Sinopsis Jodha AKbar episode 38 bag 2 by Meysha Lestari. Jodha sudah memejamkan mata ketika dia merasakan kehadiran seseorang. Jodha segera menrogoh belati yang disimpan di bawah bantal. Jalal mengamati Jodha yang sedang tidur sambil tersenyum. Ketika Jalal mendekatinay dari belakang, Jodha mengayunkan belatinya. Jalal menangkap belati itu dan membuangnya. Jalal mencongkan tubuhnya ke arah Jodha, Jodha menyandarkan diri menjauhi jalal.
Dengan tatapan geram jalal menegur Jodha, "aku memanggilmu kenapa kau tidak datang? ... apa kau lupa kalau aku ini suamimu? Kauharus datangs aat aku memanggilmu. kenapa kau diam? kau telah bersumpah akan menjalankan tugasmu sebagai istri... kau sudah gagal memenuhi sumpahmu.." Jodha menjawab, "aku ingat sumpahku. AKu juga ingat kalau kau adalah suamiku sekarang. Kau mungkin lupa, aku di sini sebagai istrimu, tidak ada agama yang mengajarkanmu agar memperlakukan istrimu dengan paksa seperti seorang pelayan. Dan bagi seorang suami, kehormatan istrinya lebih penting dari perintah..."
Jalal tergelak kecil, "aku datang untuk mengeluh, dan ternyata aku yang salah..." Jalal berkata kalau dia bisa merasakan ketakutan Jodha akan apa yang akan terjadi dan dia sangat menyukainya, "kau harus selalu takut padaku.." Lalu jalal bangkit dan mengosok lukanya dengan tanah. Jodha terduduk dengan waspada. Jalal berkata, "lain kali kau tak perlu belati untuk melindungi dirimu. Karena selama kau bersamaku, tak ada yang perlu kau takutkan. AKu akan melindungimu dari bahaya, tapi tak ada yang bisa menyelamatkanmu dari aku. Tidak seorangpun...!" Setelah berkata begitu Jalal melangkah pergi. Jodha menarik nafas lega.
Sharif melihat Jalal keluar dari tenda Jodha dengan tangan terluka dan seulas senyum. Sharif menduga Jodha telah menyerang Jalal, tapi Jalal tidak membalasnya dan malah tersenyum. Sharif merasa heran sendiri dengan sikap Jalal.
Mainawati masuk ke kamar Jodha dengan hati sedih. Nenek menguatkan mainawai, "cepat atau lambat, anak perempuan akan meninggalkan keluarganya. Ini adalah tradisi kita.." Mainawati menunjuk kamar Jodha yang tetap sama, tapi tanpa Jodha. Mainawati merasa sepi dan hampa, "entah bagaimana dia akan menghadapai orang-orang Mughal itu sendirian..." nenek menyela, "tidak sendirian mainawati, dewa Krishna ada bersamanya. Kita akan datang kan patung kanha yang baru untuk mengantinya. Mainawati menjawab, "kita bisa menggantikan patung dengan yang baru ibu, tapi tak ada yang bisa gantikan Jodha dalam hidupku. Tidak ada yang bia melantunkan doa semerdu suaranya..." mainawati menangis dalam kerinduan....
Jodha menyanyikan Bhajan di depan patung Krishna. Jalal selesai sholat mendengarnya. Dia tersenyum kagum mendengar kemerduan suara Jodha. lalu prajurit datang, memberitahu kalau makan hidangan sudah siap. Jalal bergegas pergi. Acara makan belum di mulai, mereka masih menunggu Jodha. Jalal terlihat kesal. Jodha muncul. Pelayan menyuruh Jodah duduk di samping Jalal. Jodha tidak mengubris, dia hendak melangkah ke tempat lain ketika Maham anga menyuruhnya duduk di samping Jalal karena itu adat mereka. Jodha menurut.
Jalal melirik Jodha. Lalu dia coba mengambil ayam goreng dengan susah payah karena tanganya luka dan di perban. Sharifuddin berniat menolong, tapi jalal melarang. Maham dan sharif mendatap dengan penasaran dengan apa yang akan di lakukan Jalal. Jodha tidak perduli. Moti membisiki Jodha agar membantu menyupai Jalal, "anggap itu tugasmu sebagai istri.." Jodha menurut. Dia mengambil sepotong ayam dan mengulurkannya ke arah jalal. Jalal memegang tangan Jodha dengan tangan krinya dan menggigit potongan ayan itu dengan nikmat. Jodha tak melihatnya. Maham dan Sharifduddin tersenyum. jalal mempersiapkan yang lain makan. Maham dan Harif menurut.
Setelah selesai, jalal menyuruh Sharif bersiap untuk sesuatu. Lalu Jalal bangkit dan keluar tenda. Jalal menunggu di depan tenda. begitu rombongan Jodha keluar, jalal mengambil peda dan membuka perbannya. Lalu dia memutar-mutar pedang dengan tangan yang terluka. Jodah dan pelayannat terkesima. Jalal tersenyum dan bergegas pergi. Moti memberitahu Kodha kalau jalal sepertinya berpura-pura sakit, "..dia ingin di suapi olehmu, karena itu dia berbohong.." Jodha terlihat kesal.