Sinopsis Jodha AKbar episode 13 by Meysha lestari. Jalal memutuskan untuk kembali ke Agra untuk menemui istri
tercintanya Ruqayah. Istana Agra sangat megah. Di satu sisi ada tepat yang di
sebut harem, di mana para selir tinggal. Di harem tidak ada pria sejati yang di
izinkan masuk. Kalaupun ada pria, maka mereka adalah para waria yang sengaja di
pekerjakan sebagai pengawal dan penjaga keamanan di harem. Penguasa harem adalah
Ratu Ruqaiyah, istri kesayangan jalal.
Kabar kedatangan jalal telah di umumkan. Para selir berdandan
cantik untuk menyambut kedatangan raja. Mereka membujuk Hoshiyar, seorang
pelayan harem agar membujuk Raja agar melirik mereka. tapi Hoshiyar dengan tegas
berkata kalau apapun yang mereka lakukan tidak akan membuat raja melirik mereka.
Salah satu selir bertanya, "kenapa tidak? Kami adalah istrinya.." Hoshiyar
menjawab, "kalau kalian adalah istrinya, maka dia adalah istri
kesayangannya.."
Dia yang di maksud Hoshiyar di sini adalah Ruqaiyah. Sepupu
sekaligus istri jalal. Dialah wanita yang telah mencuri hati Jalal, hingga Jalal
tak penah melirik wanita manapun. Ruqaiyah memilik wajah biasa saja, tapi
otaknya sangat pintar. Setiap ada masalah, maka Jalal akan mencari nya untuk
menanyakan solusinya. Karena itu jalal sangat mencintainya.
Ketika Jalal akhirnya tiba di istana, seluruh selir berderet di
balkon untuk melihatnya. Tapi jalal sama sekali tak menatap mereka. Bahkan jika
mereka berdandan cantik dan mencolok. Malah untuk mendapatkan perhatian Raja
mereka bertengkar dan saling ejek. tapi sekali lagi mereka harus menelan pil
pahit, ketika pria yang mereka idam-idamkan tidak menatap siapapun diantara
mereka begitu melihat Ruqayah.
Jalal dan Ruqayah saling bertatapan. Bahkan Jalal tak mampu
mengalihkan tatapannya dari Ruqaiyah dan senyum yang tersungging di bibirnya
untuk Ruqayah. Kemanapun Ruqayah melangkah, mata jalal selalu mengikutinya.
Begitulah, kenyataanya di Harem. Ada banyak wanita, hanya Ruqayah saja yang bisa
memikat raja.
Ketika wanita Mughal berpesta menyambut kepulangan raja mereka,
di Amer para wanita sedang memeriksa tempat persembunyian. Peperangan akan
segera terjadi. Dan para waniat serta anak-anak harus bersiap untuk melindungi
diri, salah satunya dengan bersembunyi. Jodha dan kakak iparnya memeriksa
terowongan rahasia untuk tempat persembunyian jika peperangan tidak terkendali.
Terowongan rahasia itu adalah satu-satunya tempat yang paling aman untuk mereka
jika sampai pasukan Mughal memenangkan peperangan. menurut Bhabi, terowongan itu
akan membawa mereka keluar dari Amer.
Jodha bertanya apa yang akan mereka lakukan setelah keluar dari
Amer? Bhabhi dengan sedih menjawab, "setelah itu kita hanya punya 2 pilihan,
yang pertama adalah mengikuti takdir kita, dan yang kedua adalah megorbankan
diri kita..." Jodha tidak setuju, "tidak! Kalian tidak boleh berpikir seperti
itu. Kita harus berpikir kalau kita akan menang. Jika kita optimis, kita akan
memberikan kekuatan pada ksatria-ksatria kita..." Jodha berkata demikian karena
dia tahu kalau sekarang ayahnya tidak sendirian, kerajaan Bhanpur telah bersatu
bersama Amer.
Saat Jodha asyik bicara, bhabhi terlihat kurang sehat dan
muntah-muntah. Jodha sangat cemas, "kakak ipar? ada apa denganmu?" Salah satu
kakak ipra yang lain memberitahu Jodha kalau dia sedang hamil. JOdha sangat
gembira dan mengajak kakak iparnya bertemu abangnya. Tapi kakak ipar menolak.
Jodha heran, "kenapa kaka?" Ini adalah berita penting untuk Amer. Raja Bharmal
akan punya cucu. Ayah dan ibu pasti akan sangat gembira. AKu akan membuat
pengumuman.."
Tapi kakak ipar melarang, "Jodha jangan, jangan sekarang.."
