Sinopsis Jodha Akbar episode 10 by Meysha Lestari. Dengan menyamar sebagai prajurit Amer, Jalal memasuki penjara.
Sementara itu, Jodha dan Suryabhan pergi menjalankan perintah Raja Bharmal agar
membagikan sedekah. Suryabhan mengendarai kuda, sedangkan Jodha duduk di tandu
bersama Shivani. Selama dalam perjalanan, Suryabhan selalu mencuri-curi pandang
kearah Jodha. Shivani tersenyum melihat itu. Dia menjawil Jodha dan
memberitahunya tentang Suryabhan. Jodha tersipu dan menutupi wajahnya dengan
kerudung.
Shivani tersenyum pada Surya dan memiringkan kepalanya sedikit
agar Surya bisa menatap Jodha. tapi tiba-tiba seorang prajurit berkuda
berkendaraa di samping tandu dan menutupi Suryabhan. Shivani menyuruh si
prajurit agar berjalan di depan karena dia lebih berguna jika berjaga di depan.
Si prajurit menurut. Lalu Suryabhan kembali bisa menatap Jodha.
Jodha menegur Shivani, "apa perlu melakukan itu?" Shivani
menjawab, "aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Apakah aku salah? Aku
hanya membantu kalian.." lalu Suryabhan dan Jodha saling tatap. Jodha tersipu
malu. Shivani tersenyum melihatnya.
Raja Bharma sedang berbincang-bincang dengan punggawa
kerajaanya ketika seorang pembesar datang memberitahunya kalau jalal ada di
Amer. Raja Bharmal kaget, "apa yang kau katakan?" Pembesar itu menjawab,
"mata-mata kita melaporkan kalau berita ini benar.." Raja Bharmal tegang, "lalu
apa lagi?" Pangeran menduga kalau jalal mungkin sedang mengumpulkan Informasi
tentang Amer untuk menyiapkan strategi penyerangan. pembesar menyarankan agar
mereka segera menghubungi Sharifuddin untuk menemukan jalal dan menangkapnya,
"kalau tidak Amer akan ada dalam bahaya.." Raja Bharmal memerintahan agar segera
pergi mencari jalal dan menemukannya. Sayangnya mereka tidak tahu, kalau orang
yang di carinay sedang berada dalam penjara kerajaan Amer.
Tandu Jodha tiba di penjara. Jalal membaur dengahn prajurit
lain dan mengambil alih tandu. Dia mengotong tandu Jodha sambil melirik kearah
Jodha. lalu sampai di dalam, Suryabhan Singh berteriak, "tunggu!" jalal kaget
dan curiga kalau penyamarannya terbongkar. tandu segera di turunkan. jalal dan
para prajurit menyingkir untuk memberi jalan. Suryabhan melangkah kearah ketandu
dan meminta Jodha keluar, karena mereka telah tiba. Jodha keluar dari tandu.
Jalal menatapnya tanpa kedip. Dia terus mengawasi Jodha saat suryabhan berjalan
disampingnya.
Suryabhan terlihat sangat bahagia bisa berjalan di samping
Jodha. Shavini menyuruh pelayan yang mengiringi mereka berhenti untuk memberi
keduanya waktu berdua. Suryabhan bertanya pada Jodha, "apakah kau percaya dengan
semua perkataanku di hari pengumuman itu? Kalau aku akan menangkap jalal?
Bagaimana menurutmu?" Jodha menjawab, "aku tak tahu harus berkata apa. Yang
kautahu, dia adalah orang yang kejam. Aku tak kan memaafkan dia. Dia telah
membuat banyak orang menderita. Dia telah banyak membunuh orang tak bersalah.
Itulah yang membuat aku sangat membencinya.." Jalan menguping pembicaraan Jodha
dan menyerigai.
Jodha memberitahu Suryabhan kalau dia telah bersumpah tidak
akan membiarkan jalal berbuat maca-macam di rajput. Jalal tertegun marah
mendengarnya. Suryabhan meyakinkan Jodha kalau dirinya juga tidak akan
membiarkan hal itu terjadi, "aku akan membuktikan perkataanku. Aku berjanji akan
mengabulkan semua permintaanmu dan membuatmu bahagia. Aku bersumpah atas nama
Raja, bahwa aku akan menempati janjiku ini.."
Lalu pembagian sedekah pun dimulai. Para tahanan di keluarkan
dan di berikan baju dan makanan. Suryabhan dan Jodha terlihat bahagia. Pelayan
membicarakan keduanya. kata pelayan, "...Jalal pasti akan merasakan akibatnya.
Aku yakin, kalau dia pasti akan kalah..." Pelayan yang lain menyahut, "benar,
Amer banyak memiliki prajurit kuat, Mughal pasti tidak akan berani melawankita.
Aku yakin Jalal pasti tidak akan bisa mengalahkan kita..." Jalal mendengar
perbincangan kedua pelayan itu dan terlihat sangat kesal. Apalagi saat mereka
yakinkalau Mughal tidak akan berani masuk Amer.
Acara pemberian sedekahmasih berlangsung. Jalal menatap
sekeliling dan melihat Abdul duduk terikat di dalam sel tahanan. Jalal sangat
geram. Dia mendekat ke sel tahanan Abdul dan membuat keributan. Di hadapan para
prajurit Jalal pura-pura memarahi Abdul, "dasar brengsek! Kenapa dai masih
hidup? Dia ini adalah mata-mata.." Prajurit yang berjaga menenangkan Jalal,
"tidak ada yang bisa kita lakukan. Dia di perintah agar tidak di bunuh dan hanya
di penjarakan di sini agar menderita..." Abdul mejawab, "kau takkan bisa
membunuhku dan takkan mendapatkan apa-apa dariku..." Salah satu prajurit geram,
"apa katamu?" Abdul tak menjawab. Dia menatap jalal, Jalal mengangguk padanya.
Abdul tersenyum tipis.
Jodha dan Suryabhan datang. jalal dan prajurit jaga segera
menyingkir. Jalal berdiri di depan sel tahanan, disamping Jodha. Suryabhan
menatap Abdul dengan iba campur marah. jalal meliriknya. Suryabhan berkata,
"dialah matamata itu. Apa yang harus kita lakukan padanya? Dia hanyalah suruhan
Mughal dan budaknya Jalal.." Abdul menyahut, "kau benar.." jalal tersenyum
mendengarnya. Abdul mengakui semua perkataan Suryabhan tentang dirinya adalah
benar. Jodha menanyai Abdul, "apa yang di lakukan rajamu setelah ini? Apakah kau
tak menyesal telah melakukan ini? Aku tahu semua perbuatan jalal, dai adalah
manusia durjana. Aku tahu dai dalang di balik semua ini. kau pikir bisa menyusup
kesini dengan mudah?" Abdul hanya diam mendengarkan.