Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 162 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 162 by Meysha Lestari. Jodha dan Salima mendatangi sumur yang di maksud. Mereka melihat seorang pria sedang menangisi anggota rombongannya yang mati semua. Salah satu warga bertanya apakah orang-orang itu meninggal karena minum air dari sumur? pria yang berduka menjawab, "iya. Sebelum minum air itu, mereka semua baik-baik saja. Tapi setelah minum langsung meninggal.." Orang itu merasa hidupnya sebatang kara, karena kehilangan semua temannya. Warga mengulurkan tangan untuk membantunya menguburkan korban. Penjaga sumur merasa perlu untuk memberitahu jalal karena menduga kalau musuh yang meracuni sumur itu.

Jalal sedang mengadakan pertemuan dengan Atgah dan meteri ketika Hamida datang. Jalal menyuruh semua orang pergi. Hamida meminta Jalal agar mempertimbangkan perkataan Jodha sekali saja. Jalal berkata kalau dia tak tahu apa maunya Jodha, "dia selalu menbantah perintahku dan ingin sekali membuktikan kalau aku salah. Tidak ada yang berani melakukan itu padaku, ibu. hanya Ratu Jodha.." Hamdia membela Jodha, "mungkin ratu Jodha benar.." Jalal menyahut, "aku tahu apa yang ibu katakan. Aku juga percaya, tapi bukti menunjukan kalau Benazir tidak bersalah.." Hamida meminta Jalal menyelidikinya sekali lagi dan memikirkan ucapan Jodha, karena dia taak ingin menyesal kemudian kalau ternyata ucapan Jodha benar. Jalal berlutut di depan hamida dan menyakinkannya kalau dia baik-baik saja dan berjanji akan selalu menemani Hamida sepanjang hidupnya.

Johda dan Salima kembali ke istana. Mereka mendiskusikan tentang sumur beracun dan Benazir. Jodha bertanya pada Salima apakah dia takut?" Slaima mengiyakan, "aku takut dengan kekuatan racun benazir yang mampu membuat air sesumur beracun. bagaimana kalau dai mengigit jalal? Aku senang kau ada disini dan coba mencegah hal ini.." Adham mendengar pembicaraaan itu dan menyerigai licik.

Jodha dan Jalal membahas tentang sumur beracun. jalal menuduh musuh yang meracuninya. Jodha bersikukuh kalau satu-satunya musuh yang ingin membunuh Jalal adalah benazir. Jalal menlengos tak percaya. Jodha meminta Jalal untuk berpikir jernih, "...semua orang di pasar berkat akalau air sumur menjadi beracun sejak Benazir jatuh kedalamnya.." Jalal menatap Jodha heran, "apa yang kau lakukan di pasar?" Jodha berbohong dengan mengatakan kalau dia pergi ke Mandir lalu mampir ke pasar karena Rahim ingin di belikan mainan. Lalu Jalal memanggil Atgah dan Adham. 

Jalal bertanya apakah Atgah sudah menyelidiki insiden sumur beracun? Atgah mengangguk, "Adham Khan sudah kesana untuk menyelidikinya.." Lalu Adham memberitahu hasil penemuannya bahwa sumur itu memang beracun. Jalal bertanya penyebabnya. Adham berbohong, "ada ular berbisa yang mati yang mulia.." Jodha tertegun. Jalal menyuruh Atgah dan Adham pergi. lalu dia menaatap Jodha dengan tatapan mengejek, "sekali lagi kau mengatakan sesuatu yang salah, ini membuktikan kalau kau hanya cemburu pada Benazir.." Jodha tak sanggup menjawab. Lalu jalal menuruh Jodha membantu Ruqayah mempersiapkan pesta pernikahannya dengan Benazir. Jodha pergi dengan kesal. Jalal berguman, "kulihat kecemburuanmu ingin sekali menghentikan aku dari menikahi benazir..."

Diam-diam Adham memuji Jodha yang punya bakat mengenali sifat orang. Adham tahu kalau Benazir yang menyebabkan sumur menjadi beracun setelah di beritahu informannya. Adham ingin menggunakan kesempatan itu untuk keuntungan diri sendiri. Adham beruman lirih, "ibu, kau selalu berpikir kalau aku idak menggunakan otak, tapi sekarang aku punya kartu AS di tanganku. Telah terbuki kalau Benazir wanita beracun..." Adham gembira karena wanita beracun itu akan segera membunuh jalal.

