Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 16 bag 2

Sinopsis Jodha AKbar episode 16 bag 2.  Bairam Khan datang. Jalal bertanya, "mengapa kau memutuskan untuk memenjarakan Zaheer?" Bairam menjawab kalau dirinya selalu mengambil keputusan seperti itu sejak jalal umur 14 tahun, "ayahmu memberiku tanggung jawab untuk menjaga keselamatanmu. Aku membesarkanmu bagaikan putraku sendiri. AKu tak akan mengambil keputusan yang membahayakanmu." Jalal bertanya, "bukankah keputusanmu memenjarakan Zaheer adalah sebuah kesalahan?" Bairam kan  menggeleng, "tidak sama sekali. Dia menyebar rumor ke semua orang bahwa aku yang memimpin kerajaan ini. Dna Anda yang Mulia, hanya bondeka di tanganku. Sekarang Anda bilang keputusanku salah?" Bairam mengatakan kalau kematian Zaheer adalah kesalahannya sendiri, dan kalau ada yang mengadu-domba dirinay dan Jalal, maka orang itu harus berhati-hati. Bairam khan melirik maham. Lalu tanpa pamit dia berbalik pergi.

Maham menggunakan kesempatan itu untuk menghasur Jalal tentang bairam khan yang pergi tanpa minta izin darinya, "jika dia menghormati yang mulia, dia tak akan melakukan ini..." Jalal sepertinya tidak berpengaruh dan mengingatkan Maham kalau dai memberikan hak istimewa pada 3 orang, "... Khan Baba, Ruqayah Bgum, dan kau. AKu tak boleh kasar pada Khan baba dan Ruqayah. Lagupula, mereka telah banyak membantuku.."


Maham masih berusaha menghasut Jalal dengan kata-kata diplomatis, "..apa yang di lakukan perdana menteri untuk mu adalah tugas kami. kami tidak membantumu. Dia dan aku seharusnya menjadi kekuatanmu, bukan kelemahanmu. Yang mulia, anda mengembang bantyak tanggung jawab. Raja harus tegas. Anda telah dewasa yang Mulia. Sudah waktunya anda mengambil keputusan sendiri. Jangan sampai rumor ini menjadi kenyataan. Biarkan rakyat tahu kalau keputusanmu tidak tergantung pada perdana menteri..." Jalal tercenung memikirkan ucapan maham.

Di rumah, Maham memuji Resham karena telah menyelesaikan tugas dengan baik. Maham melemparkan sekantong uang pada resham sebagai imbalan. Lalu maaham duduk di depan Resham dan berbisik, "Zaheer telah mati, tapi tak ada yang  menyadari penyebab kematiannya. .." Ruqayah mendengar muncul di belakang mereka dan mednengar itu. Resham dan maham tidak menyadarinya. Resham memuji Maham yang telah membunuh 3 burung dengan 1 batu. Ruqayah terkesima. Resham melihatnya dan memberitahu maham kalau Ruq datang. Maham kaget.

Ruqayah mendekati Maham dengan wajah angkuhnya. Maham menatapnya dengan rasa ingin tahu. Keduanya bertatapan. Ruqayah menuduh Maham, "jadi kau suka bermain catur, ya? AKu menyadarai hari ini, kalau itu gerakan yang bagus.." Maham kaget mendengar pujian itu. Ruqayah meminta maham tidak lupa, kalau sekarang giliran Ruq untuk bergerak. Setelahberkata begitu, Ruq melangkah pergi. Maham tersenyum lega dan berguman, "kau masih anak baru, kalau bicara soal gerakan politik, Ruqayah begum. Akan lebih baik kalau kau mencari cara untuk memikat jalal. Itu akan membuatmu bahagia..."

Jalal sedang di mandikan pelayan. Dia berendam di bak mandi ketika Ruq datang. Ruq menegur pelayan, "mengapa kalian juga tidak menyemprotkan parfum kesukaan yang mulia?" Jalal tersenyum mendengarnya. lalu Ruwayah mengusir sebagian dari pelayan dan duduk di tepi bak mandi di belakang jalal. Jalal berkata, "pikranku terganggu, jadi aku tidak memperhatikannya.." Ruq menyahut cepat, "itu tugas seorang istri.." Lalu dengan alasan mengambil bermacam-macam barang untuk Jalal, Ruqayah mengusir semua pelayan. Hingga tinggal dirinya dan Jalal. Ruqayah hednak melangkah pergi ketika jalal memanggilnya, "Ruqayah...!" Jalal mencipratkan air saat Ruq menoleh. Sambil tersenyum manis, Jalal menyuruh Ruqayah menyelesaikan masalahnya sebelum pergi. Ruq berbalik mendekati jalal dengan wajah kesal.

Dia duduk di tepi bak. Jalal bertanya, "kalau kau marah, kenapa kau datang untuk mengatur mandiku?" Ruq mengingatkan Jalal kalau dia istrinya. Walalu aku marah, aku tak akan lupa tanggung jawabku terhadapmu.." Jalal minta maaf atas kesalahan yang telah dia buat. Ruq kaget, "ya Allah, apa yang kau katakan? Seharusnya aku yang minta maaf padamu. Aku tidak menyadarai kalau itu masalah darurat. Bahkan maham Anga tidak bilang kalau nyawa seseorang sedang dalam bahaya..." Dalam kesempatan itu, Ruq juga meminta jalal agar berjanji agar tidak memarahinya lagi di depan umum karena yang seperti itu akan memberi kesempatan bagi orang lain untuk memaki dirinya dan merusak hubungan mereka.

Jalal kaget, "siapa yang berani memaki istri kesayanganku?" Ruq tahu kalau dirinya masih istri kesayangan jalal. Jalal memberitahu Riqayah kalau dirinya terkejut dengan kematian Zaheer, "aku lepas kendali.." Ruq memberitahu Jalal kalau yang bertanggungjawab atas semua ini adalah Maham Anga. jalal terlihat tidak suka mendengarnya. Dia mengangkat tanganya menyuruh Ruq berhenti bicara. Jalal memberitahu Ruq kalau dirinya tak ingin dengar ucapan yang menentang maham. Ruq penasaran, "kenapa tidak? kau biarkan orang lain yang mengatur hidupmu?"


Jalal tersneyum, "hanya satu wanita yang bisa mengatur hidupku.." Ruq pura-pura tidak tahu, "siapa?" jalal menjawab, "kau! Aku janji pada teman masa kecilku, tak perduli berapa banyak wanita yang kunikahi, kau akan selalu menjadi yang terpenting. kau tahu kalau aku tidak punya hati, tapi orang yang selalu ada di pikiranku hanyalah Ruqayah begum ku. hanya kau!! Karena tak ada yang bisa menggantikanmu di dalam hidupku..." Lalu jalal meraih jemari Ruq dan menciumnya. Tatapannya menerawang jauh... mengingat Jodha yang sedang duduk di tandu... SInopsis Jodha AKbar episode 17
Bagikan :
Back To Top