Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 157 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 157 by Meysha Lestari. Benazir bergegas ke kamar Ruqayah untuk mencari Jalal. Tapi dia menghentikan langkahnya saat melihat Jodha. Benazir terlihat geram melihat Jodha menunggui Jalal. Zakira meminta benazir menggagalkan rencananya, "kalau ratu Jodha tak bisa bertemu Yang Mulia, kita juga tidak akan bisa.." Benazir ingin sekali mengigir Jodha, karena selalu ikut campur dalam rencananya. lalu dengan kecewa, benazir dan Zakira pergi dari sana.

Sepanjang malam Jodha terjaga dan menahan dingin. Paginya, JOdha masih duduk menunggu Jalal keluar dari kamar Ruqayah. Jodha berkata, "aku sudah lakukan yang terbaik untuk melindungi Yang Mulia. AKu sudah janji pada ibu, akan menjaga keselamatan pria yang kunikahi.." Moti meyangkal, "tidak Jodha! Kau melakukan itu bukan untuk menepati janji pada ibumu, tapi karena kau sdah jatuh cinta pada Yang Mulia..." Jodha menegur Moti. Moti minta maaf tapi dia tetap ingin tahu mengapa Jodha mau begaadang semalaman untuk seseorang yang tak perduli padanya, "bukankah ini cinta, Jodha?" Jodha menegur Moti karena kelewat batas. Moti tertunduk.

Jalal keluar dari kamar Ruq. Jodha melihatnya dan bergegas berdiri. Jalal lewat di depan Jodah, tapi tak memperdulikannya. Johda mengejarnya, "yang Mulia...!" Jalal menghentikan langkah dan menoleh kearah Jodha. Jodha memberitahu Jalal kalau sekarang dia tahu siapa yang ingin membunuh Jalal, "..Benazir. Dia adalah wnaita beracun!" Jalal menatap Jodha dengan heran, "wanita beracun?" Jodha mengangguk. Jalal meminta Jodha agar memahami batasannya, "..aku tahu kau cemburu pada Benazir sejak dia datang ke AGra.."  Jalal bertanay pada Jodha siapa yang memberitahunya tenyang itu? Jodha menyebut nama Sharif. Jalal geram dan mamarahi Jodha karena pergi ke penajra. Jalal menyuruh Jodha berpikir, mengapa pengkhianat seperti Sharif memikirkan keselamatannya? Jalal mengingatkan Jodha kalau semakin hari semakin banyak kesalahan di buatnya.

Jodha berkata kalau dirinya juga melihat benazir mengambil racun ular. Jalal tak mengubrisnya dan hendak pergi. Tapi Jodha memegangi tangannya. Dan dengan wajah di liputi kecemasan coba menyakinkan Jalal. Melihat itu, Jalal setuju dan memanggil pelayan agar mengumpulkan semua orang di dewa Khas, termasuk Benazir.

Semua orang terheran-heran dan penasaran karena Jalal mengadakan pertemuan secara mendakak. Begitu Benazir datang, Jalal memberitahu benazier kalau Johda mengeluhkannya. Benazir tidak percyaya, menurutnya Jodha sangat baik dan menghormati wanita. Jalal menegaskan kalau memang Jodha mencurigainya sebagaii wanita beracun. Dan menyuruh Benazir menunjukan bukti. benazir merendah, "aku mengerti Yang Mulia, aku berasal dari istana Abul Mali. Apa yang harus aku lakukan?" jalal menyuruh Benazir meminum susu di gelas, lalu menyuruh Zakira minum dari gelas yang sama. Zakira terlihat cemas, tapi pasrah dan percaya kalau Benazir tak bersalah. lalu dia meminum susu dari gelas yang sama dan tidak terjadi apa-apa/

Setelah tuduhan Jodha tidak terbukti, Benazir meminta Jalal agar memenggal kepalanya, "akua dalah pelayan di istana ABul mali, begitu juga di sini, tapi Anda telah sangat baik padaku, tapi tak bisa merubah kenyataan kalau ini hanyalah seorang pelayan. Jadi kumohon, penggallah kepala ku..." Ratu Jodha terlihat binggung. Maham dan Ruq menegur Jodha karena membuang-buang waktu mereka dengan tuduhan palsu terhadap benazir. Jodha terdiam. 

