Kumpulan SInopsis Jodha Akbar

loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 209 by Meysha Lestari

 Sinopsis Jodha Akbar episode 209 by Meysha Lestari. Jodha sedang memberi makan burung merpati di temani Moti. Jodha memberitahu Moti kalau Sikap Jalal sudah berubah. Jalal selalu terlihat marah setiap bertemu dengannya. Jodha ingin minta maaf karena dulu pernah mendorong Jalal ke lantai tapi sekarang Jalal sudah tak mau bicara dengan dirinya lagi.

Di sisi lain, Jalal mengeluh pada Maham karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan. "Aku selalu percaya pada Ratu Jodha. Tapi melihat apa yang dia lakukan, aku meragukan kesetiaannya padaku...."



Maham menyerigai senang mendengar kecurigaan Jalal pada Jodha. Itu yang di harapkan Maham. Maham kembali menghasut Jalal agar membenci Jodha  dengan pura-pura menyarankan agar Jalal bicara pada Jidha dan bertanya langsung padanya.

"Bertanya langsung padanya tidak akan membantu barri ammi, Jika dia tak mau mengatakannya. Tak ada gunanya memaksa dia..."

Jodha ingin bicara langsung pada Jalal dan memberitahunya. Tapi dia tak tahu bagaimana mengakui kalau dia sudah jatuh cinta pada Jalal.

Moti gembira mendengar pengakuan Jodha, "aku senang kau menyadari perasaanmu, Jodha. Bahwa kau jatuh cinta pada yang mulia. Kau harus memberitahu dia secepatnya.

Jalal sendiri masih binggung dengan perasaanya. Dia tak meragukan kebenaran bahwa Jodha adalah orang yang telah menyelamatkan nyawanya. Tapi Rahasia yang disembunyikan Jodha sangat menyakiti perasaannya. Jalal tidak mengerti mengapa Jodha melakukan itu, padahal mereka sudah mulai dekat.

***

Di Dewan Ek Khas, didepan penjabat kerajaan, Maham membacakan hadiah yang diberikan Adham dan Peer Muhammad yang sudah berhasil menguasai Malwa. Adham khan akan menyerahkan 100 kuda arab, 30 gajah dan 10.000 koin emas.

Jalal menghargai hadiah dari Adham dan merasa bangga dengan keberhasilannya. Tapi Jalal ingin membalaskan kematian Peer Muhammad karena Baz Bahadur masih hidup. Dia ingin menunjuk subedar (Komandan) untuk Maiwa. Dan Jalal menunjuk Abdullah Khan sebagai komandan baru di Maiwa.

Adham dan Maham kaget dan kecewa. Jalal mendekati Abdullah dan mengucapkan selamat untuknya. Abdullah berjanji akan setia dan menjalankan tugasnya dengan baik. Adham sangat murka. Sharifuddin menyerigai senang.

Jalal melirik Adham Khan yang terlihat tidak suka. Tapi Jalal tidak mengubrisnya. Dia meminta Adham untuk berpatroli dan berjaga di sekitar istana. Dia juga ingin Adham membantu Abdullah Khan mengurus Maiwa karena Adham yang telah memenangkannya. Dengan berat hati Adham menerima perintah itu. 

Sidang dewan pun berakhir. Jalal dan semua orang pergi, tinggal Maham dan Adham. Maham menatap Adham dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu kekecewaan hati Adham.

***

Adham berkumpul dengan komplotannya. Mereka sepakat kalau Atgah Khan yang bertanggung jawab atas penunjukan Abdullah. Karena Atgah tak ingin Adham memegang posisi penting. Dan Maham Anga sebagai perdana menteri hanya diam, padahal Adham adalah anaknya.

"Sebagai perdana menteri aku tak punya hak melawan keputusan kaisar. Tidakkah kau tahu itu? Jangan kau menghasut Adham Khan untuk menentang aku! Yang mulia telah....." 

"Kaisar??" sergam Adham cepat. "Dia tak berpikir kalau aku adalah komandan yang pantas. Dia selalu merendahkan aku. Dia mengambil posisiku sebagai komandan Maiwa dan menjadikan aku bawahan pada Peer Muhammad. Provinsi Maiwa seharusnya dibawah kepemimpinanku! Tapi dai malah menugaskan Abdullah Khan sebagai komandan baru. AKu yang bertempur, aku yang memenangkan, aku yang menunjukan keeranian di medan perang. Tapi yang ditugaskan sebagai komandan Abdullah Khan..."

Adham memberitahu Maham kalau semua itu ulah Atgah Khan. Maham coba membela Jalal. Tapi Adham menyuruh Maham diam. Adham menginggatkan Maham siapa sebenarnya mereka bagi Jalal. Maham adalah pelayan, orang yang membesarkan Jalal. Dan Adham adalah anak seorang pelayan. Adham akan memprotes keputusan Jalal dan memberontak padanya.

