Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 140 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha AKbar episode 140 by Meysha Lestari. Mirza hakim bersama Rahim dan Salima. Mirza membawakan Rahim mainan terbagus dari Kandhar. Rahim sangat suka dan mengucapkan terima kasih. Mirza memuji hakim. Salima berkata kalau Mirza telah membuat semua orang gembira. Salima bertanya kemana saja Mirza selama ini, "apa kau tidak merindukan kami..." Mirza berkata kalau dai juga rindu pada keluarga di AGra, dan  kedatangannya kali ini membawa misi khusus.  Mirza memberitahu Salima kalau dirinya mendengat pembicaraan Abu mali dengan seseorang dan mereka merencanakan sebuah konspirasi di istana Agra. Salima menyarankan agar Mirza memberitahu jalal. Mirza menjawab kalau dirinya belum tahu siapa saja pelaku konspirasi itu dan akan menyelidikinya dulu.

Benazir menemui Maksood Khan bersama Zakira. Maksood khan menengur Benazir karena mengajak Zakira. Benazir menjawab, "aku takut, karena itu aku meminta dia menemaniku.." maksood meyakinkan Benazir kalau dirinya aman bersamanya dan tidak perlu merasa takut. Lalu Maksood mengajak benazir masuk kedalam. Zakira menatap keduanya denga cemas.

Dalam kamar, Benazir menyesalkan tindakan Maksood yang memaksa dirinya menemuinya dan tidak memberinya pilihan. Maksood merayu Benazir agar dekat dengannya. Saat Benazir membuang-buang waktu Maksood marah dan mengancam akan melaporkan penemuannya tentang Benazir pada Jalal. Benazir tidak punya pilihan lain selain memenuhi keinginan Maksood. Benazir menladeni kemesraan maksood. Dia mencium bibir Maksood dan efeknya, maksood khan segera jatuh ke lantai dengan mulut berbusa.

Benazir dengan cairan berwarna hijau dari mulut menyesalkan kelakuan Maksood Khan yang memaksanya melakukan itu, "inilah yang akan terjadi jika seseorang coba mengejarku. Dia ingin menghabiskan malam bersamaku, lihatlah apa yangterjadi.." Zakira takut kalau ada yang melihat Benazir. Dia membawa Benazir pergi dari tempat kejadian. Maksood khan masih hidup dan coba merangkak. Benazir pergi dengan di bimbing Zakira. Kondisi Benazir sangat memprihatinkan. Dia terlihat lemas dan tak bertenaga. Zakira membujuknya agar berjalan cepat, takut kalau di lihat orang.

Zakira dan Benazir lewat di depan kamat Jodha. Moti sedang berdiri di pint. Moti segera memanggil Jodha dan memberitahunya tentang keadaan Benazir. Jodha melihat Benazir sedang muntah-muntah. Jodha juga melihat bibir Benazir yang menghijau, "dia sakit dan muntah-muntah, tapi kenapa dia keluar maalam-malam begini? Itu pasti karena sesuatu yang dia makan..." lalu Jodha memberi isyarat pada Moti untuk mengikutinya. Moti menurut.


Zakira membawa benazir ke kamarnya. Zakira mengingatkan Benazir kalau kondisi itu selalu terjadi setiap kali dia mengeluarkan bisanya. Benazir meminta Zakira mengambilkan obat untuknya. Zakira peri mengambilkan obat untuk Zakira.

DI kamarnya, Jodha meramu obat untuk Benazir dan hendak memberikannya pada Benazir. Tapi Moti menawarkan diri untuk memgantarnya. tapi Jodha menolak, karena dia tak ingin membiarkan Moti pergi sendirian malam-malam, "aku masih ingat ap ayang di lakukan Adham Khan.." lalu keduanya sepakat untuk pergi bersama.

Di kamar Zakira mengambil ular dari dalam wadahnya. Benazir dengan kepayahan berguman sendirian. Jodha dan Moti datang membawakan obat. Jodha menegur Benazir. benazir kaget dengan kehadiran Jodha. Dia memberitahi Jodha kalau Jalal tak ada di kaamarnya. Jodha berkata kalau dirinya tidak mencari jalal tapi untuk memberikan obat pada Benazir. benazri berkata kalau dirinya hanya pelayan, kenapa Jodha mau bersuah payah untuknya? Jodha menjawab kalau dia punya tanggung jawab moral untuk membantu mereka yang membutuhkan. Benazir menolak obat Jodha. Zakira datang sambil membawa seekor ular. Karena kaget melihat Jodha, ular itu terlepas dari tangan Zakira. 

