Sinopsis Jodha AKbar episode 40 by Meysha Lestari. Ruqayah menyombongkan diri tentang kekuaasan Jalal dan tentang betapa pentingnya peran dirinya dalam kekuasaan itu. Ruq mengatakan kalau semuabarang0barang di kamar itu, dulunya adalah kesayangan jajal, "tapi sekarang, Jalal sudah tidak memperhatikan barang-barang ini. Itulah sifat yang mulia,... dia suka tantangan, selalu menginginkan sesuatu yang sulit di dapat. Tapi setelah dai mendapat apa yang di inginkan, mereka melupakannya..." Ruq berkata kalau banya harem yang seperti Jodha di haremnya, "yang perlu kau tahu, mereka semua ingin menjadi milik Jalal, tapi mereka belum pernah mendapatkan perhatian dari Jalal sedikitpun!" Hanya Ruq yang bisa mengendalikan Jalal dan membuat Jalal menari. Ruq berkat akalau dia bisa saja mengusir Jodha dari harem kalau Jodha tidak menuruti kata-katanya.
Jodha terlihat tenang dengan penjelasan Ruq, bahkan merasa lega. Jodha bertanya, "kauyakin yang mulia takkan menatapku karena kau yang memerintahkannya?" Ruq menyahut pasti, "ya! kalau kau tak mau melakukan apa yang ku katakan.." Jodha menganguk lega, "baiklah, aku akan melakukan apa yang kau inginkan. Tapi sebagai balasannya, kau harus melakukan sesuatu untukku. Kau harus memastikan kalau Yang Mulia benar-benartidak menatapku, pastikan dia tidak memikirkan aku..." Ruq tergelak mendengar permintaan Jodha.
Sambil tertawa Ruq memberitahu Maham tentang keinginan Jodha, "semua orang membicarakan tentang Ratu baru, semua bilang kalau raja telah jatuh cinta dengan pesonanya. Semua oang mengita kalau raja akan berdansa mengikuti iramanya. Tapi itu semua keliru. Dia membenci Raja. Dia bahkan tak ingin menjadi ratu. Di atak ingin Jalal menatapnya." Maham yang terlihat tegang saat mendengar cerita Ruqayah mengingatkan Ruqayah agar tidak terlalu gembira, karena situasi bisa berubah sewaktu-waktu. Ruq menertawakan Maham yang terlihat cemas.
Maham menasehati Ruq agar tidak menganggap Jodha naif dan bodoh, "dia bukan orang yang mudah di jinakkan. Apa kau tak perhatikan? Jodha punya keberanian untuk menolak raja..." Ruq bertanya, "mengapa harus takut dengan seseorang yang menginginkan apa-apa?" Maham ingat perkataan ibunyam bahwa dia harus hati-hati pada 2 macam manusia, yaitu orang yang tidak takut rugi dan orang yang tak menginginkan apapun. Karena orang seperti itu mampu melakukan apapun. Ruq yakin Jodha tak bisa melakukan apapun. Maham tergelak, "apa kau tak menyadarinya? beberapa saat yang lalu kau ingin balas dendam padanya, sekarang kau merasa puas denan dirimu sendiri..." Maham meminta Ruqayah agar tak meremehkan Jodha. Ruq berpikir...
Ruq kembali ke kamarnya. Jalal memelunya dari belakang sambil menyeruput minuman digelas, "darimana kau? Kau tahu kalau kau yang pertama kali kutemui saat kembali ke Agra..." Ruq bertanya, "kau punya ratu baru, kenapa kau menungguku?" Jalal membalikan tubuh Ruq dan menatapnya tajam, "ini bukan pertama kalinya aku membawa ratu baru ke harem, mengapa aku harus menemuinya? Apakah kau tak lihat betapa sonbongnya dia terhadapku?"
Ruq tergelak. Jalal bertanyam "mengapa kau tertawa?" Ruq menyahut, "hanya penjahat yang di hukum, orang bodoh hanya pantas di tertawakan." Jalal terlihat heran. Ruq berkata kalau hanya orang bodoh yang tidak menginginkan Raja. Jalal menyuruh mengatakan apa yang di katakan Jodha padanya. Ruq berkata, "dia bersedia mematuhi perintahku agar aku menjauhkan dirimu darinya, asal kau tidak mendekatinya dan tidak memikirkannya.." jalal terlihat geram. Ruq mengungkapkan pemikirkannya bahw ajalal akan tertarik selama beberapa hari pada Jodha lalu melupakannya, "tapi ternyata dia tak menginginkan dirimju. Kau boleh mengembalikan dia ke tempat asalnya atau menghadapainya kesombongannya itu.." Jalal tak menjawab, dengan marah dia berbalik pergi.
Jodha sedang duduk di kamarnya di kelilingi pelayan. Jalal datang dengan wajah geram dan menyuruh semua orang pergi. Jodha kaget. Jalal hendak melangkah mendekatinya, Jodha cepat-cepat mengenakan Dupatta dan menarik kelambu. Jalal merobek kelambu itu. Jodha menutup mukanya dengan dupatta. jalal mendekat dan menatapnya. Jodha gemetar cemas.
Jalal bertanya, "mengapa kau sesombong ini? kau mungkin lupa, ini bukan Amer, tapi Agraku. Di sini kata-kataku adalah hukum. Dan kau menghinaku di depan semua orang. Mengapa kau menghinaku?" Jodha menjawab, "aku tak berniat menghinamu. dan setahuku, kau yang menyuruhku bernaynyi. Maka aku menyanyikan lagu yang aku tahu. Aku tidak melakukan kesalahan apapun..."
Jalal menyebut Jodha sombong dan tidak tahu adat. Jalal menatap Jodha tajam, Jodha balas menatapnya. Dia merasa kalau jalal mabuk dan menyarankan agar dia pergi dari kamarnya. Jalal melotot. Jodha hendak melangkah pergi. Jalal meraih tubuhnya dan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat. Jodha ciba melepas cengkeraman Jalal sambil meringis kesakitan. Jalal berkata, "beraninya kau menyuruhku pergi dari harem. Menurutmu aku harus pergi karena aku sedang mabuk? Mungkin kau tidak tahu, orang yang sedang mabuk biasanya berbicara jujur. Apakah kauberitahu Ruqaiyah agar aku menjauhkan diri dirimu?"