtiaz akan menantang 2 orang lagi untuk mengalahkannya. Jika dia masih menang maka Jalal harus mengakui kalah padanya." mendnegar itu, semua menteri menghunus pedang siap menyerang Imtiaz.  Imtiaz berkata kalau dai datang tanpa senjata dan hanya ingin menantang jalal, kalau jalal tidak mau menerima tantangannya, dia akan pergi. Jalal memberi isyarat pada menterinya agar menahan diri. 

Jalal melarang Imtiaz pergi, "kau sduah menantangku di ruang kerajaanku. Kau harus tetap di sini sampai kita memutuskan semuanya. Aku tidak akan membiarkan ada orang di hindustan manapun menantang kerajaan Mughal. Aku akan membuktikan pada semua orang bahwa menantang kerajaan Mughal sama dengan mengundang kematiannya sendiri. Aku akan mengumumkan pada semua orang, bahwa aku menerima tantangan Imtiaz Khan...." Pertarungan akan di lakukan besok dan untuk sementara Jalal menjadikan Imtiaz sebagai tamu di istananya.  Saat Iamtiaz keluar, dia berpapasan dnegan Benazir. Keduanay saling tatap dan sepertinya saling kenal. Tapi tidak saling sapa.
Bagikan :
Back To Top