Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 9 bag 2

Sinopsis Jodha Akbar episode 9 bag 2.  Si gendut membantah, "salah, Chittogarh ada di arah sini, dan penjara kerajaan ada di arah sebaliknya. Kenapa aku harus beritahu orang asing seperti dirimu  dimana lokasinya?" Jalal memuji orang gendut itu, "kau benar sekali. Kurasa kau panta smenjadi salah satu menteri." SIgendut kaget, "apa? Menteri?" Jalal menempuk pundak si gendut lalu melangkah pergi. Si gedut terlihat bingung sambil mengelus kepalanya, "... ini pertama kalinya ada orang menghargai kepintaranku..."

Di Istana Amer, para pangeran dan raja Suryabhan Singh sedang berpesta untuk merayakan pertunangannya. Mereka minum-minum dan menari. Seorang gadis mendekati Suryabhan, Suryabhan menyiraminya dengan koin emas. Setelah itu Suryabhan pergi, sementara si wanita memungguti koin-koin itu.


Raja Suryabhan melangkah ke pendopo, kakak-kakak Jodha menasehatinya agar bersenang-senang sebelum mereka kembali ke medan perang. Raja SUryabhan mempersilahkan mereka bersenang-senang, lalu dia menyendiri. tiba-tiba seorang waniat datang dan memeluknya dari belakang. Raja Suryabhan melihat wanita itu sebagai Jodha. Dia membuka kerudungnya dan hendak menciumnya, ketika dia tersadar. Wanita itu adalah penari yang tadi, dan bukan Jodha. Suryabhan mengusirnya dengan halus.

Lalu dia melangkah kejendela dan bicara dalam hati, "kenapa ini terjadi, Jodha? Aku selalu menyebut namamu dalam setiap nafasku. Aku melihat wajahmu saat ku tutup mataku. Saat aku lihat pedangku, aku hanya melihat matamu. Kenangan tentangmu telah memenuhi pikiranku. Kenapa aku tak bisa memikirkan orang lain selain dirimu? Aya yang salah denganku??"


Jodha dan Suryabhan melangkah kearah yang sama. Mereka berpapasan. Johda tersipu, "anda?" Suryabhan memberitahu Jodha kalau raja Bharmal memanggilnya. Jodha mengatakan hal yang sama. lalu keduanya masuk bersamaan ke ruangan Raja. Di dalam ruangan, raja Bharmal sedang di lukis. Surya dan Jodha mengucapkan salam dan bertanya mengapa mereka di panggil? Pelukis memberitahu kalau lukisan telah selesai. Raja Bharmal memeriksa lukisan itu bersama Jodha dan Surya. Raja Bharmal bertanya pada Josdha, "bagaimana? Apa kau suka?" Jodha memuji kalau lukisan itu sangat bagus, tapi ada sesuatu yang kurang. Pelukis minta maaf, "... aku sudah lama melukis orang, tidak mungkin ada yang kurang..."

Jodha mengambil kuas dari tangan pelukis dan membenahi lukisan itu, "... demi menyenagkan ayahku, kau lukis dia dengan lebih sehat dan muda. tapi keriput dan rambut putihnya adalah simbol dari pengalaman dia. Pengalaman dia memberikan rasa aman pada rakyatnya..." Raja Bharmal tersenyum. Jodha menghampiri ayahnya dan berkata, "ayahku selalu loyal pada rakyatnya. kau juga harus loyal pada karya senimu..." Jodha memberitahu ayahnya kalau dia terlihat muda dalam lukisan itu.

Raja Bharmal memujikepintara Jodha, "... aku sangat bahagia karena putriku, Jodha akan segera menjadi istrimu, Raj Suryabhan.." Karena kegembiraanya itu, Raja Bharmal ingin agar menyumbangkan pakaian, beras dan makanan untuk di berikan pada rakyat dan para tahanan. Aku ingin putriku, Jodha dan calon menantuku, Raja Suryabhan untuk melaksanakan tugas ini. AKu ingin semua orang mendoakan kalian..." lalu raja Bharmal menyentuh kepala Jodha dan Suryabhan. Bhagwandas setuju dengan ide ayahnya. Dan menawarkan diri untuk pergi bersama. Tapi Suryabhan melarangnya, "jangan Khawatir, Bhagwan das. Jodha sekarang adalah tanggung jawabku..." Raja Bharmal menyerahkan keputusan pada Suryabhan.

