Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 35 bag 3

Sinopsis Jodha AKbar episode 35 bag 3  Satu lagi ritual sedang berlangsung. Pendeta melakukan arti untuk Jodha lalu memasangkan gelang suci. Mainawati terlihat sangat cemas. Mata-mata Mughal memberitahu jalal tentang apa yang di dengarnya. Jalal heran, "apa? Dia hanya bisa melihat wajahku setelah pernikahannya?" Mata-mata mengangguk, "ya, Yang Mulia.." Jalal merasa kalau itu tidak adil untuk Jodha. Jalal memutuskan kalau dia ingin Jodha melihat dirinya sebelum pernikahan.

Keingian Jalal disampaikan pada Raja Bharmal. Raja Bharmal memberitahu nenek dan Mainawati. Nenek bingung, "bagaimana mungkin Bharmal? Mereka hanya akan bisa saling melihat pada upacara Kankan puja.." Bharmal berkata kalau itu bukan permintaan, tapi perintah. Lalu mereka memikirkan satu cara yang tidak bertentangan dengan ritual dan ataupun permintaan jalal.

Lalu saat yang di tentukan tiba. Jalal dan rombongan tiba di Sambhar untuk melihat Jodha. Jalal melihatl Halwai yang terlihat ketakutan. Jalal berhenti di depan Halwai. Halwai ingat pernah menghina Jalal. Jalal tersenyum dan menyentuh pundak Halwai, pelayan Halwai gemetar ketakutan. Halwai ikut meringis ketakutan. Lalu jalal melangkah pergi setelah menepuk perut halwai. Halwai terlihat lega, "lihat yang mulya telah memaafkan aku..."

Maham dan jalal beserta rombongan tiba di aula yang disiapkan, mereka di sambut dengan taburan bunga. Lalu kedua keluarga bertemu untuk pertama kali. Raja Bharmal dan keluarganya memberi salam pada Jalal. Jalal dan rombongan membalas salam mereka. raja Bharmal mempersilahkan rombongan Jalal masuk. Tapi menteri menahannya, "maaf, yang mulia. Sebelum anda masuk, yang mulia Ratu akan melakukan ritual untuk Anda. karena anda pengantin prianya. kami akan sangat senang jika anda mengizinkan kami menyambut Anda sesuatu tradisi kami.." Jalal mengizinkan.

lalu mainawati datang untuk melakukan ritual. Maham terlihat kesal. Untuk pertama kali mainawati melihat jalal. Dia teringat ramalan Shaguni bai. Mainawati menundukan wajahnya tak mau menatap Jalal. Suasana terasa kaku. lalu seseorang memberitahu Jaalal kalau ratu akan meletakan tilak. jalal tersenyum dan menundukan kepalanya ke depan Mainawati. Maham terlihat tidak suka. Dia dan Sharif saling pandang. Mainawati memasangkan tilak.  Mainawati ingat sumpah Jodha, bahawa dia akan membalas dendam atas kekejaman Jalal. Mainawai melakukan ritual sambil menangis. Setelah selesai, jalal di persilahkan masuk.

Jalal tiba di aula. Dia melihat baskom berisi air. Jalal melihat pantulan wajahnya di air. Lalu setelah melihat sekeliling, Jalal menyuruh agar ritual Munh dikhai segera di lakukan. Bharmal mengangguk pada Mainawati. lalu Jodha di tuntun keluar sementara jalal menunggu. Wajah Jodha tertutup dupatta. Jalal menunggu kedatangan Jodha dengan rasa ingin tahu. lalu keduanya duduk berhadapkan. Jalal coab mengintip wajah Jodha dari balik cadar. tapi tidak terlihat.


Maham berdiri dan menyentuh pundak jalal. Raja Bharmal memberi isyarat pada Mainawati. Mainawati menyuruh Jodha berdiri. Jalal pun berdiri. Keduanay berdiri berhadapan di depan sebuah baskon besar berisi air. Jodha menatap kearah pantulan air di baskom. Jalal memajukan wajahnay sehingga bayangannya terpantul jelas. Jodha melihat pantulan wajah jalal. Dia terlihat kaget dan bingung. Dia teringat saat ritual Gangaur puja. Dengan gentar, Jodha menarik tubuhnya. Mainawati memeganginya. Jalal menaatap Jodha dengan penasaran, ingin melihat reaksinya.

Jodha kembali ke tempat semula dan kembali menatap wajah Jalal di pantulan air. Jodha terlihat takut-takut dan tak percaya. Baru setelah jalal berkata, "subhanallah... Tuhan memberkatimu dengan wajah yang begitu cantik.." Jodha benar-benar terbelalak. Lalu angin kenjang bertiup menerpa dupatta Jodha hingga tersingkap. Smeua orang kaget. Jalal mengangkat kepalanya dengan senyum kemenangan. Jodha mengangkat wajahnay dan menatap wajah jalal yang tersenyum. Jodha teringat insiden di kuil dewi kali ketika prajurit memberitahunya kalau pasukan Mughal hanya punya satu komandan, yaitu Jalaluddin Muhammad. Jodha juga teringat sumpahnya untuk mebawa kepala jalal di kaki dewi. Jodha ingat semua kenangan tentang jalal dan kekejamannya. Jodha menatap jalal dan Bharmal bergantian. Jalal tersenyum puas melihat reaksi Jodha.
Bagikan :
Back To Top