Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

SInopsis Jodha Akbar episode 18 bag 2

SInopsis Jodha Akbar episode 18 bag 2.  Lalu malam Diwali mereka menagdakan perayaan dan ritual Tuladaan untuk raja Bharmal. Jodha menari bersama saudara dan semua wanita. Setelah itu dia berdoa. Di satu tempat di istana Agra, para pelayan hindu juga merayakan Diwali dengan sangat sederhana. Mereka melakukan ritual dan menyalakan Diya serta menyanyikan Bhajan. Maham Anga melihat itu dan menghampiri mereka. Para pelayan kaget. 

Dengan wajah geram, maham ANga menegur mereka, "kenapa kalian bisa tidak tahu adat? Kalian tidak tahu, kalaukerajaan ini di kuasai oleh Mughal? Orang hindu di larang merayakan hari raya mereka di sini. Pelayan minta maaf dan memberikan alasa, "...tapi diwali hanya di rayakan satu kali setiap tahun.." Maham menyela, "dan manusia hanya mati satu kali, pikirkanlah.." lalu Maham mengambil nampan Diya dan hendak membuangnya, "kalian tidak boleh merayakan festival ini!" Tapi Hamida Bano menahannya, "kenapa tidak boleh?" Maham dan Hamida Bano saling bertatapan.

Para pelayan hindu segera bangkit dan memberi hormat pada Hamida. Hamida menegur maham, "kalau kita boleh merayakan Ramadhan dan Eid, mereka berhak merayakan hari Holi dan Diwali juga.." Maham membantah, "maafkan aku, yang Mulia ratu. Tapi ada perbedaan besar antara mereka dan kita."Hamida mengingatkan Maham tentang masa lalunya, saat dia hamil Jalal dan mengungsi di Ammarkot, "mereka ada orang hindu, tapi mereka mengasihi kami dan memberi aku perlindungan. Saat itu adalah hari raya Diwali. Bahkan kau ikut merayakan festuival bersama mereka malam itu. Apakah kau lupa?" Maham menurut. Di amengembalikan nampan Diya pada para pelayan Hindu yang terlihat gembira dan kembali melanjutkan ritualnya. 

Setelah itu, hamida bano melangkah pergi di ikuti Maham, tapi baru beberapa langkah, Maham berbalik dan mendekati para pelayan itu lagi. Dia bertanya mengapa mereka berhenti menyanyi? Maham menyuruh mereka bernyanyi. Pelayan ketakutan. Maham mengambil Diya dan mengancam, ".kau benar, diwali hanya di lakukan sehari sekali, dan ratu melindungi kalian di hari itu, tapi hanya sehari. Sementara aku..., aku akan kesini setiap hari. Pilihan ada pada kalian, apakah kalian mau nyalakan lilin diwali, atau kau ingin merasakan akibatnya karena menentangku?"

Maham bertanya pada resham siapa nama wanita yang telah di hukum karena menyalakan lili di hari Diwali? Maham memberitahu mereka kalau wanita itu di hukum hidup-hidup karena melakuan kejahatan itu, "apa kalian mengerti?" Para pelayan minta maaf. Lalu mereka bergegas bangkit dan pergi dengan ketakutan. Maham menyuruh Resham membersihkan tempat itu, "aku mau bedoa malam ini..." Maham pergi, Hoshiyar melihat semua kejadian itu.

Hoshiyar melapor pada Ruqayah tentang apa yang di lakukan Maham. Ruqayah memuji Maham, "dia selalu dapatkan apa yang dia inginkan. Dengan rayuan ataupun kelicikan. Dia menentang perintah ratu. kau tahu apa yang sedang terjadi, Hoshiyar? Dengan bantuan Jalal, dia menjadi sangat berkuasa.." Hoshiyar setuju, "ya, benar. Hanya karena yang mulia menghormati dia. Apa dia pikir..."  Ruq menyela, "aku tak peduli apa yang dia pikirkan. Aku tahu apa kelemahannya.." Hoshiyar bertanya, "apa itu?" Ruq menjawab, anaknya, Adhan Khan.

