Sinopsis Jodha Akbar episode 9 by Meysha Lestari. Pedang siap menebas leher ABdul. Jalal telah mengangkat
belatinya. Tiba-tiba terdengar teriakan Jodha, "tunggu!!" Semua orang tertegun.
Jodha berlari turun di ikuti Mainawati. Jalal menatap Jodha dengan tatapan ingin
tahu. Raja Bharman menegur Jodha, "Jodha, kau tak perlu kesini..." Jodha
menyahut, "tapi Ayah, aku berhak mencegahmu melakukan dosa, bukan? Rajputs
pemberani tidak pernah menyerang 8 tipe manusia. Anak kecil, orang tua, wanita
tak berdaya, pendatang atau seseorang yang berusaha kabur, tahanan, orang cacat.
dan pria ini, cacat secara fisik. Kalau ayah membunuhnya, kau akan melanggar
hukummu sendiri..." Mainawati mengangguk setuju. Jalal menyerigai gembira.
Raja Suryabhan setuju dengan Jodha, "putri Jodha benar, yang
Mulia." Raja Bharmal masih berkeras, "sekali Raja membuat keputusan, dia tak
akan pernah menarik kata-katanya lagi. Aku memutuskan untuk membunuh musuh
Rajputana.." Jodha menyahut, "musuh kita sebenarnya adalah Jalaluddin Muhammad.
Pria ini hanya anak buah yang bekerja di bawah dia.." Jalal mengawasi Jodha dari
kejauhan sambil tersenyum lebar. Suryabhan mendukung Johda, "Jodha benar, yang
Mulia. Kalau kita bunuh mata-mata yang cacat ini, itu akan merugikan kita. Kita
harus berpikir untuk membunuh Jalaluddin.."
Lalu di hadapan semua orang, Raja Suryabhan Singh bersumpah
bahwa di hari pengumuman pernikahannya itu bahwa dia akan memenggal Jalaluddin
dan memberikan kepalanya pada raja Bharmal. Dan kematian Jalal akan menjadi
hadiah pernikahannya dengan putri Jodha dan untuk kerajaan Amer. Jalal
menyerigai kejam mendengar sumpah itu. Raja SUryabhan bersumpah kalau Mughal
tidak akan bisa mengalahkan Rajput selama dirinya masih hidup, "ini janjiku pada
kalian!" Jodha tersenyum kagum. Jalal tertawa mengejek. Rakyat mengelu-elukan
Raja Suryabhan.
Dari tempatnya berdiri, di belakang khalayak, Jalal menatap
tajam pada raja Suryabhan. Dalam hati Jalal membatin, "ya Allah, kau telah
membuat permohonan kematianmu sendiri hari ini, raja bodoh! kau bermimpi untuk
memenggal kepala Jalal, maka hukuman bagimu adalah kematian!! Karena bermimpi
demikian. Sekarang orang yang akan di penggal adalah kau, Raja Suryabhan
Singh!!"
Malam nya, jodha sedang duduk di tepi kolam air mancur sambil
bermain air, ketika tiba-tiba dia melihat bayangan jalal di air. Jodha tertegun
penasaran. Dia ingat kejadian malam itu. Jodha memejamkan matanya dan bicara
dalam hati, "siapa kau? Kenapa aku tak bisa melupakan wajahmu?"
Jodha melamun
memikirkannya. Tiba-tiba muncul SUkanya yang dari belakang dan menggangunya.