Maham mencegah niat Adham. Tapi Adham tak mau mendengar ucapan Maham. Maham membujuk Adham dengan berjanji bahwa suatu ketika Adham akan menjadi kaisar. Adham tidak percaya. Karena untuk menjadi kaisar Mughal, mereka harus mebunuh Jalal. Maham berkeras bahwa dia yakin Adham akan menjadi kaisar. Adham tak mau percaa lagi dan pergi meninggalkan Maham dengan belati terhunus.

Maham tak tahu harus berbuat apalagi. Sambil mengusap airmatanya Maham bertekad akan membunuh Jalal agar Adham bisa menjadi Kaisar.

***

Ruqayah mengunjungi Maham dengan membawa kabar baru. Yaitu kabar tentang perbedaan antara Jalal dan Jodha yang semaakin meruncing dan terus berkembang. Ruqayah tahu itu dari Hoshiyar.

Maham tercengah, "bagaimana itu mungkin, Ratu Ruqayah? Hoshiyar kan jadi pekayan setia Ratu Jodha?"

Ruqayah tertawa. "Tidak maham anga, Hoshiyar masih pelayan setiaku. Dia menjadi pelayan ratu Jodha untuk mengintai. Ini adalah rencanaku. Dia hanya pura-pura jadi  pelayan ratu jodha..."

Maham tertawa gembira dan memuji Ruqayah. Karena tidak menyangkah Ruqayah begitu cerdik. Maham bertanya apakah ratu Ruqayah ingin tahu siapa orang asing yang sering bertemu Jodha?

Ruqayah menyangkal. "Tidak aku tidak ingin tahu. Yang aku tahu adalah bahwa ratu Jodha terus bertemu dengan dia secara rahasia. Aku mau menciptakan jurang yang besar diantara Jalal dan Jodha."

Maham mengaku terkejut mendengar kabartentang Hosshiya. Kini giliran dia yang akan membuat Ruqayah terkejut.

"Orang asing yang bertemu ratu Jodha secara rahaasia di malam hari adalah seorang Rajvanshi. Dia tinggal di istana ini. Jadi ratu Ruqayah, apakah Anda terkejut?"

Sinopsis Jodha Akbar episode 208 by Meysha Lestari. Jodha sedang memberi makan burung merpati di temani Moti. Jodha memberitahu Moti kalau Sikap Jalal sudah berubah. Jalal selalu terlihat marah setiap bertemu dengannya. Jodha ingin minta maaf karena dulu pernah mendorongnya Jalal ke lantai tapi sekarang Jalal sudah tak mau bicara dengan dirinya lagi.

Di sisi lain, Jalal mengeluh pada Maham karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan. "Aku selalu percaya pada Ratu Jodha. Tapi melihat apa yang dia lakukan, aku meragukan kesetiaannya padaku...."

Maham menyerigai senang mendengar kecurigaan Jalal pada Jodha. Itu yang di harapkan Maham. Maham kembali menghasut Jalal agar membenci Jodha  dengan pura-pura menyarankan agar Jalal bicara pada Jidha dan bertanya langsung padanya.

"Bertanya langsung padanya tidak akan membantu barri ammi, Jika dia tak mau mengatakannya. Tak ada gunanya memaksa dia..."

Jodha ingin bicara langsung pada Jalal dan memberitahunya. Tapi dia tak tahu bagaimana mengakui kalau dia sudah jatuh cinta pada Jalal.

Moti gembira mendengar pengakuan Jodha, "aku senang kau menyadari perasaanmu, Jodha. Bahwa kau jatuh cinta pada yang mulia. Kau harus memberitahu dia secepatnya.

Jalal sendiri masih binggung dengan perasaanya. Dia tak meragukan kebenaran bahwa Jodha adalah orang yang telah menyelamatkan nyawanya. Tapi Rahasia yang disembunyikan Jodha sangat menyakiti perasaannya. Jalal tidak mengerti mengapa Jodha melakukan itu, padahal mereka sudah mulai dekat.

***

Di Dewan Ek Khas, didepan penjabat kerajaan, Maham membacakan hadiah yang diberikan Adham dan Peer Muhammad yang sudah berhasil menguasai Malwa. Adham khan akan menyerahkan 100 kuda arab, 30 gajah dan 10.000 koin emas.

Jalal menghargai hadiah dari Adham dan merasa bangga dengan keberhasilannya. Tapi Jalal ingin membalaskan kematian Peer Muhammad karena Baz Bahadur masih hidup. Dia ingin menunjuk subedar (Komandan) untuk Maiwa. Dan Jalal menunjuk Abdullah Khan sebagai komandan baru di Maiwa.

Adham dan Maham kaget dan kecewa. Jalal mendekati Abdullah dan mengucapkan selamat untuknya. Abdullah berjanji akan setia dan menjalankan tugasnya dengan baik. Adham sangat murka. Sharifuddin menyerigai senang.

Jalal melirik Adham Khan yang terlihat tidak suka. Tapi Jalal tidak mengubrisnya. Dia meminta Adham untuk berpatroli dan berjaga di sekitar istana. Dia juga ingin Adham membantu Abdullah Khan mengurus Maiwa karena Adham yang telah memenangkannya. Dengan berat hati Adham menerima perintah itu. 