Jodha yang tak mau memaksa benazir agar memakan obatnya, bergegas pergi. Zakira menghampiri Benazir. benazir menanyakan obatnya. Zakira mengatakan kalau ularnya lepas saat dia kaget melihat Jodha. benazir kesal dan mengeluh, "Zakira, kau selalu saja tidak bisa bekerja dengan benat.." lalu Benazir pergi untuk mencari ular yang terlepa situ.

Jodha dan Moti berjalan pergi. Ular besar mengikuti mereka dari belakang. Jodha berteriak kaget melihat ular itu dan terjatuh. Ular menegakkan lehernya dan siap mematuk. Moti berusaha menolong Jodha. tapi satu gerakan bisa membuat ular itu melancarkan patukan berbisanya. Ketika ular siap mematuk Jodha, muncul Benazir yang secepat kilat menepis ular itu hingga melayang ke semak. Jodah kaget melihat keberania benazir. benazir terlihat kikuk. Jodha terlihat lega an mengucapkan terima kasih pada Benazir. benazir menjawab dengan diplomatis, "Anda membuatkan obat untuk seorang pelayan, maka pelayaan ini bisa melakukan apapun untuk Anda.." Jodha bergega sbangkit dan melangkah pergi. tapi sekali lagi dai menoleh dengan tatapan heran kearah Benazir.

Begitu Jodha dan Moti lenyap dari pandangan, Benazir segera menangkap ular berisa itu dan menjilatnya hingga ular mengigit lidahnya. Seketika kondisi benazir membaik. Zakira tersenyum lega.

Mirza sedang berlatih pedang di hadapan Atgah dan para menteri seperi Munim Khan. Mereka kagum dengan keahlian Mirza hakim. Tiba-tiba terjadi keributan kecil saat seorang prajurit menemukan mayat maksood khan. Semua orang segera berkerumun dan memeriksa kondisi mayat. mereka semua menduga kalau maksood Khan mati karena di gigit ular. Mirza merasa heran, karena tidak ada bekas gigitan di tubuh Mirza. tapi salah satu menteri melihat bekas gigitan di bibir maksood yang membiru. Jalal juga datang ke TKP dan merasa heran dengan penemuan maayat itu. Jalal mengenal Maksood sebagai pelayan yang setia, karena itu dai menyuruh menteri menyiapkan pemakaman yang layak dan kompensasi untuk keluarganya.

Benazir dan Zakira melihat kejadian itu dari kejauhan. Benazir yakin mereka tidak akan tahu kalau maksood mati karena dirinya, orang-orang itu pasti menduga maksood mati karena di gigit ular. Mirza merasa aneh dengan kematian maksood dan menduga kalau itu adalah salah satu hasil konpsirasi. Mirza coba memberitahu tentang itu pada jalal. Tapi jalal tidak takut, "kau ada bersamaku, aku tidak takut.." Mirza menghubungkan kematian maksood dengan konspirasi Abu mali.

Jodha pergi ke taman bersama moti. Dia merasa heran karena tidak melihat ada burung merpati. Mirza hakim datang dan menyapanya. Jodha membeirtahu Mirza tentang merpati-merpati yang biasanya ada di tempat itu. Mirza coba melakukan sulap dan berhasil mengeluarkan merpati dari turbannya. Jodha terlihat kagum. Mirza tertawa. lalu dai memberitahu Jodha kalau dirinya telah di tugaskan untuk memindahkan merpati-merpati dari tempat itu setelah di temukan mayat pengawal yang mati karena di gigit ular berbisa.

Jodha ingat kejadian malam itu keika seekor ular berbisa hendak menyerangnya. Morza yakin kalau itu ular yang sama yang membunuh maksood. Jodha memuji Mirza karena sangat perhatian pada merpati sementara kakaknya, sangat suka membunuh binatang saat berburu. Mirza membela jalal, "dia hanya beruru binatang buas.." Jodha menuduh Mirza membela Jalal. Mirza menjawab, "tentu, aku sangat mencintainya. Bisa di bilang aku memujanya.." Jodha menjawab kalau Mirza harus memuja dewa, bukan manusia. 

Mirza mengingatkan Jodha kalau dalam tradisinya Suami seperti dewa. Moti tersenyum. Jodha berkata, "kau membelanya lagi.." Mirza tersenyum, "aku bisa berpihak padamu . Ibu telah memeritahu aku kalau kakak ipar sangat pandai memasak. Dan aku sangat suka makan Dhaal Bhato CHurma." Jodha tersneyum, "apa makanan bisa membuatmu  berpindah pihak?" Jodha menggoda, "baagaimana kalau kakak mu tahu tentang hal ini?" Mirza menajwab, "aku akan memeritahu dia, tidak penting aku mendukung dia atau kau, pada akhirnya kalian adalah satu. Jadi samaa saja..." Jodha tersipu... SInopsis Jodha AKbar episode 141
Bagikan :
Back To Top