Sinopsis Jodha Akbar episode 16 by Jodha Lover. Tengah malam, Ruqaiyah turun dari pembaringan. Jalal masih
nyenyak di tempat tidur. Ruqaiyah melihat sosok maham Anga mondar mandir di
luar. Ruqaiyah keluar dan menegurnya, "ada apa? Apa yang membawamu kesini tengah
malam begini?" Dengan tatapan tajam Maham menjawab, "aku tak perlu mentaati
peraturan untuk bertemu yang Mulia." Ruq menjawab tak kalah pedasnya, "tapi saat
dia sedang bersama istrinya, hanya istrinya yang berhak atas dirinya seutuhnya.
Hanya istrinya. Kau boleh bicara dengannya besok pagi..." maham menyahut,
"terserah kau saja. Selamat malam.." Ruqayah membalas salam Maham lalu bergegas
pergi.
Maham terlihat berpikir keras ketika Resham datang dan bertanya
apakah maham sudah memberitahu jalal tentang kejahatan Bairam Khan? Maham
menyahut kalau Ruq menghentikannya. Resham kaget. Maham mengeluarkan cincin dari
saku bajunya dan menunjukannya pada Resham, "kau selalu menginginkan cincin ini
kan Resham?" Reshan terlonjak gembira, ".. terkadang aku tiak mengerti apa
perintahmu. Tapi aku menyukai cincin ini, terima kasih..." Resham sangat senang.
tapi ketika dia mebuka mata cincin itu ada serbuk putih di dalamnya. Resham
kaget, "ya, Allah. Ini racun.." Dengan dingin maham berkata kalau racun itu
untuk Zaheer. resham kaget, "apa?"
Maham menyuruh resham meracuni Zaheer. Resham ketakutan, "aku?"
Maham mengangguk, "ya, dan Bairam Khan yang akan di salahkan. Ruqayah Begum akan
bertanggung jawab. Karena tidak mengizinkan aku menemui yang Mulia saat aku akan
memberitahu informasi ini padanya. Racun ini akan mempengaruhi hidup 3 orang,
Zaheer, Bairam Khan dan Ruqayah Begum. Tunggu dan lihatlah Resham, besok akan
ada banyak kembang api..."
Paginya, Jalal datang ke Arena untuk berlatih. Dia mengambil
tombak dan melempakannya tepat ke sosok boneka jerami., Bonekapun terjatuh.
Prajrit kasak-kusuk di belakangnya membicarakan Zaheer kan. lkata prajurit 1,
"aku sedang berpikir, apa yang akan di lakukan yang mulia jika dia mengetahui
Zaheer sudah tiada..." Kedua prajurit itu terlihat sangat cemas.
jalal berdiri di tengah Arena. Seorang prajurit datang membawa
nampan besar berisi senapan. Jalal mengambil senapan itu, mengamatinay dengan
penuh kekaguman dan berkata, "subhanallah, bagus sekali. Sekarang ini akan
membantuku menguasai dunia..." lalu jalal mengambil sebuah apel dan
melemparkannya kepada prajurit. Prajurit menangkap apel itu dengan ketakutan.
Lalu tanpa berani menolak, dia segera meletakan apel itu di kepalanya. Jalal
siap membidik. Tapi dia melihat prajurit itu gemetar ketakutan dan keringatnya
bercucuran.
Jalal menghampiri prajurit itu dan menegurnya, "apa kau tidak
percaya dengan kemapuan menembak rajamu?" Si prajurit menyangkal. Jalal
menyentuh wajah prajurit itu dengan ujung senapannya. Si prajurit gugup. Jalal
bertanya, "apa ini? Kau menghinaku? Kau takut kalau tembakanku meleset lalu kau
mati?" Prajurit menggeleng. Jalal membentaknya, "apa kau tahu arti sebuah
kepercayaan? panggil Zaheer!" Jalal kembali ke posisinya dengan kesal. Dia
menunggu kedatangan Zaheer sambil berguman, "mungkin dia telah buta, tapi dia
masih mempercayaiku.." Melihat tak ada yang pergi memanggil Zaheer, Jalal
berteriak kesal, "aku bilang panggil Zaheer!!" Seorang prajurit datang menghadap
dan memberitahu Jalal kalau Zaheer meninggal di penjara. Jalal sangat marah. Dia
mengerakan senapannya dan sekali pelatuknay di tarik, apel di kepala pajurit
pecah berhamburan.
Jalal mengumpulkan semua pembesar kerajaan di Darbar. Dia
terlihat gusar dan heram. Semua orang diam menunggu perintahnya. Lalu jalal
berdiri dan berteriak, "siapa yang memerintahkan untuk memenjarakan Zaheer??"
Maham anga menjawab, "Perdana menteri, yang mulia.." Jalal menghampiri Maham dan
menatapnyatajam, "kalau kau tahu, mengapa kau tidak memberitahu aku??" Maham
menjawab kalau jalal sedang bersama Ruqayah, "ratu melarangku untuk bertemu
denganmu, yang mulia." Jalal menyangkal, "aku tidak percaya. Dia tak bisa
melakukan ini.." Maham Anga membawa bukti sepatu yang di lemparkan Ruqayah
semalam, "aku tak masalah dengan apa yang dia lakukan, tapi aku turut berduka
atas kematian Zaheer.." lalu jalal menyuruh prajurit memangil Ruqayah. Maham
menyuruh Jalal pergi ke Harem kalau ingin bertemu Ruqayah. jalal menatap Maham.
Mamam mengingatkan jalal kalau Ruqayah adalah ratu dan tidak akan datang ke
Darbaar.
Jalal berteriak memberi perintah agar membawa Ruqayah ke
Darbaar. Prajurit segera pergi. Taklama kemudian kembali bersama Ruqayah.
Ruqayah berdiri di tengah Darbaar. jalal segera menghampirinya dan menatapnya
dengan tajam. Keduanya saling bertatapan. Jalal menatap Maham dan Ruqayah
bergangian. lalu jalal bertanya pada Ruq, "apaka kau melarang ibu untuk masuk
kedalam kamar kita?" Ruq melirik maham dan menyahut, "akuy tidak.." Jalal
memotong Ruq, "iya atau tidak?" Ruq membenarkan. jalal memarahi Ruq, "karena kau
seseorang telah kehilangan nyawanya. kalau kau biarkan Maham menemuiku, mungkin
aku bisa menyelamatkannya.." Ruq terdiam. Jalal membalikan badannya dan mengusir
Ruq. Ruq masih diam tak bergeming. Jalal membentaknya, "pergi dari sini!!" lalu
Ruq memberi salam dan berjalan mundur. maham turut memberi salam pada Ruq. Ruq
pergi dengan tatapan kesal. Lalu jalal menyuruh prajurit memanggil Bairam Khan.