Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 136 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha AKbar episode 136 by Meysha Lestari. Jalal memanggil Maham dan memberitahunya agar mengadakan meena bazar besok. Jalal memberitahu aturan barunya, bahwa pemenangnya adalah pemilik stal yang barangnya aku beli lebih dulu, bukan yang paling bagus. Maham heran, "bagaiman apara ratu akan bersiap-siap di waktu sependek ini?" Jalal berkata, 'aku ingin tahu suapa diantara mereka yang bisa melakukan yang terbaik di waktu sempit.." Maham mengganguk. Tanpa bertanya lagi dia bergegas pergi. Jalal berkata dalam hati, "ratu Jodha, aku tak kan melupakan saat kau mempermalukan aku, aku takkan membiarkanmu tenang..."

Resham melihat Maham, dai segera mengerjarnya, "Nyonya, kenapa yang Mulia memanggilmu? Aku penasaran sekali..." Lalu Maham menyuruh Resham menngumumkan tentang Meena bazar dan aturan barunya. Jelas Maham, "bukan hanya Jalal, siapa saja boleh membeli. Dan pemilik stal yang barangnya terjual habis akan menjadi pemenang mutlak." Resham tegang, "besok? Bagaimana kita bisa bersiap-siap?" Maham tak peduli, "cepat umumkan kabar ini, jangan menggangguku lagi..." Maham pergi. Resham cemas membayangkan rekasi para wanita di harem begitu mendengar kabar Meena bazar yang mendadak.

Akhirnya, Resham membuat pengumuman seperti yang di suruh Maham.. Dia membangunkan para penhuni harem dan memberitahukan perintah yang mulia tentang meena bazar. Para selir panik dan bergegas mempersiapkan diri untuk meena bazaar.

Di kamar Ruq sedang membuat daftar barang barang yang akan di jualnya, tapi dia telah kehabisan ide. Hoshiyar memberi ide tentang sesuatu yang berkaitan dengan senapan. Bukannya senang, Ruq malah memarahinya. 

Maham datang. Dia tersneyum melihat kergusaran Ruq. Maham menyapa, "apa ANda memanggilu Ratu Ruqayah?" Ruq menyuruh Maham duduk. Setelah maham duduk, Ruq bertanya tentang Jalal yang ingin mengadakan Meena Baazar secara tiba-tiba. Maham menjawab, "aku juga tidak tahu, Ratu Ruqayah, aku hanya menjalankan perintahnya." Ruq kesal karena tidak tahu apa yang harus dia persembahkan dan dia tak mau kalah dalam kompetisi itu. Maham menjawab, "kompetisi itu bukan untuk Anda..."Ruq tahu, "itu untuk Ratu Jodha dan Benazir.." Maham mengangguk dan menyarankan Ruq agar tidur dengan tenang, karena dirinya punya rencana yang solid. Ruq menyerahkan semuanya pada Maham.

Moti memberitahu Jodha kalau semua selir sedang bersiap-siap untuk bazar, "kita belum tahu apa yang kita jual. Entah apa yang akan di jual Benazir di kiosnya..." Jodha bertanya kenapa Moti begitu mencemaskan Benazir, "aku sudah memutuskan tidak akan ikut ambil bagian di Meena bazar." Moti mengingatkan kalau semua orang di wajibkan untuk ikut. Jodha berkeras tak mau. hamdia datang. Jodha memberinya salam.  Jamdia memberkatinya. 

Hamida sangat antusias ingin melihat apa yang akan di jual Jodha di Bazar besok "sebelumnya kau telah membuat kesan dengan menghiasai kiosmu dengan penuh warna. Apa yang akan kau sajikan kali ini?" Jodha terdiam. hamdia heran, "ada apa nak?


" Jodha menggeleng, "kali ini, aku tidak akan ikut serta.." Hamida membujuk Jodha, "Jodha, aku tahu jalal tidak adil padamu. Seharusnya dia tidak menunjukkan pertengkarannay denganmu di hadapan publik. Tapi dengan tidak ikut acara ini, kau akan membuat kesalahan yang sama dengan jalal. Kau adalah ratu, kau harus menjaga tradisi ini agar tetap ada. Pertengkaranmu itu dengan Jalal, tapi mengapa aku yang tidak bisa melihat apa yang kau sajikan esok?"

Hamida mengingatkan Jodha kalau pertengkaran antara suami istri bisa terjadi pada siapa saja, "tapi kau tak boleh membiarkan pertengkaran seperti ini pengaruhi hubunganmu. Orang yang berdekatan selalu saling bertengkar.." Jodha menitikan airmata. Hamida mengusap airmatanya mennatunya dan memintanya agar menangis. Lalu Hamida memeluk Jodha.

Jodha mengusap airmatanya. Hamida terlihat prihatin, "aku tak tahu apa yang terjadi diantara kalian, tapi kau tak boleh terpengaruh. Aku harap kau turut serta dalam perhelatan ini." Setelah berpesan begitu, Hamida melangkah pergi.

Zakira mengungkapkan firasatnya kalau Ratu Ruqaiyah akan menyapu bersig batu permata yang digunakan sebagai hadiah pemenang, "dia pasti memenangkan persaingan ini.." Benazir memahami itu, "tidak mustahil, dia istri tertua sementara aku hanya seorang pelayan. Aku harus memikirkan hal uang berbeda untuk bersaing dengan semua ratu..." Zakira penasaran, "apa kau sudah memikirkan apa yang akan kau lakukan?" Benazir berkata kalau dirinya tak perlu berpikir, "kita harus memanfaatkan sesuatu yang sudah kita miliki..."Dan hanya Benazir hanya punya kecantikan dan kecerdasan

Bagikan :
Back To Top