Sementara di Amer ada pesta dan pembagian sedekah, di perkemahan bangsa mughal ada ketegangan. Pasukan Mughal emnunggu kembalinya Jalal dengan cemas. tak ada yang tahu jalal pergi kemana. Bairam Khan yang telah kembali dari jaunpur sangat murka. Zaheer di tangkap dan di hukum karena lalai menjalankan tugas. Bhairam Khan bertanya pada Zaheer, "apa hukuman untuk pengkhianat kerajaan Mughal, Zaheer??" Zaheer menjawab, "kalau kejahatannya sangat besar, maka penjahatnya pantas di hukum mati.." Bhairam bertanya mengapa Zaheer melakukan kejahatan itu, "aku sudah memperingatkan dirimu.."

Kilas balik terlihat bagaimana sebelum pergi ke jaunpur, Bairam khan telah meminta Zaheer agar mengawasi Jalal dan melindunginya..." Zaheer berjanji akan mengawasi dan melindungi jalal... kilas balik berakhir.

Zaheer menatap Bairam kan dengan wajah menghiba, "tapi yang mulia sendiri yang ingin pergi berburu, perdana menteri.." Bairam kan bertanya apakah Zaheer tahu akibat dari kecerobohannya itu? Jalal bisa celaka. Zaheer minta maaf. Bairam kan tidak mau memaafkan, "kau di maafkan kalau berbuat salah, tapi tidak kalau kau melakukan kejahatan.." Bairam khan menentukan hukuman untuk Zaheer, "karena kau tidak bisa mengawasi yang mulia dengan baik, maka matamu akan di hancurkan.." Zaheer berkat akalau dirinya telah setia pada jalal. tapi Bairam khan berkata kalau Zaheer tidak setia pada kesultanan Mughal dengan membiarkan Jalal pergi. lalu pengawal mengambil besi panas. Zaheer berteriak memohon ampun. tapi Bairam khan tak memperdulikannya. Hukuman itu tetap di laksanakan.

Teriakan Zaheer membahanan. Maham Anga yang sedang lewat terpukau melihat hukuman itu. Dia menghampiri perdana menteri Bairam khan dan menegurnya, "ada apa ini perdana menteri?" Bairam khan menyahut, "kau seharusnya tidak melihat ini, Maham Anga...?" Maham anga menjawab kalau dirinya datang untuk bertemu jalal, "tapi aku malam melihatmu menghukum dengan sadis pelayan setia yang mulia." Bairam khan menjawab, "ini adalah masalah politik. Tidak ada yang mempertanyakan aku mengenai masalah ini." Mahan anga bertanya, "bagaimana kalau yang mulia menanyakan hal yang sama padamu?" Bairam bertekad akan menjawabnya, "..lagupula dia memanggilu, Khan Baba.." Lalu keduanya terlibat adu mulut. Masing-masing saling menyombongkan diri sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap jalal. Maham Anga memberitahu prajurit agar segera memberitahunya jika Jalal datang. lalu dia melangkah pergi.

Pengawal setia Bairam khan mengingatkan Bairam khan tentang maham Anga, "dia telah melihat ini, saya yakin dia akan memberitahu yang Mulia tentang ini.." Bairamkan tahu kalau maham Anga orang yang berbahaya, "dia tidak akan serius dengan kata-katanya. Dia tidak akan memberitahu Jalal tentang rencanaya. Dia adalah satu-satunay wanita yang bisa mempengaruhi jalal." pengawal menyarankan Bairam Khan agar bertemu yang Mulia lebih dulu sebelum Maham Anga. Bairam khan setuju dengan ususl itu, hanya saja dia tak tahu dimana Jalal saat ini..


Di penjara Amer, sedang terjadi pergantian petugas jaga. Jalal mengendap-endap dan membunuh prajurit Amer lalu mengambil pakaian dan senjatanya...  Sinopsis Jodha Akbar episode 10
Bagikan :
Back To Top