Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 36 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 36 by Meysha Lestari. Mainawati memberitahu tentang kedatangan keluarga pria untuk bertemu dengannya. Jodha terlihat ketakutan. Tapi Mainawati tak memaksa, dia hanya menyerahkan semua keputusan di  tangan Jodha, "sekarang segalanay terserah padamu, Jodha..."

Demi untuk memenuhi permintaan sang ibunda, Jodha pun keluar menemui rombongan Maham dan Sahrifuddin untuk menerima pakaian pengantin secara pribadi. Maham Anga tersenyum, dia mengambil nampan lalu menghampiri Jodha, "pakaian ini di buat khusus untuk puteri Jodha. Di buat dari kaun sutera, di hias dengan emas dan di penuhi dengan batu rubi. Hanya wanita spesial yang pantas memakainya.."

Maham berkata kalau perancang gaun itu tidak di izinkan untuk membuat gaun seperti itu lagi, "jika dia berusaha membuatnya, maka tanganya akan di potong. gaun ini melambangkan kekuatan sang Kaisar, sekarang gaun ini menjadi milikmu..." Jodha tidak bereaksi, dia hanya menatap Maham dengan tajam. Maham terlihat heran, begitu pula Mainawati dan keluarga. Jodha menatap semua hantara dari Jalal, emas, perhiasan dan permata. Semua hanya mengingatkan kenangan buruk saat pasukan Mughal menjarah kuil dewi Kali. Lalu Jodha menatap gaun di tangan Maham. Maham memberitahu Jodha kalau Jalal ingin dia memakai gaun itu di perniakhannya. Jodha teringat Suryabhan dan pesannya.

lalu Jodha mengambil nampan yang di sodorkan Maham. Maham terlihat puas. Namun tanpa di sangka-sangka, Jodha menarik gaun itu dan membakarkannya. Mainawati berteriak kaget, "Jodha. apa yang kau lakukan?" Maham terkesiap, "tunggu!!" Jodha melempar gun yang terbakar itu ke lantai. Maham berusaha memadamkannya. Lalu Maham meletakan gaun yang masih menyala dan berasap itu diatas nampan dan berkata dengan murka, "aku akan membawa pesan ini kehadapan Yang Mulia, dalam keadaan sepetri ini, tuan puteri Jodha..." Jodha menatap Maham dengan tajam. mainawati terlihat cemas dan takut. Maham bergegas pergi dengan wajah di selimuti Amarah. Jodha bergegas masuk kedalam, meninggalkan mainawati yang terduduk lemas dengan wajah di selimuti kengerian.

Maham Anga membawa gaun yang terbakar kembali pada Jalal. Jalal meraup sisa-sisa gaun yang sudah mutung itu dan menatapnay dengan kening berkerut. Maham berkata, "kau belum menikah dengannya, beginikan raja Mughal di hina?" Jalal membuang gaun itu kelantai dengan geram.  Maham memanas-manasi Jalal untuk menentang Jodha, dia bahkan meminta jalal memberinya perintah untuk menyerang Amer. Karena menurut Maham, Jodha bukan hanya membakar sebuah gaun, tapi telah menghancurkan reputasi Mughal.  

Sharifuddin berkata kalau mereka bisa memanggil pasukan Mughal dari beberapa negara bagian untuk membantu menghancur leburkan Amer. Adham menyahut ,:"kami menunggu perintahmu yang Mulia.." Dengan wajah keras Jalal menjawab, "baiklah, ayo kita serang Amer. Kita hancurkan seluruh kerajaan itu..." Maham tersenyum, dia saling pandang dengan Adham dan Sharifuddin. Sharifuddin dan Adham terlihat puas.

Lalu Jalal mendekati Maham, "tapi apa setelah itu, ibu?" Maham tertegun heran. Jalal melanjutkan, "biar aku beritahu apa yang akanterjadi setelah itu. Amer akan hancur, tapi reputasi ku juga akan hancur. Karena sejarah akan mengenang mereka sebagai ksatria yang telah mengorbankan nyawa demi kebaikan puteri mereka, dan aku akan di kenal sebagai raja yang kejam. Mereka akan mati, tapi akan abadi dalam sejarah. Mereka akan lebih terkenal dari Mughal. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi!" Maham bertanya, "apa itu artinya kau akan memaafkan mereka? Apakah kau tidak akan membalas dengan balasan yang sesuai pada mereka karena telah menghina raja Mughal?" 

Jalal menjawab, "aku akan membalas pernghinaan mereka, tidak dengan perang, tapi dengan pernikahan.." Jalal berjanji, kalau sampai Jodha menikah dengan dirinya, maka mereka tidak akan mendapatkan ketenangan sepanjang hidupnya. Jalal berkata pada Maham kalau dia harus menikahi Jodha bagaimanapun caranya, "setelah itu aku akan menghancurkan harga diri mereka..." Maham tersenyum lega mendengar rencana jalal.
Bagikan :
Back To Top