Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 158 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 158 by Meysha Lestari. Maham menghenikan Benazir dan Zakira. Maham menatap keduanya dengan tatapan ingin tahu, "kalian berdua mau kemana?" Benazir menjawab, "kami akan pergi ke dargah.." Maham heran. Benazir menjelaskan karena dia terbebas dari tuduhan Jodha, maka dia ingin pergi ke dargah untuk berdoa. Benazir meminta izin pada Maham. Maham mengizinkan. Benazir dan Zakira pergi. Maham memanggil prajurit dan menyuruhnya menyebarkan berita kalau benazir adalah wanita beracun dan ingin membunuh Jalal. Adham datang dan merasa heran mendengar rumor itu. Maham menjelaskan rencananya, "kalau rakyat Mughal tidak rela Jalal bercerai dengan Ruqayah, bagaimana mereka bisa rela kalau Nyawa Jalal dalam bahaya?" Adham masih terlihat binggung.

Ruq sangat gembira karena tuduhan palsu Jodha terhadap Benazir, "rat Jodha telah kehilangan keanggunannya di depan Yang Mulia..." Hoshiyar mala memanas-manasi Ruqayah tentang sikap Jalal yang tidak menghukum Jodha karena telah berbohong, juga karena telah perbuatan Shivani. Dengan lantang Hoshiyar menyuarakan pendapatnya tentang Jalal yang telah berubah dan bahwa Jodha berhasil mengisi sudut hati jalal. Mendengar itu Euq sangat geram dan memperingatkan Hoshiyar  agar tidak melakukan kesalahan seperti itu lagi. Hoshiyar ketakutan.

Maham menemui Ruqayah. Keduanya saling menyombongkan diri atas perannya masing-masing atas kejatuhan Jodha di mata Jalal. Maham memberi Ruq beberapa saran untuk mempertahankan posisinya sebagai Ratu Mughal.

DI pasar, rumor tentang Benazir yang wanita beracun dan hendak membunuh Jalal telah menyebar. Mereka yakin kalau Jodha tidak akan bohong. Rakyat sangat marah dan mengikutti benazir. kekerasa pun terjadi. rajyat melempari dan memukuli Benazir dan Zakira dengan tongkat dan batu hingga Benazir babak belur. Benazir pun di seret ke pasar. Maham datang dengan seulas senyum licik dan melerai rakyat. Dia bertanya mengapa mereka memperlakukan benazir seperti itu?

Salah satu Warga memberitahu Maham kalau Benazir wanita beracun dan akan membunuh Jalal. Maham menampar pria itu dan memarahinya, "Benazir tinggal di istana, dan Yang Mulia mengenalnya dengan baik. Itu hanya rumor. Apakah kalian melihat dia mengambil racun dan membunuh seseorang? Yang Mulia adalah Raja dan dia yang akan mengambil keputusan..." Lalu Maham mengusir warga yang berkerumun. Warga pun bubar.

Benazir melarikan diri dari kejaran warga. Maham menyuruh prajurit menangkap benazir. Benazir melihat sumur, dan berpikir kalau itu siasat yang bagus terlihat menderita di depan jalal. Lalu Benazir menceburkan diri dalam sumur. Prajurit menolongnya dan menariknya keluar.

Benazir di bawah kehadapan Jalal dalam kondisi yang mengenaskan. Tubuhnya penuh luka. Jalal di beritahu kalau Benazir berniat bunuh diri dengan menceburkan diri. Jalal memarahi Benazir, "mengapa kau berniat bunuh diri? Itu dosa!" Benazir berkata kalau dia tak punya pilihan lain setelah apa yang terjadi di pasar, "aku memang pelayan, tapi penghinaan yang kuterima tak sanggup ku tanggung. Kupikir setelah kau memberiku kehormatan, orang-orang akan menghormatiku, ternyata yang terjadi sebaliknya..." Benazir berkata kalau orang-orang ingin membunuhnya dan tak ada yang datang untuk menolongnya. Karena itu dia menceburkan diri kesumur. Benazir meminta Jalal membunuhnya. 

