Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 141 bag 2 by Meysha Lestari

Sinopsis Jodha Akbar episode 141 bag 2 by Meysha Lestari.  Di harem, Resham mengumumkan pada para selir tentang pertarungan gulat dan meminta mereka semua untuk datang melihat. Moti mendengar kabar itu dan segera pergi memberitahu Jodha tentang pertraungan itu danbahwa semua orang di undang untuk menonton. Jodha yang sedang merapikan perhiasannya terlihat tidak tertarik. Jodha tidak mengerti mengapa Jalal menikmati pertarungan seperti itu. Moti mengingatkan Jodha kalau di Amer juga ada pertarungan dan perang. Jodha berkata kalau Rajvanshi melakukan itu karena kewajiban bukan untuk kesenangan, "lagi pula, tak perduli aku datang atau tidak, Ratu Ruqayah dan benazir sudah ada di sana..." Moto tersenyum geli mendengarnya. Pelayan datang memberitahu Johda kalau jalal ingin bertemu dengannya.

Jalal sedang berdiskusi dengan ATgah tentang startegi pertahanan dan perluasan wilayah Mughal. Jodha datang. Jalal menyapanya, "selamat datang, ratu Jodha.." Atgah bangkit dan memberi Jodha salam. Lalu Atgah pergi. Jalal mempersilahkan Jodha duduk. Jalal memberitahu Jodha kalau dia ingin mengundang Jodha secara pribadi untuk melohat pertandingan gulat. Jodha menyahut dengan tegas, "aku sedang Anda memanggilku, aku ingin bicara sesuatu. Aku tidak ingin ambil bagian dalam acara pertandingan gulat besok.." Jalal bertanya, "kenapa?" Jodha mengingatkan Jalal kalau dirinya tak suka kekerasan, "lagi pula tidak penting jika aku hadir atau tidak, orang lain akan hadir di sana. Rakyatmu, selir-selirmu, keluargamu dan..." 

Jalal menyela, "dan??"  Jodah menyahut, "dan orang-orang sangat spesial yang dekat denganmu.." Jalal mengingatkan Jodha kalau dirinta adalah salah satu diantara ratu spesialnya." Jdoah tahu tapi dia tetap tak mau datang, "di Amer aku juga menghindari pertandingan yang ada hubungannya dengan kekerasan.." Jalal mengingatkan Jodha kalau dia hanya puteri di Amer, tapi di Agra dai adalah ratunya, "aku memerintahkan semua ratuku untuk datang, mereka harus hadir di sana. Ngomong-ngomong, aku tahu kenapa kau tidak ingin datang kesana, itu karena aku menerima saran Benazir dan bukan saranmu. Iyakan??"

Jodha menyidnri, "itu aneh sekali. Aku bahkan tidak menyebut Benazir. Dan kau pikir aku ingin mengejekmu tentang dia?" jalal tersenyum, "aku belajar mengejek orang itu darimu, ratu Jodha. Kau menggunakan kata-kata 'sangat spesial'. Bukankah itu sebuah ejekan?" Sekali lagi Jalal menegaskan kalau dirinya ingin Jodha hadir di pertandingan besaik, suka atau tidak suka.

Jalal protes, "aku ingin menonton perunjukannya Ram pandey, tapi kau mengusirku dari sana. Sekarang aku tidak ingin melihat, tapi kau memaksaku untuk datang. AKu tidak mau datang!" Jodha bangkit hendak pergi. Jalal menegaskan, "kau harus datang!" Jalal bertepuk tangan. Seorang pelayan datang membawa nampan. Jalal mengambil mendali dari nampan itu dan menunjukannya pada Jodha, "lihat ini, aku ingin kau memberikan ini pada pemenangnya besok. Sebagai hadiahnya.."

Jodha heran, "aku?" Jalal mengangguk. Jodha sangsi, "aku tiak percaya ini. Aku rasa ini bukan idemu.." Jalal mengaku kalau itu ide ibunya, "ibu ingin ratu spesial ku yang memberikan ini. Ini sangat pantas untuk di saksikan. ketika kastria Mughal akan menghancurkan diri si Imtiaz bodoh itu.." Jodha terdiam. jalal ingin tagu kenapa Jodha diam. Jodha mengingatkan Jalal kalau terlalu dini mengatakan ksatria Mughal yang akan menang. Jalal heran, "apa maksudmu? bukankah kita punya ksatria yang hebat?"

