Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 139 bag 2 by Meysha lestari

Sinopsis Jodha Akbar episode 139 bag 2 by Meysha lestari. Jodha terbelalak kesal, tapi tak mengatakan apapun. Dengan judes, Jodha memanggil reva, memintanya untuk mengambilkan bahan-bahan dan melakukan apa yangd i perintahkan.Bbegitu reva pergi Jodha segera membuat ramuan obat dengan di awasi jalal. Jalal menatap Jodha tanpa kedip. Jalal menatap patung dewa Kanha. Jodha melihat ap ayang di lihat Jalal, lalu menegurnya dengan cemas, "Yang Mulia, aku tahu kau senang sekali membeirkan barang-barangku ke Benazir, kan? tapi aku akan jelaskan 1 hal, jangan coba-coba mengambil patung dewa Kanha ku..." 

jalal cepat menyela, "aku tidak bodoh. Aku tak kan pernah berikan patung dewa Krishna padanya..." Jodha tersneyum lega. jalal menambahkan, "lagipula apa yang akan dia lakukan dengan seruling dan bulu merak?" Mendengar itu, Jodha tambah emosi. Dia memanggil Reva dengan suara keras. Reva datang membawa apa yang di inginkan Jodha. Jalal berpesan agar jodha membuat obat yang mujarab. Jdoah menyahut berang, "sepertinya kau sangat mencemaskan benazir ini.." jalal tertawa, "tentu saja. Dia itu favoritku. Aku ingin dia cepat sembuh.." Jodha menyuruh jalal bersabar karena dia butuh waktu untuk menyiapkannya. jalal menyahut, "tidak masalah. Aku bisa menunggu. Aku punya banyak waktu. Aku akan tidur setelah aku berikan obat ini pada benazir.."

Sambil menunggu, Jalal memberitahu Jodha kalau adiknya akan datang dari kabul. Dia ingin Jodha ikut menyambutnya, karena bagaimanapun secara status, mairza hakim itu adik iparnya jodha. Saat mengatakan itu, Jalal menggunakan logat rajvanshi yang membuat Jodha tersenyum. lalu jalal menyuruh Jodha membuat obat dengan cepat karena Benazir pasti sedang menunggu, "cepat..cepat! Ayo cepat!" Jodha tak menyahut, dia fokus pada pekerjaannya. Jalal mengawasinya sambil berguman dalam hati, "aku takkan melepaskanmu dengan mudah setelah kau mempermalukan aku di depan semua orang dengan memberikan ayunan padaku.."

Jodha selesai membuat ramuan obat. Diamenuang obat itu dalam mangkok dan menyerhakannya pada jalal dengan dua tangan memegangnya. Jalal hednak mengambil mangkok itu tapi mengurungkan niatnyam karena harus menyentuh tangan Jodha. Jodha yang menyadari itu segera mengulurkan mangkok dengan jarinya. jalal emngambil mangkok itu dari atas tanpa menyentuh tangan Jodha. lalu dengan gaya yang menjengkelkan, jalal mengucapkan selamat malam. Jodha menatap kepergian jalal dengan seulas senyum tipis.

Mirza hakim tiba di Agra dan di sambut oleh Atgah dan Munim khan di pintu gerbang. lalu Mirza di persilahkan masuk dean Khas diaa mana telah menunggu Jalal dan anggota keluarga kerajaan. Ruqayah dan para wanita gembira melihat Mirza. Mirza memberi salam pada hamdia dan para wanita. Lalu dia memberi salam pada jalal. jalal berkata kalau dirinya tidak hanya ingin di beri salam tapi di peluk juga. lalu jalal mendekati Mirza dan kakak adik itupun berpelukan. Mirza mengajak jalal untuk berburu seperti masa kecil mereka dulu. jalal setuju, "tentu saja.."

lalu Mirza melihat jodha. Dia memberi salam pada Jodha dengan menyentuh kakinya. Jodha kaget dan bertanya dengan heran, "ap ayang kau lakukan?" Mirza berkata kalau dirinya tahu orang rajput memberi salam pada yang lebih tua dengan menyentuh kakinya. Hamida tersenyum bangga begitu juga Jalal. Sementara maan sing sangat gembira dan menatap Mirza dengan ramah. begitu Mirza pergi, Jodha berbisik pada Moti, "ada perbedaan menyokol antara mereka berdua.." Moto bertanya, "apa maksudmu?" Jodha tak mau menjelaskan, "kau tak kan bisa mengerti..."

Jodha sedang berdoa. Moti menumbuk ramuan obat. Jodha menghampirinya. Salima datang dan memberi salam. Jodha mepersilahkan Salima duduk. Jodha melihat moti kurang halus saat menumbuk ramuan. Jodha mengambil alih, "sini biar aku saja.." Moti menyerahkan pekerjaannya pada Jodha. lalujodah menumbuk ramuan itu. Salima bertanya dengan heran, "ratu Jodha, kau membuat obat ini untuk siapa?" Jodha menjawab dengan sinis, "untuk favoritnya Yang mulia, Benazir.." Salima tambah heran, "kenapa?"  Jodha mengatakan kalau itu perintah jalal, "dia ingin aku siapkan obat untuk Benazir,  aku sudah kirim sebagian untuk dia. tapi kau tidak percaya kaisar, dia bisa menyuruh aku di tengah malam untuk membuat obatnya lagi, itu sebabnya aku membuat obat cadangan.." Moti tersenyum simpul.

Jodha minta maaf pada Salima karena tidak menyambutnya dengan benar. Salima tidak mempermasalahkannya, karena Jodha sudah seperti adiknya sendiri, "kau bisa ceritakan apapun padaku..." lalu Salima membeirtahu Jodha tentang sesuatu yang tidak di ketahuinya, yaitu tentang rasa cemburunya pada ibu Rahim, dulu saat dia masih hidup, "aku selalu berpikir kalau bairam Khan lebih mencintai dia daripada aku. Saat dia mau meninggal, dia memanggilku untuk menyerahkan tanggung jawab merasat rahim padaku. Aku bertanya padanya, kenapa dai menyerahkan rahim padaku, meski dai tahu kalau aku cemburu padanya. saat itu ratu Jodha, dia tersenyum dan menjawab, kalau yang aku anggap cemburu adalah tanda cintaku pada bairam Khan. AKu mencintai Bairam Khan sebesar cintanya..."

Salima memberitahu Jodha kalau kecemburuan itu berasal dari cinta, "dimana ada cinta, di situ ada cemburu..." Salima berkata kalau Jodha bisa marah pada jalal kenapa dia tak bisa cemburu? Saliam bertanya pada Moti, "benarkan Moti?" Moti tertawa geli, begitu juga Salima. Jodha menegur Moti, "kenapa kau tertawa? kau pikir aku cemburu?" Mati menjawab cepat, "tentu saja tidak. Ratu Salima berkata kalau cemburu muncul karena ada cinta. Kau kan tak mencintai kaisar, tapi alat tumbuknya yang harus merasakan kemarahanmu..." lalu sambil tertawa Moti meminta alat tumbuk dari tangan Jodha. Saliam ikut tersenyum. Jodha terlihat bingung... Sinopsis Jodha Akbar episode 140

Bagikan :
Back To Top