Jalal memperingatkan Benazir kalau dia dalam perlindungannya, dan kematiannya adalah hinaan pada dirinya, "keselamatan warga harem adalah tanggung jawabku.." Maham berkata kalau semua itu adalah karena tuduhan Jodha yang tidak beralasan. Maham mengingatkan Jodha kalau Jalal punya kharisma yang membuat para wanita mendekatinya, "mengapa kau menuduh dengan tuduhan palsu pada Benazir?" Jodha berkeras kalau dirinya melihat dengan mata kepala sendiri saat Benazir mengambil bisa ular. Jalal membentak Jodha, "cukup Ratu Jodha! Aku sudah mendengarkan dirimu.."

Maham menyarankan agar membunuh Benazir atau mencarikan suami untuk menjamin keselamatannya. Benazir menyela, "siapa yang mau menikahiku? Jika seekor ular tidak berbisa, orang tetap akan takut. Tidak ada yang mau menikahiku setelah mendengar tuduhan itu. Hany satu yang bisa menikahiku, hanay dirimu Yang Mulia.." Jalal kaget, "jangan melampau batas Benazir. Jangan lupa kau bicara dengan seorang raja dan kau hanyalah seorang pelayan..." Ruq menyela, "memangnya kenapa kalau dia pelayan? Kau bilang kematiannya adalah penghinaan bagimu, jadi selamatkan dia dengan menikahinya.." Jalal menegur Ruq, "Ratu Ruqayah!" 

Ruq berkata kalau dia tahu apa yang dia katakan, "kaisra melakukan pernikahan demi persahabatan, untuk membeir dukungan dan hubungan politik.." Jalal terkesima, "apa yang kau katakan?" Ruq menyuruh Jalal menikahi Benazir untuk menyelamatkannya, "iu satu-satunya pilihan. Dia memang pelayan, dan akan menjadi ratu setelah menikah denganmu..." Jalal masih tidak percaya dengan saran Ruq. Ruq mendorong jalal menikahi Benazir. Jalal berkata kalau pria lain bisa menikahi Benazir. Ruq menjawab, "ya, karena taku padamu, siapapun mau menikahi benazir, tapi tuduhan Ratu Jodha padanya telah merusak masa depannya dan sudah menjadi tanggung jawabmu untuk menyelamatkannya. Kalau kau pernah ingin menceraikan aku, mengapa kau tak bisa menikahinya? Tunjukan pada semua orang kalau Raja bisa melakukan apapun..."

Jodha keberatan, "jangan Yang Mulia! Dia akan membunuhmu! kau adalah suamiku, aku tak bisa membiarkan hal itu terjadi padamu!" Ruq menegur Jodha, "jadi kau masih ingat kalau yang Mulia adalah suamimu? Apa yang sudah kau lakukan sebagi seorang istri?" Jalal mendukung Ruq dan berkata pada Jodha dengan keus, "Rai Riqayah benar. Kau tak punya hak sebagai seorang istri ratu Jodha. Perama adikmu membuat adikku patah hati. Sekarang, karena dirimu hidup benazir dalam bahaya. Dan aku yang harus bertanggung jawab.."

Akhirnya jalal mengumumkan kalau dirinya akan menikahi Benazir, "..Mirza hakim tidak jadi menikah, tapi akan menikahi benazir..." Lalu jalal menyuruh persiapan pernikahan di lakukan. Jodha tertegun. Jalal membantu Benazir bangkit dan berkata kalau dia akan membuat seorang pelayan menjadi ratu Mughal. Maham dan Ruq melirik Jodha yang pucat dan menyerigai gembira. Setelah berkata begitu, Jalal bergegas pergi.. SInopsis Jodha Akbar episode 159
Bagikan :
Back To Top