Adham sedang mencambuk warga di pasar. Semua orang berkumpul ketakutan. Mereka saling mengeluh, "ya, dewa, berapa lama lagi kekejaman ini akan berlangsung?" Adham dengan bersenjata cambuk menghajar parjurit yang tidak mau menyiksa warga. Adham menuntut mereka membayar pajak jika tinggal di kerajaan Mughal, sebagai aturan agama islam, karena mereka adalah hindu, "kalian yang tidak mau dihukum, harus membayar pajak.." Seorang pria tua membernaikan diri menentang Adham, Adham mengancamnya dan memaksanya masuk islam kalau tidak ingin membayar pajak. Tapi pri aitu meniolak, dia lebih memilih mati daripada masuk islam. lalu Adham menyandera cucunya, si pria terpaksa menuruti keinginan Adham Khan demi menyelamatkan cucunya. Adham menyuruh warga mengikuti jejak pria tua itu dan mengambil keuntungan dengan menjadi muslim, yaitu tidak perlu membayar pajak. Lalu datang seorang prajurit memberitahu Adham tentang bairam Khan yang berhasil menaklukan salah satu kerajaan Rajput dan berhasil menangkap rajanya. Dan raja itu akan segera di penggal.

Dengan kaki dan tangan di rantai, raja Rajput bernama Takhatmal itu di hadapkan pada Bairam. Bairam Khan menyuruh raja itu berdoa pada tuhannya karena ini akhir hidupnya. Dia telah membunuh keluarga Biram Khan, dan sekarang Bairam akan balas dendam. Bairam bertanya apa keinginan terakhir Takhatmal. Takhatmal ingin bertemu Jalal. Bairam tak mengizinkan, karena dia yang membuat keputusan di tempat itu. Raja Takhatmal mengejek Bairam khan, karena sebagai perdana menteri dia tak mampu memenuhi permintaan terakhirnya.

Mendengar itu Baira khan serentak berdiri dan menghampiri raja itu dengan geram, "beraninya kau membantahku!" Takhatmal mengejek lagi, "apakah kau takut kalau kaisar akan mengampuni aku?" Bairam khan sangat geram dan segera mencabut pedangnya. tiba-tiba terdengar suara Jalal, "aku telah ada di hadapanmu sekarang!" Raja Takhatmal terlihat lega. Jalal datang bersama Adham Khan. Seperinya Adham yang telah memberitau jalal tentang Bairam khan. Bairam Khan terkejut melihat kedatangan jalal.

Bairam khan menurunkan pedangnya saat Jalal menanyakan apa yang di inginkan raja Takhatmal, "kau telah membantai keluarga Khan Baba ku. kau noleh minta apapun kecuali nyawamu Raja Tkhatmal!" Raja takhatmal menjawab, "kematian di balas kematian dan hidup di balas dengan kehidupan, benar?" Jalal mengangguk cepat, "tentu saja! Itu peraturanku!" Raja Takhatmal menyuruh jalal mendengar ceritanya lalu memutuskan hukuman. Jalal setuju. Raja takhatmal bercerita bahwa dulu saat ayah Jalal, Humayun di kalahkan oleh Sher Shah Suri, dia mencari perlindungan. Takhatmal lah yang menyelamatkan Humayun. Takhatmal yang sediakan Humayun tempat tinggal dan perlindungan. 

Bairam khan kaget. Jalal tertegun sejenak. Takhatmal bertanya, "bukankah kau pikir kalau kau membunuhku, itu tidak adil?" Jalal menyahut, "tapi kalau aku tidak membunuhmu, itu akan tidak adil untuk Khan baba. Karena kaulah yang membunuh keluarganya." Takhatmal menuntut Jalal agar membalas budi ayahnya, "kau bilang akan membalas hidup dengan hidup. kaulah yang buat keputusan yang Mulia.." Jalal berada dalam dilema. Bairam khan menyadarkan Jalal kalau Takhatmal sedang membuatnya binggung dengan mengarang cerita.

Jalal berkata, "hidup harus di balas dengan hidup, mati dengan mati..." lalu Jalal menyuruh membebaskan Takhatmal. Bairam khan kaget. Dia memprotes Jalal, "jalal, bagaimana bis akau lakuan ini? AKu sudah umumkan kalau aku akan memenggal dia.." Jalal melarang Bairam Khan melakukan itu, "tidak, Khan baba! Dia telah menyelamatkan nyawa ayahku. Kalau kubiarkan kau bunuh dia, maka rakyatku akan berpikir kalau aku tidak menghormati ayahku. Ampuni nyawanya. Beri dia pengampunan kerajaan.." bairam khan tidak terima.

Begitu Jalal melangkah pergi, rantai di tubuh Takhatmal di lepaskan. Bairam Khan masih terlihat kesal dan tidak terima dengan keputusan jalal. takhatmal yang sudah bebas mengejek, "kau sudah berusaha keras untuk menggantikan posisi ayah Kaisar, tapi kau lupa, kalau hanya kaisarlah yang bisa menjadi ayah seorang kaisar. Bukan seorang Perdana menteri.." lalu Takhatmal dengan santai melenggang pergi. Bairamnya menatapnya dengan geram... SInopsis Jodha AKbar episode 19
Bagikan :
Back To Top