Sinopsis Jodha AKbar episode 21 by Meysha lestari. Di Bhanpur, ibu Suryabhan sedang melakukan arti untuk Jodha
dan saudaranya, karena mereka akan segera melanjutkan perjalanan menuju Mathura.
Keluarga Surya sangat berat melepas Jodha. tapi Bhagwan das menghibur mereka
dengan berkata kalau tak lama lagi Jodha akan tinggal bersama mereka selamanya.
lalu Jodha menyentuh kaki ibu Suryabhan, ibu Suryabhan
merestuinya. Ketika Jodha hendak pergi, adik suryabhan memanggilnya dan
menyerhakan cincin dari Suryabhan, "kakak berpesan agar kau selalu memakainya.."
Jodha mengangguk gembira. Saat dai berbalik hednak pergi, dia berpapasan dengan
SUtya, tangan mereka bersentuhan. Cincin di tangan Jodha jatuh di telapak tangan
Surya. Keduanya bertatapan. Jodha tersipu malu. lalu Surya memakaikan cincin itu
di jari Jodha. Dan keduanya pun berpisah.
Di Agra, Jalal sedang bersiap dan hendak memakai mahkota ketika
Ruqayah datang. Ruqayah memuji jalal, "seperti namamu, wajahmu sangat bersinar
yang Mulia.." jalal tersneyum dan mengenakan mahkotanya. Ruq koment, "kau tak
perlu memakai mahkota untuk membuktikan kalau kau itu kaisar.." Jalal langsung
mengerti, "kalau kau memujiku, itu artinya kau ingin sesuatu dariku. Jadi
katakan padaku apa yang kau inginkan!"
Ruqayah menjawab, "aku datang tidak untuk minta apa-apa darimu.
Aku kesini untuk memberimu sesuatu.." Jalal ingin tahu, "apa itu?" Ruqayah
menyampaikan kabar kehamilan farida. Jalal kaget, "benarkah?" Ruqayah
mengangguk. Jalal sangat gembira karena akan punya anak, "anak pertamaku akan
lahir, berikan sedekah pada orang miskin. Beri makan orang yang sedang
kelaparan..." Ruqayah dengan dingin berkata, "kau pantas gembira, yang Mulia.
Tapi jangan terburu-buru. Farida sudah hamil 3 bulan... 3 bulan!"
Jalal terlihat kaget dan geram, lalu menyuruh semua orang
pergi. Jalal mengampiri Ruqayah, "hamil 3 bulan? tapi aku tidak ada di Agra pada
saat itu.." Ruq mengucapkan selamat karena jalal tidak di butakan oleh
kegembiraanya. Jalal sudah pergi lebih dari 4 bulan, "sekarang kau harus cari
tahu siapa yang telah mengambil keuntungan dari ketidakhadiranmu.." Jalal
menyela, "tapi dia mengatakan padaku jika dia itu perawan.." Ruq menyuruh jalal
membuka maatanya karena telah di bohongi Farida. Ruq menghasut jalal agar
memberikan hadiah pada farida atas kehamilannya atau menghukum dia.
Lalu Jalal memanggil farida. farida bertanya mengapa dia di
panggil. jalal memegang tangan Farida dan berkata kalau dia tak bisa lupa telah
menghabiskan waktu yang menyenangkan bersamanya. Dengan dingin Ruqayah
mengucapkan selamat. lalu jalal ikut menambahkan dengan nada sarkatis. tapi
Farida tidak menyadarainya, dia gembira dengan sambutan jalal tentang
kehamilannya. Farida dengan jelas mengaku kalau itu anak jalal. Jalal menjadi
geram. Dengan gerak cepat jalal memutar tubuh Farida dan mencekiknya, "katakan
padaku sejujurnya siapa ayah bayi ini! Kalau tidak, bayi ini tidak akan pernah
lahir. Katakan!!" Farida menjawab dengan ketakutan, "Bahadur Khan!" Jalal sangat
murka. Ruq menyerigai puas.
Lalu Bahadur dan Farida di rantai dan di jebloskan ke penjara.
Saat jalal mengunjungi mereka, dia mendengar Bahadur menenangkan Farida,
"farida, jangan khawatir. Tidak akan ada yang bisa menyakitimu. Cinta kita akan
melindungi kita..." Jalal geram mendengarnya. Bahadur dan Farida saling
berpegangan tangan. Jalal menyerigai buas. Dia mendekati pasangan kekasih itu.
Ruq melihatnya dari jauh dan tersenyum sinis.
Jalal mengelilingi keduanya sambil tertawa jahat, "cinta! Apa
menurutmu cinta akan melindungi kalian? Cinta itu adalah emosi yang tidak pernah
ada. Bodoh sekali jika kalian jatuh cinta..." Jalal bertanya apa hukuman untuk
keduanya pada Ruq. Ruqayah menyuruh jalal memberikan hukuman yang berat. Pertama
karena mengkhianatinya, lalu menipunya, melanggar aturan haren dan memiliki anak
haram. menurut Ruqayah hukuman mereka hanya satu, yaitu hukuman mati. Farida
menangis dan memohon agarjalal menghukum dirinya tapi membebaskan Bahadur. Jalal
menertawai farida dan hendak menebasnya dengan pedang, ketika Bahadur memohon
agar Jalal mengampuni farida.
Jalal tertawa mengejek, "mereka ingin mati bersama. Katakan
padaku, Ruqayah, siapa yang harus aku bunuh lebih dulu?" Ruqayah menyarankan
agar mereka di bunuh bersamaan. Jalal tersenyum dan setuju dengan usul itu,
"inilah yang membuatmu begitu berbeda dengan yang lain, Ruqayah. kau selalu
menolongku saat aku sedang dalam dilema." lalu jalal berdiri di hadapan kedua
tawanan itu dan hendak mengayunkan pedang sekuat tenaga. tapi terdengar teriakan
hamdia baho memanggil namanya, "Jalalll!" jalal menghentikan gerakannya. Dia
heran melihat Hamida bano datang kepenjara, "ibu.."
Tanpa basa basi Hamida menegur Jalal, "apa yang sedang kau
lakukan?" Jalal menunjuk kedua tawanan itu, "aku akan menghukum mereka atas apa
yang telah mereka perbuat. kau tidak tahu apa yang telah mereka lakukan.."
Hamida bano menyahut, "aku tahu mereka saling mencintai. Saat aku dengar kau ada
di sini, aku datang untuk menghentikanmu. Kau akan melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan agamamu." jalal dengan geram menjawab, "ibu, farida telah
mengkhianatiku. Dia berusaha melahirkan anak haramnya sebagai ahli warisku. jadi
aku memutuskan untuk melakukan ini..."