Kata Sukanya, "Oh ho... kenapa Maharani Bhanpur masih memakai
gelang kaca?" Jodha menjawab, "ku belum menjadi maharani, Sukanya." SUkanya
berkeras, "kau akan menjadi ratu, tak perlu menunggu lama. Biar aku melepaskan
gelangmu.." Lalu Sukanya meraih tangan Jodha dan mencoba melepas gelangnya, "aku
ingin kau tahu Jodha, aku sudah tidak marah lagi dan akan datang di
pernikahanmu. Maafkan adikmu ini ya.." Sukanya berlutut di depan Jodha sambil
menjewer telinganya sendiri. Jodha menahan Sukanya, dan menggeleng. Sukanya
tertawa gembira dan duduk di samping Jodha, "aku uakin, kau dan ibu akan
menemukan pasangan yang lebih baik untukku, kan??" Jodha mengangguk pasti, "ya,
Sukanya..." lalu Sukanya memaksa untuk melepas gelang Jodha. Tapi Jodha
melarang, "tidak, biarkan aku memakainya. AKu akan pakai gelang ini setelah aku
menikah.."
Sukanya mengungkapkan perasaanya saat melihat Jodha mengenakan
gelang itu di pengumuman pernikahannya, "aku menjadi sadar. Kalau aku sudah
kekanak-kanakan saat aku bertengkar denganmu. Pokoknya, tidaklah penting kalau
aku suka Suryabhan, yang terpenting adalah dia menyukai kakak ku. Dan aku tahu,
kalau dia akan memenuhi semua permintaan kakakku.."
Jodha terlihat sedih, "tapi orangnya bukan Suryabhan, yang
kulihat di pantulan dir malam itu.." Sukanya heran, "lalu siapa yang kau lihat?"
Jodha menjawab, "orang lain, Sukanya. AKu pertama kali melihat Suryabhan di
pengumuman itu. Mereka dua orang yang berbeda..." Suknya ikut binggung. lalu dia
menutup mata Jodga dan menyuruhnya membayangkan siapa yang terlihat olehnya
dengan mata tertutup itu. Jodha menurut. Dia memejamkan mata dan bayangan Jalal
muncul di benaknya. SUkanya membuka tangannya dan memastikan, "raja suryabhan
kan?" Jodha menatap SUkanya dengan bingung dan perasaan bersalah. Sukanya tidak
tahu itu, dia gembira karena Jodha akan menjadi ratu Bhanpur dalam beberapa
hari, "Jodha, kau pasti tahu. Ibu telah memberitahumu tentang pantulan itu,
karena dia ingin kau menyukai suryabhan.." Setelah menggoda Jodha, Sukanya
beranjak pergi. Jodha kembali menatap keair kolam. Pantulan wajah jalal muncul
di sana. Jodha melebarkan kelipak matanya. Bayangan itupun lenyap, berganti
bayangannya sendiri. Jodha termenung.
Di tempat lain, Jalal juga sedang termenung. Dia duduk di
sebuah kedai di mana juru masak gendut berkata padanya kalau dia tak ingin
memberitahu tentang kerajaannya pada orang asing. Ssaat itu jalal sedang mencari
tahu di mana Abdul di tahan, "lalu kenapa aku harus memberitahumu?" Jalal
menyahut, "jadi kau tidak pernah tahu siapa yang jadi mata-mata itu? Terutama
mata-mata Mughal. Ada satu orang berkeliaran di sini. Kau harus hati-hati.."
Jalal menepuk perut orang gendut itu. Orang gendut itu sesumbar, "aku tahu semua
hal tentang Mughal, seperti aku tahu tentang makananku.."
Lalu SIgendut mengangkat tangan Jalal dan mengamatinya. Jalal
bertanya, "jadi kau mengenali aku?" Si gendut berkata kalau dia telah menganggap
Jalal seperti saudaranya sendiri, "para Mughal itu jahat, tidak loyal. Kalau aku
bisa temukan kaisar mereka yang bernama jalal, aku bersumpah aku akan bawa dia
ke penjara kerajaan.." Jalal bertanya, "ngomog-ngomong, di mana penjara kerajaan
itu?" Si gendut balik bertanya, "kenapa aku harus memberitahu mu?" Jalal
mengangguk paham, "ya, kau benar. Aku hanya tamu di kotamu. Tapi aku dengar
kalau penjara itu terletak di arah menuju Chittogarh." jalal menunjuk kesatu
arah. NEXT