Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 137 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 137 by Meysha Lestari. Jodha melamun saat Moti menyisir rambutnya. Moto bertanya, "ap ayang sedang kau pikirkan Jodha?" Jodha menggeleng, "tidak ada, aku hanya lelah.." Moto memuji Hamida Bano sebagai mertua terbaik. Jodha setuju, "tapi lihatlah betapa hebat anaknya.." Lalu Jodha menayakan pendapay Moti tentang jalal, "apakah dia orang yang baik?" Moti balik bertanya, "dari segi mana nya?" Jodha mengingatkan Moti apa yang telah di lakukan Jalal di Meena Bazar, "dia memuji benazir dan memberikan perhatian lebih padanya.." Menurut Moti jalal adalah raja, jadi bisa memberi perhatian pada siapapun, "kenpa akau perduli? Kenapa dia menjadi penting bagimu?"

Jalal memberitahu Salima kalau dirinya merasa damai setelah beberapa hari. Salima menyahut, "aku rasa Anda sedang bahagia dengan apa yang terjadi di Meena Bazar." Jalal mengangguk, "benar sekali. Ada sesuatu yang beda kali ini. Aku sangat menyukainya.." Salima meminta Jalal agar tidur. Sebelum pergi, Salima membenai selimut jalal. 

Jalal melamun dan membayangkan Jodha duduk di sampingnya. jalal berkata, "semuanya adil dalam hal percintaan dan peperangan, ratu Jodha. AKu lega melihatmu semakin cemburu pada benazir. Tidak masalah jika aku sedikit tidak adil, tidak masalah berbuat tidak adil, jika aku bisa melihat apa yang akan terjadi padamu.." Jalal menyerigai gembira.

Ruq sedang menghisap Hookah. Maham mengingatkan Ruq apa yang telah di lakukan Hamida, " Yang Mulia Ratu sangat mengganggumi idenya Jodha, hari ini dia sudah banyak memujinya. Dia bahkan memberikan kalungnya kepada Jodha di depan semua orang..." Maham menghasut Ruq agar iri, karena selama ini Ruq telah banyak berjasa pada kerajaan dan Jalal, tapi Hamida belum pernag memberikan apa-apa padanya sampai detik ini. Menurut Maham, Ruq lebih pantas menerima kalung itu daripada Jodha.

Ruq menyahut, "dia tidak memberikan kalung itu padaku, karena dia tahu aku tidak tergiur dengan benda seperti itu." Maham menjelaskan kalau poinnya bukan kalung, tapi perhatian, Hamida bano sangat menyukai Jodha dan memberi isyarat kalau dia ingin pewaris dari jodha, "aku tidak suka melihatnya.." Ruq menegur Maham, "kau itu sudah seperti ibu bagi Jalal dan perdana menteri kerajaan ini. Seharusnya kau lebih memperhatikan tentang Administrasi dan jalal. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Ratu Jodha bukan sebuah ancaman bagiku.."

Maham menuduh Ruq salah paham padanya, "ratu Jodha adalah ancaman bagimu, kau menganggap aku ini sudah menggangumu. Tapi berusahalah untuk mengerti, aku ulangi lagi, aku ini orang yang mendukungmu Ratu Ruqaiyah. AKu tidak ingin ada orang yang menggangumu dan jalal, apalagi ratu dari Rajputs. Tak perduli kau percaya atau tidak. Ratu Jodha itu adalah sebuah ancaman bagimu. Kau itu sangat bijak Ratu Ruqaiyah, aku harap kau bisa mengerti. Kau harus menjaga posisimu sekarang di istana ini. Kau harus menyelamatkan cintamu.." Setelah berkata begitu, maham pun pergi.

Hoshiyar meminta Ruq agar tidur karena dia terlihat lelah. Ruq menolak, dia menyuruh Hoshiyar menyiapkan satu Hookah lagi. Hoshhiyar menurut. smabil menyiapkan Hookah, Hoshiyar meminta pada Ruq agartidak memperdulikan ucapan Maham, "semua orang di harem ini tahu kalau jarak antara Jodha dan yang Mulia semakin hari semakin bertambah. Ratu Hamida hanya berusaha menutu-nutupi jarak ini. Kalau tidak, Jodha aka di abaikan lagi..."

Ruq menyangkal ucapan Hoshiyar, "kau tidak mengerti. Ratu Jodha itu menjadi tidak penting karena ada Benazir. Tapi harus kuakui kaalau Maham Anga itu benar. Jalal memberikan Kohinoor kepada Benazir, tapi tetap saja dia itu seorang pelayan. Karena itu dia tidak akan melahirkan pewaris. Itu sebabnya ibu sangat berharap pada Jodha. Sikap suka ibu bukan hanya menghinaku tapi juga menghina Jalal." Hoshiyar memberitahu Ruq kalau sampai Ruq memberitahu Jalal tentang ini, maka Jalal akan mengira Ruq cemburu pada Jodha. 

\Ruq berkata dia tak akan melakukan itu, karena Maham yang akan melakukannya, "Maham Anga ingin mempermalukan Jodha sama seperti diriku. Inilah saatnay Maham ANga membalas dendam atas apa yang terjadi dengan Adham Khan. Maham Anga ingin mempermalukan Jodha sama seperti aku.." Hoshiyar bertanya, "apa anda tidak akan melakukan sesuatu?" Ruq mengiyakan, "aku berencana melihat perselisihan mereka dan menikmatinya..."


Jodha masih mengeluh tentang jalal pada Moti. Menurut Jodha, Jalal itu tidak adil. Moti bertanya, "tidak adilnya di mana Jodha? Benazir itu sangat cantik, cerdas dan pandai melukis. Dia juga mahir memainkan pedang, dan dia penari yang hebat juga. Semua pelayan di harem berpikir kalau dia itu orang yang hebat. Karena itu mereka memperlakukannya denan kasih sayang..." Jodha kesal mendengar pujian Moti pada benazir, "apa kau temannya? Apa kau tidak melihat ada orang lain yang lebih cantik darinya?" Moti heran, "mengapa kau marah? Apa yang ada dalam pikiranmu? katakan padaku. kau itu temanku!"

Jodha mengungkapkan pikirannya, menurutnya Jalal sudah tidak adil karena memberikan perhatian lebih pada Benazir, "tapi dai itu tidak pantas untuk diberikan gelar kohinoor. Aku rasa dia melakukan itu agar aku cemburu kepadanya. Dia pikir aku akan tertarik dengan ini..." Moti tersenyum, "dia benar.." Jodha tidak setuju, "apa maksudmu?" Moti menjelaskan kalau Benazir mendapat berlian yang mirip dirinya, tapi Hamdia bano memberikan kalung yang dianggap pusaka pada Jodha, "tentu saja dia itu hanya berpura-pura. Apa kau tahu apa artinya?"  Jodha menyuruh Moti berpikir yang tidak-tidak, "aku tidak perduli dengan kalung atau gelar itu. kau tidak mengerti pikiranku. Tinggalkan aku sendiri..." lalu moti pergi dan Jodha berbaring.
Bagikan :
Back To Top