Sinopsis Jodha AKbar episode 23 bag 2 Pemberontakan Bairam Khan tersiar ke seantero negeri. Semua
orang berpikir kalau Jalal adalah boneka Biram. Mereka mengira Jalal tidak turun
tangan. tapi mereka salah. Jalal bertekad untuk membuktikan kalau rumor itu
tidak benar dan siap menjadi raja yang baik tanpa bantuan Bairam khan. Tapi
jalal berada dalam dilema, antara kewajiban memerangi pemberontak dan menyerang
gurunya sendiri.
Kabar pemberontakan Bairam khan tiba ke Zmer, mereka melihat
perselisihan Bairan dan Jalal sebgai satu keuntungan. Suryabhan sangat gembira,
karena dia akan berhasil memenuhi janjinya pada Jodha. Suryabhan merasa kalau
sekarang tidak akan susah mengalahkan Jalal. Raha Bharmal juga berpendapat
demikian. Sepengetahuan mereka, Bairam Khan adalah pedang dan perisai Jalal.
Setelah keduanya berselilsih, Bhagwandas yakin, jalal tidak akan menang dalam
pertempuran. untuk mengungkapkan kesenangannya itu, musuh-musuh jalal
berpesta.
Sementara itu, Jalal sedang mencari cara untuk menghadang
musuhnya dan menghentikan pemberontakan bairam. Kediaman jalal membuat Maham
geram. Dia menghasut Jalal agar memerangi Bairam, "kenapa kau berpikir untuk
tinggalkan tahta hanya karena bairam khan? bairam itu pemberontak, kerajaanmu
dalam bahaya. kau harus cari cara untuk menghancurkan pemberontakannya.." Jalal
binggung. Dia ingat bagaimana bairam khan telah menguatkannya ketika ayahnya
wafat, membesarkannya dan selalu ada di sampingnya. Bairam lah yang telah
menasbihkan dirinya sebagai Raja Muhal menggantikan ayahnya dan menjadi
penasihatnya.
Dengan hati galau, Jalal memakai pakaian perang dan siap untuk
memerangi bairam khan. Maham lega melihatnya. tapi sebelum dia sempat berkata,
Hamida bano datang dan bertanya dengan cemas, "apakah kau akan melawan Bairam
Khan? kenapa Jalal?" Maham yang menyahut, "Yang mulia akan memnghancurkan para
pemberontak, ratu.." Hamida bano heran, "pemberontak? Dia telah melidnungimu
selama ini jalal, mengapa kau sebut dia pemberontak? Maham mungkin lupa, tapi
aku tidak akan pernah lupa apa yang telah dia lakukan untukmu. Dia yang menjaga
mu setelah ayahmu meninggal..." HamidaBano coba mencegah jalal memerangi Bairam,
tapi maham teru smenghasutnya dan mengatakan segalanya. jalal terjepit di
tengah.
lalu muncul Ruqayah. Jalal berkata kalau dia hanya mendengar
pendapat 3 wanita dalam hidupnya, ibunya, Maham dan Ruqayah. Lalu jalal bertanya
apa pendapat Ruqayah, siapa yang harus dia dengar, maham atau ibunya. Ruqayah
menjawab, kalau pendapat Hamdia bano benar, tapi sekarang Bairam bukan lagi
penasehat, tapi pemberontak. Karena itu Ruqayah meminat Jalal menjalankan
tugasnya sebagai Raja baru sebagai anak. Ruq menyarankan Jalal agar memerangi
bairam. Hamida bano sangat cemas. Maham gembira. Dan jalal mendengar apa yang di
katakan Ruqayah. Dia pergi ke medan perang untuk memerangi Bairam Khan. hamida
bano sangat sedih. Dia bergegas pergi.
Ruqayah mendekati Maham dan berkata kalau dirinya telah
menolong Maham kali ini dan akan menuntut balasannya kelak. Mahan bertanya
mengapa Ruqayah mendukungnya. Ruq menjawab, kalau selama ada Bairam, maka posisi
Jalal akan sangat lemah, "dia tdiak akan punya kekuatan penuh. Jalal akan
menjadi raja boneka bairam. AKu ingin dia menjadi Raja sepenuhnya..." Maham
setuju dengan pendapat Ruq dan memberinya salam sebelum pergi.
Di lapangan, Jalal berorasi dihdapan prajuritnya. Untuk memberi
mereka semangat untuk menaklukan musuh. Lalu dengan teriakan penuh semangat,
jalal bernagkat ke medan perang. Dia telah mengendarai kuda dan memakai baju
besinya. Saat pintu benteng di buka, Jalal kaget saat melihat Bairam Khan
berdiri di depan pintubenteng dengan tangan terbuka dan tatapan menunduk di
hadapan jalal.
Jalal segera turun dari kudanya dan menghampiri Bairam. Baira
mengaku bersalah karena telah menentang Jalal. bairam menyadarai kalau Istana
Mughal adalah segalanya baginya. lalu Bairam kan berlutut dan menyuruh jalal
memberikan hukuman padanya. Tapi Jalal membuang pedangnya dan ikut berlutut di
depannya. Jalal berkata kalau dai tidak akan memenggal kepala penasihat yang
adalah ayah baginya. Jalal memberinya tidak pilihan, memimpin negara bagian,
kembali pada posisinya atau....
Bairam khan menolak semuanya, "tidak jalal, aku tidak
mengidamkan tahta aku tak ingin apapun. Sekarang kau suah punya kekuatan itu,
dan telah menjadi raja, kau tak butuh penasihat lagi..." Bairam khan ingin di
izinkan pergi ke mekkah. Jalal menolak, "bagaimana aku bisa membiarkan kau
jauh dariku?" Bairam khan memohon agar keinginan terkahirnya di penuhi. lalu
kedua ayah dan anak itupun berpelukan dan bertangisan... Sinopsis Jodha AKbar
episode 24