Jodha heran, "kenapa? kautak ingin memberitahu berita ini kepada semua orang?
Kakak tahu tentang ini kan?" Bhabhi menggeleng, "aku akan memberitahu dia saat
situasinya tepat nanti.." Mereka semau heran, "kenapa tidak sekarang kak ipar?"
Kakak ipra menggeleng, "karena sekarang semua orang sedang bersiap-siap untuk
berperang. Joka doai tahu aku hamil, dia akan sangat khawatir. Wanita harus siap
berkorban untuk saat-saat seperti ini..." Jodha sedih mendengarnya. Dia
merangkul kakak ipar yang menitikkan airmata. Jodha berkata, "apa hanya wanita
yang harus berkorban?
Jalal dan rombongan menuju harem. Di tengah jalan mereka di
sambut oleh rombongan Hamida Bano. Jalal mengucapkan salam. hamida bano
mengucapkan selamat datang. Jalal terlihat acuh tak acuh pada hamida. Dengan
gembira Hamida menyodorkan sewaiyan untuk Jalal. Jalal hendak menyeruputnya,
tapi Maham Anga menahannya, "maafkan aku yang yang mulya.." Semua orang
terkesima melihat tindakan Maham Anga. Hamida Bano terlihat binggung. Maham anga
mengambil mangkok sewaiyan dan menyeruputnya. Setelah mencicipinya, Maham Anga
menyuruh jalal meminumnya, "sekarang kau boleh meminumnya.."
Begum saiba menegur Maham Angam, "kenapa kau tega menyela Yang
Mulia, Maham Anga? Kenapa kau meragukan yang mulia?" Maham minta maaf, ".. aku
tidak meragukan perhatianmu. Para pelayan yang menyiapkannya di dapur. Sudah
menjadi tugasku untuk memastikan keselamatan sang Raja." Begum saiba bertanya,
"apa maksudmu? apakah kau berusaha menghasut jalal" Maham menjawab kalau dirinya
tak menuduh siapapun. AKu hanya ingin menghilangkan keraguanku." Jalal yang
sedari tadihanya diam, bertanya pada Maham, "bagaiman ajika minuman ini
benar-benar beracun?" Maham menjawab kalau dirinya tidak perduli, "aku sudah
mengorbankan nyawaku untuk sanga kaisar..."
Jalal tersenyum, dan meminta maham menyuapinya. hamida bano
terlihat sedih. Maham meliriknya. Dengan hati hancur hamida bano mengiyakan,
"ya, Maham anga, kenapa tidak? Akulah ibunya dan kau adalah pengasuhnya.." lalu
Jalal meminum sewaiyan dari tangan Maham. Hamdia menatapnya dengan sedih. Lalu
Maham mempersilahkan Jalal masuk ke harem. Jalal melangkah pergi. Hamida
menatapnya tanpa bisa berkata apa-apa.
Bairam khan menyingkir bersama pengawalnya. Bairam mengingatkan
pengawal itu agar berhati-hati pada Maham Anga. Si pengawal bertanya untuk
menengaskan, "apakah kau serius, tuan?" Bairam khan mengangguk, "ya! Dia tahu
strategi bagaimana caranya mengelabui pikiran orang.."
Jalal masuk ke ruangan harem. Para selir dan pelayan
menyambutnya. Jalal melepas mahkotanya dan masuk kedalam. Nazima begum,
menghalangi Jalal dan mengoleska parfum ketubuhnya. Jalal mencium tangan Nazima
dan memujinya, lalu melangkah pergi. lalu bagum yang lain memegang tangan Jalal,
dengan lembut jalal menepis tangan begum itu dan langsung menemui Ruqayah di
ruangan nya. Jalal heran melihat di pintu masuk di halangi oleh papan catur
besar dengan pion yang berupa pelayan dengan pakain putih dan hitam serta topi
yang menyerupai pion catur yang sesunggunya.
Jalal bertanya dengan heran, "apa ini Ruqayah?" Ruqayah
menjawab kalau dia ingin melanjutkan permainan mereka yang tertunda. Jalal
menyebut Ruqayah keras kepala. Ruqayah menyahut bahwa sebagai ratu kesayangan
Jalal dia berhak keras kepala. Lalu keduanya saling bersahut-sahutan. Ruqayah
sempat menyindir Jalal yang menghilang dari pasukannya selama 3 hari, "kemana
kau pergi?" Jalal ingat petualanganya di Amer dan pertemuannya dengan Jodha.
Lalu karena menganggap Ruqayah sebagai istri sekaligsu teman, Jalal memberitahu
Ruqayah kalau dai pergi ke Amer... Sinopsis Jodha AKbar episode 14