Sinopsis Jodha Akbar episode 38 by Meysha Lestari. Setelah ritual pernikahan usai, Jodha dan Jalal berjalan bersama di iringi keluarga menuju pintu gerbang. Sambil jalan, Jodha melemparkan beras kebelakan sebagai ritual. Jalal selalu menatap kearah Jodha. Bharmal bertanya pada pendeta apaka semua ritual telah selesai? Pendeta mengiyakan. Jodha berkata, "satu lagi yang tertinggal ayah, tanah kelahiranku.." Lalu pelayan membawakan sepiring tanah pada Mainwati. Mainawati menyodorkan tanah itu pad ajodha. Jodha mengoleskan tanah kekeningnya. Jalal tersenyum melihatnya.
Lalu di hadapan semua orang, Jalal berkata kalau dirinya juga ingin membawa sesuatu bersamanya. Dia ingin Maan Singh ikut ke Agra. Pada Raja Bharmal, Jalal berjanji akan melatih Maan Singh dan akan dia terkenal dalam sejarah. Maan Singh menyahut, "aku setuju untuk ikut ke Agra, tapi bukan karena ingin terkenal dalam sejarah, tapi untuk melindungi bibiku, Jodha..." Jodha tersenyum gembira. Bharmal menyuruh Bhagwandas agar ikut mengantar Jodha dan Maan Singh sampai Agra. Jalal tidak keberatan, jika Bhagwandas mau. Bhagwandas menjawab kalau dia akan menuruti perintah ayahnya. Jalal mengangguk.
Lalu perpisahan pun di jelang. Jodha memeluk keluarganya satu persatu. Dia ingat semua kenangan bersama mereka. Lalu Jodha naik ke atas tandunya. Kakak-kakak Jodha mengusung tandu itu, diantara mereka ada Sujamal. Semua orang menangis.
Jodha dan rombongan akan pergi ke Agra. Jarak Agra - Sambhar akan ditempuh selama 3 hari. Karena itu saat malam mereka akan mendirikan tenda, dan siangnya melanjutkan perjalanan. Saat tiba di banjara, hari sudah malam, mereka mendirikan tenda. Salah satu menteri memberitahu Jalal kalau mereka ingin merayakan pernikahan Jodha dan Jalal, mereka telah menyiapkan musiknya. Jalal setuju.
Jalal memberitahu semua orang kalau Jodha pandai menyanyi dan suaranya merdu. Dia menyuruh Maham memanggil Jodha karena dia ingin mendengar suara merdu Jodha. Maham bergegas pergi untuk memanggil Jodha.
Sementara itu, SUjamal tertangkap dan dibawa ke hadapan Maharana Pratap. Maharana Pratap tidak menyukai Sujamal karena dia pengkhianat. Dan bagi Pratab hukuman bagi pengkhianat adalah hukuman mati. tapi bukannya membunuh SUjamal, Pratab malam mengusirnya dan melarangnya muncul di wilayahnya lagi. Sujamal heran, "kenapa kau tidak membunuhku?" Pratab ingin Sujamal mengingat perbuatannya dan merasa malu. Karena dirinya, Jodha harus mengorbankan diri dengan menikahi raja Mughal. Lalu Pratab menyuruh orang untuk menghancurkan tempat Sujamal berdiri. Pratab berkata kalau Sujamal bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Amer.
Jalal dan para menteri menunggu kedatangan Jodha. Para menteri mulai berbisik satu sama lain, karena ini pertama kalinya Jalal di suruh meninggu lama di malam pernikahannya. Jalal mendengar bisik-bisik itu dan mendekat sharif, "kau ingin mengatakan sesuatu?" Sharif menyangkal, "tidak yang Mulia, mereka hanya penasaran, mengapa maham belum kembali. Merek atidak ingin melihat yang mulia menunggu lama...."
Jalal tersenyum, "sekian lama menunggu, semakin menarik pernghargaan yang akan di dapatkan. Kau sudah tahu tentang itu.." lalu Maham muncul seorang diri. Jalal bertanya, "ratu Jodha mana?" Maham menjawab kalau Jodha menolak untuk datang. Jalal gusar, "pertama membuat aku menunggu, lalu menolak untuk datang. DI mana dia?" Maham menjawab, "di tendanya.." Jalal heran, "di tendanya?" Maham berkata kalau Jodha ingin di buatkan tenda sendiri untuknya. Jalal geram, tanpa buang waktu dia bergegas pergi ke tenda Jpdha di ikuti Sharif dan menterinya. DI depan tenda Jodha, Sharif menyuruh rombongan menteri berhenti dan Jalal masuk sendiri.