Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 29 bag 2

Sinopsis Jodha Akbar episode 29 bag 2  Di Amer, kakak-kakak ipar Jodha menangisi suami-suami mereka. Jodha berusaha menenangkan dan membujuk mereka, "semuanya akan baik-baik saja..." Mereka merasa kalau mereka tdiak punya waktu lagi, karena sudah 3 bulan suami mereka di tawan. Mereka sadar kalau harta mereka habis, mereka tak akan mampu memenuhi tuntutan Sharif maka suami-suami mereka akan di bunuh. Jodha meyakinkan mereka kalau itu tak akan terjadi, wanita dari keluarga istana harus tegar, "kita akan hadapai Mughal bersama-sama.."

Bharma sangat geram dengan keinginan Sharifuddin, "sampai kapan kita harus penuhi permintaan mereka, Chugtai Khan? permiantaan Sahrifuddin semakin bertambah setiap hari. pertama 50 ribu, sekarang 20 ribu. Bagaimana kita bisa lakukan ini??" Chugtai khan ada bersama mereka dan mendengarkan kegalauan Bharmal.

Jodha meyakinkan kakak-kakak ipranya, selama ayahnya masih hidup, kakak-kakaknya akan terlindungi. tapi mereka terlihat sudah tak percaya dengan itu dan sangat pesimis. Kata Johda, "ayah akan melakukan apapun untuk kakak-kakak ku, agar kalian tidak kehilangan suami kalian.." tapi mereka tahu kenyataan apa yang akan mereka hadapai kalau Bhrmal tidak mampu memenuhi tuntutan Sharifudin. Jodha yakin ayahnya akan menemukan solusinya.

Chugtai Khan bertanya apa yang di pikirkan raja Bharmal. Raja Bharmal sanggup melakukan apapun demai agar putranya bebas, tapi dai tak tahu hat=rus bagaimana. Bharma minta saran dari Chugtai Khan. Chugtai Khan mengusulkan agar Bharmal menemui raja mughal, jalal. Bharmal tidak tahu mengapa dia harus menemui Jalal, :dia adalah musuh kami.." Chugtai Khan mengingatkan Bharmal kalau dirinya adalah teman Bharmal, "percayalah, kau pernah menolongku, aku takkan pernah melupakan itu.."

KIlas balik menunjukan bahwa dulu Chugtai Khan saat terluka parah pernah datang ke istana Amer untukk minta pertolongan. Ketika menteri menyarankan untuk membunuh Chugtai Khan, Bharmal tergerak untuk menyelamatkannya. Sejak itu mereka berteman. Dan Chugtai Khan merasa berhutang budi pada Bharmal..

Chugtai khan berkata kalau dia tak kan pernah melupakan kebaikan Bharmal itu, "aku tidak iungin kau di perlakukan tidak adil. Kuohon, dengarkan aku, jalinlah hubungan persahabatan dengan jalal." Bharmal menolak, "Pengkkianat tidak akan pernah menjadi sahabat, Chugtai Khan. Dia pernah datang ke Amer untuk pelajari rahasia kami. Aku tak bisa mempercayainya..." Chugtai Khan mengingatkan Bharmal, kalau politik telah banyak mengalami perubahan, "kaisat jalaluddin tidak lagi berada di bawah pengaruh Bairam Khan. Pemikirannya sudah berbeda.." Bharmal yakin kalau Raja dan Rakyat sama saja, "aku bisa tahu sikap Jalal dari tindakannya Sharifuddin. Jika seorang gubenur bisa menghina aku, bagaimana sikap rajanya terhadap aku? Aku tidak akan tunduk padanya.."

Chugtai Khan mengatakan kalau Raja Amer ingin bicara dengan raja mughal, itu bukan tunduk. Politik buka sekedar perang. Kesepakatan, raktik, perdamaian adalah bagian dari politik. Jika kau ingin selamatkan Amer dan putramu, kau harus bicara pada Raja..." Raja Bharmal berkeras menolak saran Chugtai Khan, dengan kesal, Bharma menyuruh Chugtai Khan pergi. Lalu dengan berat hati Chugtai khan melangkah pergi, tapi baru beberapa langkah dia menoleh dan berkata, "aku adalah temanmu, Raja Bharmal. Oleh karena itu aku ingin selamatkan kehormatanmu dan puteramu, "tolong, perimbangkanlah saranku...."

Maham sangat cemas dengan keselamatan Adham, dia mengirim kurir kesana untuk memberitahu Adham tentang kedatangan jalal dan untuk menyampaikan pesan bahwa dia akan datang kesana secepatnya. Kurir mengangguk. maham mengancam kurir, kalau dia tidak sampai di sana sebelum Jalal, maka dia akan di hukum. Kurir meyakinkan Maham kalau kudanya sangat cepat. lalu kurirpun pergi tanpa membuang waktu lagi. Begitu kurir peri, Maham pun bersiap untuk pergi.


Di Amer, raja Bharmal mondar-mandir dengan gelisah. Dia memikirkan saran Chugtai khan dan menimbang baik-buruknya. Raja Bhramal berdebat dan bicara dengan diri sendiri. Satu mengingatkan Raja Bharmal sebagai Raja baru ayah. Dia menyarankan agar raja Bharmal menemui jalal dan merundingkan nasib rakyat dan puteranya, karena kalau tidak, maka dia harus menanggung semua kesalahan ata skematian puteranya, kehancuran rakyatnya juga kematian puteri-puterinya karena jauhar. Raja Bharmal berteriak, dan bayangan dirinyapun seketika lenyap. Raja Bharmal menatap lukisannya sendiri dan teringat ucapan Jodha padanya hari ini...

Jalal tiba di Malwa dan menapat laporan tentang Adham khan yang telah melakukan kejahatan perang. Adham khan telah menyiksa membunuh wanita dan anak-anak serta orang cacat, bahkan setelah mereka menang perang. Adham juga berusaha menguasai harem dan meperkosa para wanitanya. Jalal sangat geram mendengar itu dan berniat menghukumnya karena melanggar pertauran agama mereka. Malan itu juga, Jalal segera berangkat ke Saharanpur.


Jodha sedang tidur ketika dia terbangun karena merasakan ada seseorang di kamarnya. Jodha bangkit dari pembaringan sambil menghunus belati, "siapa? Siapa di situ?" lalu muncul Sahrifuddin yang langsung membekap mulut Jodha dan mendorongnya ke balkon. Dari atas balkon, Jodha melihat tiga buntalan kuning di tanah. Jodha langsung ingat saat pasukan Mughal melemparkan buntalan kuning berisi kepala Suryabhan. Jodha mentapap kebawa dan melihat 3 buntalan. Jodha terbelalak penuh kengerian... Sinopsis Jodha Akbar episode 30  
Bagikan :
Back To Top