Zakira menunjukan baju pengantin yang di kirim Ruqayah. Benazir menepis nampan itui dan berteriak kalau dia tidak ingin menikah. Adham datang dan mendengar semuanya. Benazir dan Zakira terlihat tegang. Benazir memberi salam pada Adham. Adham mendekati benazir. Zakira menyingkir. Adham memuji benazir yang memiliki kecantikan tiada tara tapi beracun. benazir terlihat tegang. Adham berharap langkah yang di ambil Benazir benar. Benazir heran, "apa maksudmu?" Adham menuduh Benazir wanita beracun. Benazir menyangkal. tapi Adham bersikukuh kalau Jodha benar. 

Adham ingat pertemuannya dengan Sharif di penjara. Sharif memberitahu Adham tentang Siapa Benazir sebenarnya. Adham memberitahu benazir tentang sumur yang airnya menjadi beracun setelah Benazir jatuh kedalamnya. Benazir berpikir Adham aakan menangkapnya. tapi Adham malah menawarkan kerjasama. Benazir kaget. Adham menyuruh Benazir membunuh jalal secepat mungkin, "kalau butuh bantuan, aku akan membantumu.." Benazir tidak habis mengeri mengapa Adham ingin mengkhianatai Jalal. Adham mengingatkan Benazir agar berhati-hati pada ibunya, "dia memang lebih mencintaiku, tapi dia juga menyaayangi jalal, dan tak ingin terjadi sesuatu padanya.." Benazir bertanya mengapa Adham mau mendukungnya? ADham berkata akan memberitahu benazir lain waktu, "lakukan pekerjaaanmu secepatnya, karena Jodha tidak akan tinggal diam..."

Jodha mengeluh pad Moti karena upayanta mendapatkan bukti kalau Benazir waniat beracun selalu gagal. Moti meminta Jodha pasrah pada kanha. Jalal menemui Jodha. Moti dan pelayan bergegas pergi. Jalal membeirtahu Jodha kalau dia telah mengirim hadiah ke kamarnya. Jodha heran, "mengapa kau memberiku hadiah yang muliaa?" jalal menyangkal, "itu bukan untukmu, tapi untuk Benazir. Setiap ratu akan memberikan hadiah untuk mempelai, maka aku menyediahkan hadiah itu untukmu agar bisa kau berikan pada Benazir.." Jodha menolak memberi hadiah pada Benazir, "dia layak di beri hukuman, bukan hadiah.." Jalal memaksa, "aku tahu kau cemburu pada Benzir bukan karena dirikuy, karena kau tidak menerima aku sebagai suamimu. kau cemburu karena seorang pelayan akan menjadi ratu.." Jodha menyangkal. Jalal mengingatkan Jodha kalau dia sudah paham maksudh jodha, kaalau tidaknya berarti Iya dan sebaliknya, "jadi kau aakan memberikan hadiah itu pada Benazir. Setelah berkat abegitu jalal pergi. Jodha sangat kesal.

Maham dan Ruqayah mengawasi Jodha dan Jalal dari atas. Ruqayah terlihat geram, karena jalal selalu mendapat kesempatan untuk bicara dengan jalal. Maham memberi alasan karena kamar keduanya yang berdekatan, sehingga setiap jalal datang dan pergi dari kamarnya, pasti lewat depan kaamar Jodha dan melihatnya. maham menyuruh Ruq mengusir Jodha dari kamarnya yang sekarang dan menepatkannya di kamar yanh jauh dari kamar dari jalal. Ruq setuju.

Jidha sedang kesal pada Jalal. Karena dirinya sangat mencemaskan jalal, tapi Jalal maalah sibuk mengejek dirinya. Ruq datang  untuk mengusir Jodha dari kamarnya dengan alasan kalau kamar itu akan di berikan pada Benazir, demi kenyamanan jalal, karena Benazir akan segera menjadi istri jalal. Jodha terkesiap tak percaya. Ruq tidak ingin di bantah. Dia ingin Jodha mengosongkan kamar itu secepatnya, karena dia tak ingin mereka terlambat untuk upacara mehndi. Ruq akan menyuruh pelayan membantu Jodha berkemas. Jodha sangat kesal dan merasa terhina, ada banyak kamar, tapi mengapa harus kamarnya? Jodha sangat geram, "beginikan caranya orang Mughal memperlakukan ratu mereka?"

Adham berkumpul dengan kroninya dan memberitahu mereka tentang Benazir, waniat beracun, "dai akan melakukan pekerjaan kita membunuh Jalal demi agar Abul Mali bisa naik tahta. Tapi sebelum Jalal terunuh, kalian harus membunuh Abul Mali.."

Benazir memberitahu Zakira rencana Adham yang ingin membunuh Jalal melalui dirinya. Zakira heran, "mengapa?" Benazir berkata kalau Adham sangat bernafsu untuk duduk di tahta, "sedangkan aku melakukan ini demi cintaku pada Abul Mali. Kita punya tujuan yang sama..." Sinopsis Jodha AKbar episode 163
Bagikan :
Back To Top