Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 145 by Meysha lestari

Sinopsis Jodha AKbar episode 145 by Meysha lestari. Zakira mengingatkan Benazir kalau mereka belum mengambil surat yang ada di tangan maksood khan, "bagaimana kalau Kaisar menemukannya?" Benazir menenangkan Zakira, "kita tidak akan duduk di sini kalau Kaisar sudah menemukannya. Dan lagi isi surat itu tidak mudah di pahami.." Lalu datang pelayan, memberitahu benazir kalau Jalal memanggilnya. Zakira dan Benazir saling pandang, "Yang Mulai memanggil ku? tapi kenapa?" Zakira terlihat tegang. Benazir bertanya, "zakira, menurutmu dia mencurigai aku?" Benazir tidak mau menunggu lagi, dia berniat menghabisi Jalal secepatnya.

benazir menemui Jalal, dan bertanya mengapa Jalal memanggilnya? Jalal berkata kalau dia ingin tahu sesuatu. Jalal menunjukan surat di tanganya pada Benazir dan ingin tahu dia menulis surat dengan bahasa apa? Benazir kaget, "bahsa Avadhi yang Mulia.." 

Benazir yang tegang, coba merayu Jalal. Dia mendekati jalal dan menyentuh pundaknya dengan lembut. Lalu dai berjongkok di belakang jalal dan meletakkan dagunya di pundak jalal. jalal menatapnya, keduanya begitu dekat. Sebelaum Benazir bertindak lebih jauh, Jalal berkata, "Ya tuha, kau ingin membunuhku..." Benazir heran. Jalal menjelaskan kalau orang bilang kecantikan Benazir dapat membunuh seseorang. Dan sekarang dia begitu dekat dengannya, "apakah kau ingin membunuhku?" Benazir tidak menyahut. Bibit nya mengerimit terbuka.

Jalal memalingkan wajah dan bertanya dengan heran, mengapa benazir yang muslim, dan tinggal dikabul, tapi menulis menggunakan bahasa Avadhi bukan Urdu atauu Parsi. Lalu Benazir mengarang cerita tentang ibunya yang hindu dan masuk islam ketika menikah dengan ayahnya. Tapi dia bicara bahasa Avadhi dnegan Benazir. Benazir pura-pura menangis sedih, "aku menulis surat dengan bahas itu karena aku merindukan ibuku. Katakan padaku Yang Mulia> Apakah melakukan kesalahan?" Jalal menggeleng, "tidak. banyak orang yang menolak pindah agama meski telah menikah, seperti Ratu Jodha.." lalu Jalal memanggil pelayan dan menyuruhnya pergi ke kurir untuk mengirim surat Benazir pada ibunya hari itu juga. Benazir menyerigai gembira. Jalal menyuruhnya pergi. Benazir memberi salam dan pergi.

Shivani dan Jodha sedang duduk di taman. Jodha sedang meminyaki rambut Shivani yang panjang. Jodha menegur Shivani yang keras kepala karena memaksa duduk di luar di udara yang sedingin itu. Shivani berkata kalau dirinya tidak suka berada dalam kamar. Shivani memuji taman Istana yang indah, dan malam yang penuh bintang. Jodha menyuruh Shivani menikmati semua itu dan memberitahunya kalau sudah bosan. Jodha melanjutkan kegiatannya memintaki rambut Shivani.

lalu muncul jalal. Shivani menyapanya. Jalal berkata kalau Shivani telah mengambil tempatnya. Shivani dan Jodha merasa heran. Jalal membeirtahu HSivani kalau setiap malam, Jodah memijat kepalanya di tempat itu. SHivani melirik Jodha sambil tersenyum. Jodha tersipu. Shivani pura-pura kaget, "ya dewi, aku mimta maaf, aku seharusnya tidak duduk di sini.." Jodha melotot kearah Jalal yang menyerigai. Shivani memutuskan untuk pindah tempat. Jalal tersenyum. SHivani bangkit dan pergi, Jodha tak bisa menahannya.

Lalu jalal menyandarkan punggungnya dan menyodorkan kepalanya di pangkuan Jodha, "lihat, ratu Jodha, Sekarang aku sudah di sini. Dan seperti biasa..." Jodha memijat kepala Jalal dengan terpaksa. Shivani tersenyum melihatnya. SHivani ingat kalau dirinya ada janji dengan Tej di dekat kuil dewi Amba. Shivani coba bertanya tentang apa ada kuil dewi Amba di Agra? Jalal mengiyakan, "ratu Jodha selalu pergi ke kuil itu setiap hari, bersamaku.." Jodha menegur jalal karena berbohong. Shivani kaget, "bohong? Apa kakak ipar tidak menemanimu ke kuil?" Jodha menyangkal, "dia menemaniku, tapi tidak setiap hari..."

Jalal mengadu pada Sivani kalau Jodha memaksanya pergi ke kuil, padahal dia raja dan punya banyak pekerjaan, "dia marah padaku kalau aku tidak ikut.." SHivani menegur Jodha karena berbuat begitu pada jalal, "itu tidak adil. kakak Ipar harus mengerjakan tugasny asebagai raja.." lalu HSivani bertanya tentang letak kuil dewi AMba karena dia mau kesana.

Jalal menjawab, "dekat istana, tapi kau tak boleh kesana..." Jodha protes, "kenapa adikku tak boleh ke kuil?" Jalal menjawba, "karena saat ini Kuilnya sedang di renovasi. Johda heran campur senag, "kau merenovasi kuilnya?" Jalal mengiyakan, "tentu Ratu Jodha, sudah tugasku untuk memastikan kaalau kuil dalam keadaan bagus." Jodha tersenyum gembira. DI amengambil minyak dan mengoleskan ke rambut jalal. Jala pura-pura berteriak kesakitan, "pelan-pelan, ratu Jodha. Kau menarik rambutku!" Jodha menyangkal. Shivani menegur Jodha, "kakak, kakak ipar hanya bercanda, kau jangan marah.." Jalal menyerigai gembira di bela Shivani. Shivani bertanya apakah dia bisa pergi ke kuil itu kalau dia mau? Jalal mengingatkan Shivani tentang penjaga, "mereka tidak akan membiarkanmu masuk.."

Jalal meminta Jodha memijat dengan baik dan benar, "pijatan Benazir lebih baik dari  mu..." Jodha kesal dan menghentkan pijatannya. Shivani bertanya, "siapa Benazir?" Jalal menjawab kalau Benazir adalah pelayan spesialnya dan pandai memijat. Shivani tidak percaya, "tidak ada yang bisa memijat sebaik Jodha. Dan kak Jodha, kau harus membuktikan kalau kau bisa memijat dengan baik agar kakak ipar melupakan Benazir.." lalu SHivani pamit dan pergi.
Bagikan :
Back To Top