Sinopsis Jodha Akbar episode 33 by Meysha Lestari. Mainawati kaget mengathui Bharmal telah memberitahu Jodha
tentang pernikahan itu tapi tak memberitahu siapa yang akan jadi suaminya,
"kenapa?" Raja Bharmal menjelaskan posisinya yang sulit, "selain sebagai ayah,
aku juga adalah Raja yang memaksaku membuat keputusan ini. Tak ada jalan lain.."
Mainawati mempertanyakan keputusan Raja Bharmal, "... apakah tidak ada jalan
lain? Apakah tidak ada cara lain? mengapa kau tidak memberitahunya kalau dia
bukan di nikahkan tapi sebagai tebusan.."
Raja Bharmal berkata, "aku sudah coba memberitahunya,
Mainawati. Tapi dia minta aku tidak menceritakan apapun. Jadi ku pikir, mungkin
Jodha di takdirkan untuk menemukan kebenarannya dengan cara yang lain.
Sebenarnya, aku tak punya keberanian untuk beritahu dia yang sebenarnya. Semoga
dewa memberi Jodha kekuatan untuk menerima kebenarannya.."
Di kuil dewi Kali, Shaguni sedang memuja. Dia menambahkan sekam
kedalam api dan memecahkan kelapa, lalu menyembah dewi kali, "oh dewi kali, tak
ada manusia yang bisa memahami caramu! Hanya kau yang bisa mengubah keadaan
seseorang dan takdir mereka. kau bisa membuat keajaiban. Kaulah yang terkuat.
Sejarah akan di ciptakan saat ini juga, bukan karena bersatunya dua orang, tapi
2 komunitas. Orang-orang akan memuji penggabungan ini... Segalanya akan segera
berubah.." lalu dewi kali mengucapkan puja dewi kali berkali-kali...
Kabar pertunangan Jodha dengan jalal menyebar cepat keseluruh
pelosok Rajputana. Raja Bharmal di kunjungi oleh banyak raja yang ingin
memprotes dan memintanya agar membatalkan pertunangan itu.bahkan banyak yang
menghina raja Bharmal karena keputusannya itu termasuk, pangeran Mewar, pewaris
Chittor, Maharana Pratap. Bharmal mempersilahkan Pratab duduk, tapi Pratab
menolak, "aku datang bukan untuk duduk. Aku tidak mau duduk di depan raja yang
tunduk pada Mughal. Bahkan aku tidak akan minum minuman yang kau sediakan.."
Maharana Pratap menuduh Bharmal menjual anaknya dan telah
menghancurkan kehormatan rajput, "bagaimana kau bisa menjanjikan putrimu pada
Mughal? Ini adalah bukti dari sifat pengecutmu. Kau tidak saja mempermalukan
Amer, tapi seluruh Rajput..." Semua terkesiap mendengartuduhan Pratab. Raja
Bharmal bangkit dan bertanya pada Pratab, ".. di man akau saat Mughal mengepung
kerajaanku dari segala arah? Kecuali Suryabhan, tak ada yang datang menolongku.
Di man akau saat anak dan keponakaku di tangkap? Dimana kau saat Sharifuddin
merampas kerajaanku?"
Pratab menjawab, "aku tidak tahu dengan kerajaan lain, tapi
kalau kau mengirimi aku pesan untuk menolong, aku pasti akan datang menolongmu.
tapi kau tidak mengirim pesan padaku.." Raja Bharmal mengingatkan Pratab kalau
saat ini pun dia tak mengiriminya pesan, "lalu mengapa kau kesini?" Pratab
menyahut, "aku datang karena ini bukan hanya masalah pribadimu, persekutuanmu
dengan Mughal akan memperngaruhi Rajput, mempengaruhi semua orang. Kau
akanmelanggar peraturan yangd i setujui oleh kita semua. Kau telah mengorbankan
kehiormatan dan harga dirimu..."
Raja Bharmal melarang Pratab bicara begitu, "aku tahu kalau kau
berencana menguasai Amer, kau juga pernah menyerang Amer, kau berusaha membunuh
saudaramu sendiri, Shakti Singh! jadi jangan bicara padaku tentang kehormatan
dan harga diri. DI saat yang genting, hanya Mughal yang maju untuk membantuku.
Biar kukatakan padamu yang sebenarnya, aku menerima tawaran persahabatan mughal
demi menyelamatkan Amer dan rakyatnya. Demi melindungi para suami dari wanita
Amer, aku berjanji menyerahkan putriku pada Mughal. Banyak orang kehilangan
nyawanya di medan perang, kalau kerja sama politik ini bisa mencegah terjadinya
pertumpahan darah, lalu kenapa kau menentang keputusanku? Dan kalau kau
keberatan dengan kerja sama ini, lalu kenapa kau tidak mengumumkan perang
melawan bangsa Mughal? tapi kau tidak melakukan itu! itu karena kau bukan raja
Chittor..."
Perdebatan sengit terjadi antara Raja Bharmal dan Pratab,
keduanya saling ejek dan saling protes. Hingga akhirnya pangeran Chittor itu
pergi tanpa pamit. Jodha melihat kepergian Pratab yang bergegas. Dia bertanya
pada Moti, "para bangsawan itu belum lama kesini tapi kenapa mereka pulang
secepat itu?" Jodha menduga mereka datang karena undangan perniakhannya. Moti
kaget mengetahui Jodha tahu tentang pernikahan itu tapi bersikap biasa-biasa
saja, "kaus sudah tahu tentang ini?" Jodha mengangguk, ya, ayah memberitahuku
kemarin."
Moti dengan heran bertanya, "dan kau menerimanya?" Jodha
mengangguk lagi, "iya. Aku sudah menyetujuinya. Aku bisa lekukan apapun untuk
Amer dan membantu ayahku menepati janjinya. Aku bersedia menikah dengan raja
Rajput manapun..." Moti kaget, tahulah dia kalau Jodha tidak tahu tentang Jalal.
Lalu moti bertanya apakah Raja Bharmal memberitahu siapa calon suaminya? Jodha
menggeleng, "ketika aku tahu kerjasama ini penting, aku tak bertanya lagi. Tak
perduli aku menikah dengan siapa selama Amer aman, aku akan melakukan hal yang
benar kan???" lalu Moti tersedu-sedu. Jodha menduga, Moti menangis karena akan
berpisah dengannya, "...aku akan mengajakmu ke istana mertuaku. Berhentilah
menangis..." lalu Jodah meminta Moti berjani, "maukah kau ikut aku setelah aku
menikah?" DI sela-sela tangisnya, Moti berjanji akan selalu berada di sisi
Jodha..