Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha AKbar episode 19 bag 2

Sinopsis Jodha AKbar episode 19 bag 2 .  Abdul mengaku, "aku tahu itu, yang Mulia. Dan aku hanya ingin memperingatkanmu. Kau harus hati-hati padanya, hati-hati kalau tidak, suatu hari nanti.." Jalal menghunuskan pedang ke leher Abdul sambil mengancam, "kau tidak takut mati ya?" Abdul menyahut, "aku tidak takut dengan kematianku. tapi aku hanya peduli dengan keselamatanmu. Kau telah melawan nasehat dari perdana menteri dan mengampuni Takhatmal. Dia bis amenganggap itu sebagai penghinaan. Kau mengabaikan nasehatnya, jadi dia akan melawan semua keputusanmu.."

Jalal masih tidak percaya, "aku memang telah menolak saran Khan baba, tapi dia sudah seperti ayahku. Dia mengatakan padaku jika keputusan Kaisar itu di atas segalanya. Dan dia juga harus patuh dengan keputusan kaisar. Aku sangat yakin jika dia akan hormat pada keputusanku..."

tapi keyakinan Jalal salah. Di tepi hutan, Bairam Khan dan pasukannya berhasil menggantung raja Takhatmal. Bairam kahn terlihat puas setelah melampiaskan dendamnya. Dia menyuruh prajurit menguburkan raja takhatmal sehingga jalal tidak tahu dan tidak perlu berurusan dengannya. Para prajurit menurut. Setelah itu bairam khan pergi. Dari balik pepohonan, Adham khan yang menyaksikan perbuatan itu menyerigai licik.

Di Bhanpur, Jodha sedang di ajak berkeliling untuk melihat-lihat istana Bhanpur. Chandra, adik suryabhan menawarkan diri untuk mengantarnya berkeliling. Tapi ratu Bhanpur menyuruhnya pergi kedapur, sementara Suryabhan di perintah untuk menemani Jodha melihat-lihat istana. Surya setuju. Keduanya lalu pergi melihat-lihat istana Bhanpur.

Sambil berjalan, Suryabhan bertanya bagaimana Jodha bisa tahu kalau itu pedangnya? Jodha menjawab kalau dia tak bisa melupakan pedang itu, karena dengan pedang itulah dia telah menodong leher Jalal. Ada nada kebencian dalam ucapan Jodha. Suryabhan meyakinkan Jodha bahwa dia akan memenggal kepala Jalal untuknya. Jodha mengangguk senang. lalu keduanya saling tatap dan melangkah bersama. Tangan mereka bersentuhan, Suryabhan oba menggandeng tangan Jodha. Jodha terlihat malu. Dia menarik tanganya.

Lalu Suryabhan membawa Jodha ke ruang lukis dan menunjukan sebuah sketsa. Jodha kaget, "hah? itukah sketsa Prithviraj Chausan.." Suryabhan mengangguk, "ya. Dia adalah kebanggan Rajputana. Idolaku.." Jodha menyahut cepat, "idolaku juga.." lalu Jodah memberitahu Suryabhan kalau Sujamal telah memberinya buku tentang prithviraj, "aku telah membaca semua tentang dia.." Suryabhan tersenyum. Jodha mengamati lukisan itu dan memujinya. Suryabhan berkata kalau itu belum selesai, "aku melukisnya sendiri.." Jodha tak percaya, "benarkah?? Sepertinya kau pelukis yang hebat.." Suryabhan senang, "sebenarnya banyak yang telah memuji lukisanku sebelum dirimuy, tapi ketika aku mendengar pujianmu, aku merasa sangat senang..." Surya bertanya, "apakah aku boleh membuat lukisan dirimu?" Jodha tersipu...

Jalal sedang menatap lukisan dirinya, ketika Ruqayah datang dan memeluknya dari belakang. Jalal bertanya, "apa menurutmu kau pantas mendapatkan hadiah hanya karena kau sduah membuat lukisan diriku?" Ruq menjawab, "aku membuat lukisan ini bukan karena ingin di beri hadiah olehmu. AKu mebuatnya agar bisa melihat senyum di wajahmu..." Jalal tahu kalau Ruq bukan hanya istriny saja, tapi Ruq tahu segala tentang dirinya, "kau melukis ini untuk membuktikan kalau ku seniman yang hebat.."

Ruq menepis, "ya, Allah. Mengapa kau ingin membandingkan diriku denganmu? Ngomong-ngomong bukan aku yang melukis dirimu ini, seniman yang telah melukis wajahmu ini, bahkan tak pernag melihatmu jalal." Jalal tak percaya, "tidak mungkin. Dia membuat lukisan yang sempurna tanpa harus melihatnya. Hebat sekali dia.." lalu Ruq minta hadiah karena informasinya itu, "aku telah mengatakan padanya tentang dirimu, dan dia mampu melukisnya dengan sempurna.." Jalal heran, "aku ingin tahu satu hal darimu, aku ini milikmu, lalu kenapa kau butuh lukisan ini?"

Ruq mengingatkan Jalal kalau dia tidak selalu berada bersamanya, "jika aku punya lukisan dirimu, aku bisa melihatmu saat kau tidak ada di Agra." Jalal memberi Ruq saran, "kalau begitu kau bisa bicara pada lukisan ini, kau bisa mengatakan keluhanmu, yang idak bisa kau katakan langsung padaku.." Lalu keduanya terkiki. Ruq mengaku tak pernah punya keluhan tentang jalal. jalal tak percaya, "semu awanita di dunia ini punya keluhan pada suaminya." Keduanay terkikik lagi.

Kemesraan itu terganggu oleh kedatangan prajurit yang ingin melapor. Ruq segera pergi. Jalal bertanya pada prajurit "ada berita apa?" Prajurit memberitahu Jalal tentang rombongan Amer yang tiba di Bhanpur serta para Rajput yang bersatu untuk menentang Mughal. Jalal sangat geram, "orang-orang Amer..." lalu kenangan tentang Jodha muncul lagi di benaknya. pertemuan mereka di ritual Gangaau, serta gelang kaki Jodha yang terjatuh.

Dengan wajah kaku, jalal memasuki ruangannya dan mencari sesuatu. Abdul bertanya tentang strategi perang Jalal. Jalal tak mengubrisnya. Dia membuka semua kota perhiasan dan mengeluarkan gelang kaki Jodha. Jalal mengambil gelang kaki itu dan mengamatinya dengan seksama. Abdul menatapnya dengan heran. Prajurit datang untuk memberitahu kalau pelukis hebar itu, Nona Tabassun sudah datang. Jalal menyuruh pelukis itu masuk.

Pelukis memberi salam. Jalal memuji lukisan yang dia buat. Pelukis mengucapkan terima kasih dan berkata kalau dia hanya melukis apa yang di gambarkan Ruqayah. jalal mengaku kagum dengan kemampuan Tabassun dan menyuruhnya membuat satu lukisan untuknya. lalu pelukis bersiap dan menyuruh jalal mengambarkan apa yang ingin dia lukis. jalal membayangkan Jodha danmemberikan gambarannya pada tabassun.


Sementara di Bhanpur, Suryabhan sedang melukis Jodha... Sinopsis Jodha AKbar episode 20 
Bagikan :
Back To Top