Jodha menjelaskan bahw aImtiaz tidak bodoh, karena dia berani menantang jalal di ruang kerajaannya, "aku yakin dia itu sangat spesial. Dia tidak bodoh untuk datang ke mughal dan mengundang kematiannya. AKu tahu kau tidak suka dengan saranku. tapi aku ingin kau mempertimbangkannya. Karena kak Sujamal selalu mengatakan jika kau meremehkan musuh itu akan menjadi langkah pertama akan kekalahanmu. Aku akan melaksanakan perintahmu..." Jodah memberitahu jalal kalau dia akan datang melihat pertarungan dan memberikan hadiah pada pemenang sesuai dengan keinginan Jalal. Lalu Jodha pamit. Jalal merenungi kata-kata Jodha.

Zakira merasa lega karena tak ada yang mencurigai mereka. Zakira memberitahu Benazir tentang pengumuman Resham bahw asemua orang di undang untuk menyaksikan pertarungan antara Imtiaz dan ksatria Mughal. Benazir ingin bertemu Imtiaz. Tapi Zakira melarangnya, karena itu berbahaya, "jika ada orang yang tahu, mereka akan curiga jika kau kenal dengan Imtiaz. Jika yang mulia tahu, kau dan Imtiaz di kirim Abul Mali.. kita pasti akan mendapat masalah. Ku harap kau mengerti.." Benazir berkata kalau dai tahu apa yang harus di lakukan dan bagaimana acaranya..." Benazir berkata kalau dai akan menemui Imtiaz di luar istana.

Mirza Hakim sedang berdiskusi tentang peningkatan keamanan saat pertandingan, karena musuh bisa mengambil keuntungan dalam situasi seperti itu. Atgah khan setuju. Atgah memberitahu Mirza kalau kakak iparnya, Abul Mali selalu menyerang secara diam-diam. Atgah minta maaf karena mengatakan itu. Mirza melarang Atgah minta maaf karena dia tahu kalau Abul mali yang merencanakan semua itu, "karena itulah aku datang ke sini..." Atgah memastikan kalau keamanan akan di tingkatkan dan orang luar tidak akan di izinkan masuk ke istana.

Mirza berkata kalau orang dalam lebih membahayakan keselamatan Raja daripada orang luar. Mirza punya feeling kalau pengkhuianat itu tinggal di dalam istana Agra, "kita harus waspada. Karena itu aku akan mengambil alih tanggung jawab untuk keamanannya.." Mirza bertanya apakah Atgah sudah memeriksa kamar maksood khan? Atgah menjawba kalau Maksood khan adalah pelayan yang setia jadi mereka tdiak boleh meragukan itu dengan menggeledah kamarnya. Mirza menjawab, "aku tidak meragukan kesetiaanya. Aku juga tidak ragu kalau kenyataanya dia itu di gigit ular. Aku ragu dengan cara dia di gigitnya. Aneh sekali kalau ada ular yang mengigit bibirnya..." Mirza mengingatkan Atgah kalau untuk kewaspadaan mereka bisa mencurigai siapa saja. Atgah mengangguk setuju.

Jodha telah berusaha menceritakan banyak kisah pada Rahim, tapi dai belum juga mengantuk. rahim menjawab kalau dirinya mengantuk, tapi tak bisa tidur karen ada janji dengan Mirza hakim, "kami akan bermain teka-teki.." lalu rahim mengajak Jodha bermain teka-teki. ramin menyebutkan sesuatu lalu meminta Jodha menebaknya. Jodha berpikir kera suntuk menjawab pertanyaan itu.

Benazir menemui Imtiaz di kamarnya dan bertanya apakah Imtiaz menerima pesannya? Imtiaz berkata kalau dirinya membawa pesan untuk Benazir, "Abul mali sangat marah padamu, karena sampai sekarang kau belum menyelesaikan tugasmu.." Benazir mengutarakan kesulitannya, karena Jalal tidak membiarkan dirinya mendekat. Imtiaz tidak mau tahu dan memberi Benazir waktu sampai besok malam untuk menyelesaikan tugas mereka.  Benazir sangat tegang... Sinopsis Jodha AKbar episode 142
Bagikan :
Back To Top