Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 42 bag 2 by Meysha Lestari.

Sinopsis Jodha Akbar episode 42 bag 2 by Meysha Lestari.  Jodha menyajikan masakan buatannya kehadapan Jalal yang telah menunggu. Selama Jodha menyajikan makanan, Jalal selalu meliriknya. Raja bharmal tersenyum. Setelah siap, Maham mempersilahkan jalal menimatinya. Jalal mengambil sejumput roti dan dhal. Sambil melirik Jodha dia menyuapkan makanan itu ke mulutnya. Maham menunggu rekasinya dengan tak sabar. Begitu makanan masuk kemulut, Jalal tertegun kaku,. Mulutnya terkatup rapat seperti menahan sesuatu. Jalal melirik Jodha. Jodha diam tanpa ekspresi. Maham menyerigai, ".. aku akan melihat bagaimana Jalal akan memarahi Jodha.."

Tapi Jalal tidak melakukan seperti yang di harapkan Maham. Jalal terus mencicipi semua makanan yang ada di piringnya satu persatu. Keringa mengucur di keningnya dan matanya basah, tapi dia tidak menyerah. Maham merasa aneh, "kenapa Jalal bisa memakan makanan pedas itu tanpa mengeluh? Apa yang ingin dia tunjukan?" Jalal terus memasukan makaanan kemmulutnya sedikit demi sedikit. Lalu dia meminta pelayan mengambikkan air. Setelah mencuci tanganya, Jalal pergi tanpa berkata apapun. raja Bharmal dan yang lain terlihat heran dan tegang. Jodah melirik makanan yang dia hidangkan. Maham terlihat kecewa dan sangat penasaran.

Sampai di kamar, Jalal uring-uringan. maham yang mengejarnay bertanya, "Jalal, apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau pergi dengan tiba-tiba?" Dengan wajah geram, Jalal menyuruh maham memanggil Jodha. Maham pura-pura heran, "kenapa? apakah dia melakukan sesuatu?" Jalal tak menjawab, dia menyuruh maham memanggil Jodha secepatnya. Sambil tersenyum licik, Maham bergegas pergi. 

Di aula, keluarga Amer terlihat tegang. Bhagwandas menduga kalau ini pertama kalinay Jalal makan masakan Amer dan tidak suka rasanya. Jodha membeirtahu kalau masakannya lezat, "aku sudah mencoba masakan itu sebelum menyajikannya..." Lalu Maham datang meminta Jodha menemui Jalal. Jodha pergi dengan rasa ingin tahu. Maham tersenyum. 

Jalal meneguk air langsung dari kendinya. Bibirnya gemetar dan wajahnya basah oleh keringat. Jodha menatapnya dengan rasa heran, "apa Anda memanggilku?" Jalal menyahut dengan geram, "aku tidak ingin bertemu denganmu, tapi aku ingin tahu kenapa kau melakukan ini padaku?" Jalal bangkit dan menjatuhkan kendi air yang kosong. Jodha tambah binggung. 

Jalal bertanya kenapa Jodha membuat masakan pedas sekali, "apa kau tahu jika juru masak terbaik di dunia ini ingin masakannya di rasakan olehku? Saat aku merasakan masakan juru masak kerajaan, mereka anggap itu sebagai suatu penghormatan. Tapi Kau menyajikan padaku masakan yang menjijikan ini! Aku tidak mengatakan apapun di depan orang-orang, karena aku ingin menepati janjiku padamu. Aku tidak ingin mempermalukanmu di depan keluargamu. Tapi kau mengambil keuntungan dari kebaikanku itu. Aku akan memberimu pelajaran..."

Jodha menyahut, "jika kau berusaha menakutiku, aku rasa kau telah gagal." Jalal menghampiri Jodha dan bertanya dengan geram, "apa kau bilang?" Jodha menegaskan kalau dirinya tak takut pada Jalal, ".. karena aku tidak melakukan sesuatu yang salah." Jalal menuduh Jodha tidak mau mengaku, "tapi aku bukanlah orang yang mengabaikan penghinaan dan keangkuhan. Sepertinya kau tidak tahu jika kau telah menyajikan makaanan itu untukku. Aku bisa menghukummu dengan berbagai cara. Aku bisa saja membunuhmu di depan keluargamu. Sepertinya kau sudah terlatih dalam membuat masakan seperti itu. Dan masakan itu sangat tidak enak. Apa kau tahu konsekuensinya jika menyajikan makanan seperti itu pada sang raja??"

Jodha tetap menyangkal kalau dirinya membuat masakan peda seperti yang di tuduhkan jalal. Jalal tambah meradang, "maksudmu, ada seseorang yang ingin mempermainkan aku?" Jodha menjawab, "aku tidak tahu siapa yang menambahkan cabai pada makanan itu setelah aku membuatnya. yang kutahu, aku sudah merasakan itu sebelum ku sajikan ke hadapanmu, dan makanan itu sungguh lezat. Dan kau benar tentang satu hal, memang aku ahli dalam memasak, aku tidak pernah membuat masakan pedas seperti itu dengan sengaja, aku tidak pernah ingin ada orang yang sakit setelah memakan masakan yang aku buat. Dan sejauh yang keluargaku tahu, akulah orang yang sangat peduli dengan kesehatan mereka, dan itulah kenapa aku kemarin datang padamu dan memohon agar kau tidak memberitahu apa yang sebenarnya kepada mereka. Aku juga menerima syaratmu walaupun aku tidak menginginkannya dam kau setuju denganku. Lalu kenapa aku berusaha ingin menyakitimu?"

Jodah berkata kalau keluarganua tidak akan tahan jika melihat dirinya tidak bahagia, "aku juga tidak sanggup melihat mereka menderita. Itulah mengapa selama mereka ada di sini, aku tidak akan melakukan apapun yang bisa menyakiti perasaan mereka." Jalal menuduh Jodha hanya peduli dengan perasaan keluarganya saja, "kau tidak peduli dengan kesehatanku. kau tiak takut padaku, tapi kau tidak sanggup melihat keluargamu menderita. Baiklah, aku rasa aku akan bicara dengan ayahmu. Aku akan beritahu dia perasaanku terhadapmu. Akujuga akan mengatakan padanya apa tujuanku menikah denganmu.."

jalal hendak melangkah pergi, tapi Jodha menahanya  dengan cemas, "jangan! kau tidak boleh melakukan itu.." Jalal tersenyum kejam, "aku akan melakukan itu! Aku akan memberitahu Raja Bharmal tentang semuanya...." Setelah mengancam begitu, Jalal bergegas pergi. Jodha cemas, "ya tuhan! Ayah akan tahu yang sebenarnya. Apa yang harus aku lakukan sekarang??" Sinopsis Jodha Akbar episde 43
Bagikan :
Back To Top