Sinopsis Jodha AKbar episode 35 bag 2 Jalal berdiri di tengah pepohonan tanpa senjata. Dia menatap
sekeliling. Tiba-tiba sebuah pedang terhunus kelehernya. Jalal menoleh dan
melihat Maan Singh. Jalal menatap Maan Sing dengan tatapan ingin tahu. Maan Sing
berkata , "kau seharusnya tidak membiarkan musuhmu bebas, mereka bisa menyerang
balik.." Jalal terkesan dengan keberanian Maan Singh, "kau sudah berlatih dengan
baik. Siapa yang mengajarimu?" Maan Singh menjawab, "itu sudah mengalir dalam
darahku! Kami di latih untuk menjadi ksatria sejak kita masih kecil..."
Jalal tersenyum lebar. Lalu dia melangkah mendekati Maan Singh
dan berkata, "kalau begitu, kau bunuh saja aku. Kau seharusnya tidak boleh
memberikan musuhmu kesempatan.." Maan menyahut, "kami juga di ajarkan menyerang
musuh dari belakang atau orang yang tidak bersenjata. AKu sedang berlatih pedang
di sini, karena aku ingin melindungi bibi dan keluargaku.."
Jalal memuji Maan SIngh, "bagus sekali. Aku mengenal orang yang
sepertimu. Apakah kau tahu siapa aku? Apa kau tahu kepada siapa pedang itu telah
kau arahkan?" Maan SIngh menyahut, "aku tahu siapa kau dan kenapa kau datang ke
sini.." Lalu dengan tatapan tajam dan pedang masih terhunus, Maan Singh
melangkah mundur. Jalal tersenyum dan mengangkat tanganya, memberi salut pada
Maan Singh. Maan Singh pun lenyap. Jaalal tersenyum penuh kekaguman. Sharifuddin
datang dengan terengah-engah, "syukurlah yang Mulia. Anda selamat. Kenapa anda
pergi tiba-tiba?" Jalal hanya tersenyum.
Raja Bharmal dan keluarganya selesai melakukan ritual.
Saatturun dari alter, raja Bharmal memuji Bhagwandas yang telah mengurus semua
persiapan dengan begitu bagus, "ini hanya permulaan, aku harap upacara
pernikahannya bisa berlangsung dengan meriah tanpa ada gangguan.." Lalu ketiga
pangeran datang. Semua orang terlihat gembira dan menyambut mereka. Raja Bharmal
dan mainawati memberkati ketiganya.
Dengan rasa ingin tahu mereka bertanya ada apa? tapi Bharmal
tidak menjawab, dia menyuruh ketiga pangeran itu istirahat, "nanti kita
mendiskusikannya.." lalu raja Bharmal bergegas pergi. Mereka bertanya pada
Bhagwandas, "semua orang terlihat gembira.." Daz mengangguk, "ya. tapi Jodha
tidak tahu apa-apa..." Mereka tambag penasaran, "apa yang tidak di ketahui
Jodha?" Bhagwandas menjawab, "pernikahan Jodha dan Jalal..."Mereka kaget dan
protes, ".. ini tidak adil buat Jodha.." Bhagwandas memberitahu mereka kalau
keluarga tidak membicarakan hal ini di depan Jodha. Lalu Bhagwandas pergi.
Jodha datang. Dia terharu melihat ketiga kakaknya. Mereka coba
tersenyum di depan Jodha. Jodha menyentuh kaki kakaknya satu persatu. Sujamal
menatap semua itu dari jauh dengan hati sedih. Jodha senang karena kakaknya bisa
hadir di pernikahannya. Lalu para istri melakukan arti untuk suami
masing-masing. Mainawati sangat cemas dan berkata pada nenek, "ibu, Jodha harus
belajar menerima kenyataan, kalau dia akan menikah dengan jalal. Aku sangat
cemas. Apa reaksinya nanti saat dia tahuyang sebenarnya. Aku takut..."
Nenek berkata kalau akan ada ritual kankan Badhan, di mana
calon pengantin akan saling melihat wajah masing-masing dalam ritual itu.
Seorang pria mengawasi dan menguping pembicaraan keduanya. Dia adalah mata-mata
Mughal