Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 145 bag 2 by Meysha lestari

Sinopsis Jodha AKbar episode 145 bag 2 by Meysha lestari.  Jalal meminta Jodha meneruskan pijatannya. tapi Jodha mendorong punggung Jalal dengan kasar sambil protes, "kenapa kau menyebut naama Benazir didepan SHivani?" jalal menjawab, "shivani tinggal di sini, cepat atau lambat, dia akan tahu tentang benazir. Akan jadi aneh kalau dia tahu dari orang lain.." Jalal hendak peri ketika Jodha mengingatkan dia tentang bahaya yang mengintainya, "kau dalam bahayam ada konspirasi untuk membunuhmu.." Jalal tersneyujm, "aku tahu tentang itu, Mirzahakim telah memberitahuku. Aku ini Raja, ratu Jodha. hal seperti ini terjadi setiap saat, tapi aku punya Maham, ibu, Mirza hakim, Atgah sahag, ratu-ratuku dan... benazir..."

Jodha kesal, "kau percaya sekali padanya.." Jalal menyahut, "bagaimana lagi ratu Jodha, kadang orang uang dekat dengan kita lebih berbahaya dari orang asing,  dia telah mendorongku dan membuatku jatuh ketanag.." Jodha terkesiap mendengarnya. Lalu Jalal poamit pergi. Jodha menatap kepergiannya sambil berpikir, "bagaimana aku bisa membuat kaisar mengerti kalau dia harus menganggap masalah ini serius. Bagaimana aku harus membeirtahu dia kalau aku telah bertemu dengan Shrifuddin dan hidup yang Mulia dalam bahaya..."

Mirza menemui Jodha yang sedang membeirmakan burung merpati. Mirza bertanya mengapa Jodha memanggilnya? Jodha membeirtahu Mirza tentang pertemuannay dengan Shaarifuddin dan tentang hidup Jalal yang dalam bahaya. Mirza merasa heran karena Sharif tahu tentang itu, "tapi itu memang benar, aku mengetahuinya.." lalu Mirza bercerita tentang surat benazir untuk ibunya. Mirza mengulang isi surat itu dihadapan Jodha dan merasa aneh dengan isinya. Mirza yakin kalau Abul mali dalang di balik semua itu.

Di tempat lain, Abul mali membaca surat Benazir dan merasa geram karena benazir belum melakukan tugasnya padahal sudah lama tinggal di Agra. Abul mali kesal jarena semua rencananya gaagal, Sharif di pejara, Benazir tak bisa mendekati jalal dan imtiaz terbunuh. Abul Mali berniat turun tangan sendiri. Menterinya melarang karena takut kalau Abul tertangkap. Dia memberitahu kalau Mirza hakin ada di Agra dan pasti akan membantunya. Abul mali menyangkal, "mirza memang ada hubungan denganku, tapi dia setia pada jalal..." Abul Mali ingin pergi ke Agra dan merebut Tahta jalal dan membuktikan kalau dirinya yang lebih berhak mewarisi tahta itu.

Shivani sedang berdiri di taman. javeeda datang menyapanya dan bertanya mengapa Shivani sendirian, "kau adalah tamu di sini. Tidak pantas kalau tidak ada yang mendampingimu." Javeda minta maaf pad SHivani karena itu. Shivani menenangkan Javeeda.  Mirza datang dan memberi salam. Shivani menyangkah salam itu untuknya, dia membalas salam Mirza. Padahal Mirza memberi salam pada orang lain. Javeeda menertawai Shivani. Shivani tersipu malu. 

Mirza mendekati SHivani dan Javeeda, dia memberi salam lagi. Shivani tak membalas karena menyangkah itu salam untuk Javeeda. javeeda tertawa, "itu untukmu.." Shivani tersiu. Mirza bertanya ada apa? Shivani menjelaskan semuanya. Mirza minta maaf karena tidak memperhatikan Shivani dari awal. Javeeda membeirtahu Mirza tentang pelayanan yang dia dapat saat pergi ke AMer, bahwa Shivani sangat pandai memasak. Mirza menggoda Shivani dengan bertanya kapan dirinya bisa pergi ke Amer? 

Jodha datang dan menyapa mereka. javeeda meminta izin Jodha untuk mengajak Shivani keliling istana. Jodha mengizinkan. javeeda dan SHivani pergi, Mirza ikut pergi tapi di tegur oleh Jodha, "kau mau kemana?" Mirza menatap Shivani dan Javeeda. Johda mengingatkan Mirza kalau Shivani pergi dengan javeeda. Mirza memuji kecantikan SHivani di depan Jodha. Jodah senang karena Mirza menyadarinya. Mirza menyayangkan karena Jalal belum menyadari betapa beruntungnya dia memiliki Jodha. Setelah berkata begitu, Mirza pergi. Jodha tersipu.

Jodha sedang melakuan Tusli Puja. Jodha berdoa sambil memejamkan mata dan memohon keselamaatan untuk keluarganya dan Jalal. saat dia membuka mata, dia Jalal berdiri di hadapannay sambil senyum. Jodha melihat prajuroit bersenjata berlari kearah Jalal. Jodha kaget dan segera berlari mendekat kalal dari belakang. Jalal tertegun heran di peluk Jodha begitu. Setelah beberapa saat dan tidak terjadi apa-apa. Jodha melepas pelukannya dan menoleh kebelakang dengan heran. jalal ikut menoleh. Mereka melihat Shivanid an Moti sedang menatap keduanya dan mendekat.

Shivani menanyau Jodha, "kenapa kak? Sepertinya kau tak bisa menahan bahagia karena bertemu Yang Mulia.." Moti tersenyum simpull di belakang Shivani Jodha tersipu malu dan binggung. Jalal ikut bertanya, "ya, Ratu Jodha. Ada apa denganmu?" Jodha menjawba, "aku hanya ingin..." Jalal menyela, "..kau ingin tahu bagaimana aku tiba-tiba ada di sini?" Jalal menjelaskan kalau dirinya sedang lewat saat melihat Jodha berdoa, dia mendekat untuk minta berkat. Shivani mendiga sebaliknya, "doa hanay alasan, sebenarnay kau datang untuk bicara dengan kakak ku kan?" Jalal tersenyum.  Jodha berpikir ingin memeritahu Jalal tentang bahaya itu tapi tidak bisa bicara di depan Moto dan SHivani. Jodha berharap keduanya pergi.

Tapi Saat Shivani menawarkan diri untuk pergi, Jalal melarang. Dia menyuruh keduanya menemani Jodha sementara dirinya akan pergi, "Ratu Jodha tak ingin berduaan denganku..." lalu jalal pamit pergi. Jodha terlihat kecewa. Dia binggung, tak tahu bagaimana lagi harus membeirtahu Jalal kalau hidupnya dalam bahaya.

Adham dan jalal duduk bersama dan minuym-minum ketika Maham datang dan memberinya ide tentang pesta. Adham mengusulkan untuk mengundang Benazir. Jalal setuju. Maham marah mendengat usul Adham. Jalal berkat akalau pesta itu hanya untuk para pria saja. Maham berkhayal jalal akan mabuk dan mendekati Benazir dan ratu Jodha akan cemburu melihatnya. Berpikir begitu, Maham menyerigai licik... Sinopsis Jodha AKbar episode 146
Bagikan :
Back To Top