Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 35 by Meysha Lestari

Sinopsis Jodha Akbar episode 35 by Meysha Lestari. Bhagwandas sedang melakukan persiapan di Sambhar. Dia mengurus semuanya dan meminta para menteri memulai persiapan malam ini, "perniakhan akan segera di laksanakan..." Bhagwandas tidak ingin mendengar keluhan dan alasan. Menteri tertua menawarkan diri untuk membuat persiapan. Bhagwandas mengangguk lega. Dia berpesan agar tetap waspada, "tempat ini dekat dengan Amer, tapi ini bukan Amer.." Para menteri mengangguk.

Jodha sedang mengambil nampan ketika sudut matanya melihat prajurit Mughal melakukan ronda. Jodha cemas dan ketakutan, dia segera memanggil Bhagwandas, "kaka...kaka...!" Bhagwandas mendekat, "ada apa Jodha?" Jodha memberitahu Bhagwandas tentang prajurit Mughal yang di lihatnya, "... aku rasa Jalal telah mengetahui jika kita ada di Sambhar. Kau harus melakukan sesuatu, kak.." Bhagwandas terlihat bingung, "jodha ini tidak benar, kau salah lihat. Tentara Mughal tidak akan bisa datang kesini.." Jodha mengingatkan Bhagwandas tentang Jalal yang pernah menyusup ke Amer.

Bhagwandas menenangkan Jodha dan memintanya agar istirahat, "besok adalah hari yang melelahkan...akan banyak upacara ritual yang harus di lakukan..." Bhagwandas meminta Jodha percaya padanya, "tidak ada pasukan Mughal yang berani masuk sini..." lalu Bhagwandas berbalik hendak pergi. Tapi Jodha memanggilnya, "kakak, aku tidak takut pada pasukan Mughal, tapi Jalal sangat kejam, dia pasti datang kesini kalau tahu tentang pernikahan ini, karena ini untuk keamanan Amer.." Das memberitahu Jodha kalau setelah pernikahan Amer akan aman selamanya. Jodha bertanya, "...beritahu aku kakak, siapa ksatria yang akan memenggal kepala Jalal?" Das mengelus kepala Jodha dan memintanya agar tidak berpikir tentang itu pada acara penting seperti ini. Pergilah istirahat..." Jodha menurut. Bhagwandas benar-benar dalam dilema, dia binggung bagaimana akan memberitahuJodga kalau dia akan menikah dengan Jalal.

Sementara itu, Sujamal juga datang ke Sambhar. Prajurit mengajaknya pergi, tapi Sujamal tak mau pergi, "aku sudah berjanji pada Jodha, jika aku akan melindungi Amer dan saudara-saudaraku.  Dulu aku tak bisa mememnuhi itu, tapi aku akan memenuhi janjiku yang kedua, aku akan ikut mengusung tandunya.." Prajurit memberitahu kalau itu sulit, karena tandu akan di bawa ke kemah Mughal. Sujamal tetap berkeras. Dia akan pergi setelah janjinya terpenuhi. Lalu para prajurit pergi.

Sujamal termenung. Dia terbayang kembali kata-kata pahit Jodha. Sujamal menatap luka di tanganya. Dia merasa sakit. Sujamal teringat saat Sharifuddin memenggal kepala Suryabhan. Sujamal menangis.

Di Tijara, jalal sedang dudukd alam kemah di temani menteri ketika Sharifuddin datang untuk memberitahu kalau para pangeran amer datang. Jalal tesneyum gembira. Para pangeran Amer di persilahkan masuk. Ketiga pangeran berdiri di depan Jalal. Jalal memanggil pelayan dan memberitahu mereka kalau mulai sekarang, pangeran Amer harus di perlakukan sebagai tamu kerajaan bukan tahanan, "mereka akan menjadi kolehaku.." Para pangeran Amer saling pandang dengan heran.


Lalu Jalal meminta mereka untuk menghadiri pernikahan Jodha, "itulah mengapa aku memanggil kalian kemari.." Lalu Jalal menyuruh Sharifuddin mengantar para pengeran ke Sambhar dengan nyaman dan baik. Sharifuddin menurut. Ketiga pangeran pergi dengan wajah penuh tanda tanya. Jalal duduk kembali di tahtanya dan berkata, "kemarin mereka ingin membunuhku, tapi sekarang mereka akan tunduk padaku untuk nyawa mereka..."


Jalal dan pasukannya pergi ke tepi hutan untuk berlatih pedang. Sharifuddin memuji Jalal, karena tak kenal panas atau hujan dan dimanapun berada dia selalu berlatih dengan pedangnya. Jalal tersenyum, "pedang ini adalah teman terbaikku. Aku selalu menyimpannya bersamaku walau saat aku menjadi kaisar. Kalau aku meninggalkan ini, aku tidak akan menjadi kaisar..." Jalal menyuruh Sharif bersiap, karena dia ingin berlatih pedang dengannya. Jalal siap menghunus pedangnay ketika tiba-tiba dai mendengar suara teriakan. Jalal mengembalikan pedang itu dan lari tanpa membawa senjata. Sharif mengejarnya..
Bagikan :
Back To Top