Lalu jalal menyuruh semua orang pergi, tapi meminta Jodha tinggal. Jalal meminta bukti yang di miliki Jodha. Jodha berkat akalau dai tak punya bukti, tapoi dirinyatahu kalau Benazir berbisa.  Jalal berkata kalau Jodha telah salah menilai orang, bahkan menilai Shivani, "aku hanya melihat kecemburuan seorang wanita pada dirimu hari ini, tidak lebih.." Jalal menegur Jodha karena membuat kesalahan dan kini karena berbohong. Jalal pergi. Jodhaberpikir bahwa suattu hari jalal pasti akan menyesal karena tidak mau mendengarkan dirinya.

Benazir segera membawa Zakira ke kamarnya. Zakira terbantuk dan tersedak. Benazir segera memberinya obat penawar. Zakira muntah dan kondisinya membaik. Benazir mengucapkan terima kasih pada zakira karena telah mempertaruhkan nyawanya. Benazir tidak akan membiarkan Zakira mati. Keduanya terlihat cemas karena tuduhan ratu Jodha telah menjebak mereka. Benazir tidak berdaya lagi untuk mengigit Jalal dan meracuninya. karena kalau jalal sampai mati karena bisa ular, maka semua orang akan tahu kalau ratu Jodha benar dan mereka akan di bunuh. Benazir menyarankan agar mereka segera pergi dari Agra. Zakira mengingatkan Benazir kalau mali di penjara. Benazir yakin tak ada penjara yang sanggup menahan Abul Mali selamanya. Dia akan bebas dan akan menghukum mereka, "kita harus sehera menjalankan tugas kita. Pekerjaanku membunuh orang, bukan terbunuh. Jaid kta harus segera melarikan diri." Benazir mengaajak Zakira lari ke darbar.

Jodha geram campur gusar. Dia tahu benazir wanita beracun tapi tak bisa membuktikannya. Jalal dalam bahaya. Moti meminta Jodha menenagkan diri dan beristirahat. Jodah menolak, "aku sangat mengkhawatirkan hidup yang Mulia.." Jodha bertanya apakah Moti percaya padanya?" Moti berkata bahwa terkdadang dalam gelap, mereka melihat hal yang berbeda. Jodha berkeras kalau dirinya melihat dengan jelas. Moto bertanya, "lalu bagaimana Zakira tidak mati?" Moti meminta Jodha istiraahat. Jodha mengingatkan moti tentang Maksood Khan dan ular berbisa?

Sebelaum moyi menjawab, hamida datang mengunjungi Jodha. Jodha bertanya apakah hamdia percaya padanya?" hamida menganggap Jodha telah mengambil kesimpulan yang salah, "aku tahu kau mencemaskan Jalal, tapi Zakira telah membuktikan kalau Benazir tidak bersalah. dan dokter yang ada di sana tidak melihat ada tanda-tanda keracunan..." hamida mengingatkan Jodha bahwa terkadang jika seseorang terobsesi pada sesuatu, maka ap ayang di lihatnya akan berbeda..." Hamdia mengingatkan Jodha kalau jarak antara dirinya dan jalal semakin terbentang lebar. Hamida meminta Jodha untuk istirahat dan menenangkan pikirannya. Jodha sedih karena tak ada yang mempercayainya.

benazir dan Zakira terlihat melangkah bergegas. benazir mengajak Zakira meninggalkan istana. Tapi maham menghentikan keduanya, "tunggu!!"  Sinopsis Jodha Akbar episode 158
Bagikan :
Back To Top