Sidang dewan pun berakhir. Jalal dan semua orang pergi, tinggal Maham dan Adham. Maham menatap Adham dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu kekecewaan hati Adham.

***

Adham berkumpul dengan komplotannya. Mereka sepakat kalau Atgah Khan yang bertanggung jawab atas penunjukan Abdullah. Karena Atgah tak ingin Adham memegang posisi penting. Dan Maham Anga sebagai perdana menteri hanya diam, padahal Adham adalah anaknya.

"Sebagai perdana menteri aku tak punya hak melawan keputusan kaisar. Tidakkah kau tahu itu? Jangan kau menghasut Adham Khan untuk menentang aku! Yang mulia telah....." 

"Kaisar??" sergam Adham cepat. "Dia tak berpikir kalau aku adalah komandan yang pantas. Dia selalu merendahkan aku. Dia mengambil posisiku sebagai komandan Maiwa dan menjadikan aku bawahan pada Peer Muhammad. Provinsi Maiwa seharusnya dibawah kepemimpinanku! Tapi dai malah menugaskan Abdullah Khan sebagai komandan baru. AKu yang bertempur, aku yang memenangkan, aku yang menunjukan keeranian di medan perang. Tapi yang ditugaskan sebagai komandan Abdullah Khan..."

Adham memberitahu Maham kalau semua itu ulah Atgah Khan. Maham coba membela Jalal. Tapi Adham menyuruh Maham diam. Adham menginggatkan Maham siapa sebenarnya mereka bagi Jalal. Maham adalah pelayan, orang yang membesarkan Jalal. Dan Adham adalah anak seorang pelayan. Adham akan memprotes keputusan Jalal dan memberontak padanya.

Maham mencegah niat Adham. Tapi Adham tak mau mendengar ucapan Maham. Maham membujuk Adham dengan berjanji bahwa suatu ketika Adham akan menjadi kaisar. Adham tidak percaya. Karena untuk menjadi kaisar Mughal, mereka harus mebunuh Jalal. Maham berkeras bahwa dia yakin Adham akan menjadi kaisar. Adham tak mau percaa lagi dan pergi meninggalkan Maham dengan belati terhunus.

Maham tak tahu harus berbuat apalagi. Sambil mengusap airmatanya Maham bertekad akan membunuh Jalal agar Adham bisa menjadi Kaisar.

***

Ruqayah mengunjungi Maham dengan membawa kabar baru. Yaitu kabar tentang perbedaan antara Jalal dan Jodha yang semaakin meruncing dan terus berkembang. Ruqayah tahu itu dari Hoshiyar.

Maham tercengah, "bagaimana itu mungkin, Ratu Ruqayah? Hoshiyar kan jadi pekayan setia Ratu Jodha?"

Ruqayah tertawa. "Tidak maham anga, Hoshiyar masih pelayan setiaku. Dia menjadi pelayan ratu Jodha untuk mengintai. Ini adalah rencanaku. Dia hanya pura-pura jadi  pelayan ratu jodha..."

Maham tertawa gembira dan memuji Ruqayah. Karena tidak menyangka Ruqayah begitu cerdik. Maham bertanya apakah ratu Ruqayah ingin tahu siapa orang asing yang sering bertemu Jodha?

Ruqayah menyangkal. "Tidak aku tidak ingin tahu. Yang aku tahu adalah bahwa ratu Jodha terus bertemu dengan dia secara rahasia. Aku mau menciptakan jurang yang besar diantara Jalal dan Jodha."

Maham mengaku terkejut mendengar kabar tentang Hosshiya. Kini giliran dia yang akan membuat Ruqayah terkejut.

"Orang asing yang bertemu ratu Jodha secara rahasia di malam hari adalah seorang Rajvanshi. Dia tinggal di istana ini. Jadi ratu Ruqayah, apakah Anda terkejut?"

Ruqayah kaget dan murka. "Apa yang kau katakan, Maham Anga? Itu tidak mungkin. Katakan  padaku, siapa dia? Di mana dia dan siapa namanya? Bagaimana dia berani berada di dalam istana?"

Maham memberitahu Ruqayah kalau orang asing itu lebih cerdik dari mereka. Dia tinggal di harem. Ruqayah tambah murka. Daerah kekuasaannya di susupi orang asin. 

Maham senang melihat Ruqayah geram. Dia memberitahu kalau orang asing itu menyamar menjadi kasim. "Dia melayani Bakshi Bano. Namanya Dilawar Khan."

Ruqayah kaget, "Dilawar Khan?"

"Bukan itu saja. Dia telah jatuh cinta pada Ratu Jodha. Dan disanalah dia berada."

Ruqayah heran bagaimana Maham tahu tentang semua itu. Maham tertawa "Aku menjadi Perdana menteri bukan tanpa sebab Ratu Ruqayah. Aku sudah tahu sejak dia datang ke tempat selir dengan menyamar sebagai kasim."

Ruqayah memuji Maham, "bagus sekali, maham anga. Ayo kita beritahu Jalal tentang DIlawar Khan. Agar Jalal menendang Jodha dari sini..."

Maham menggeleng. "Tidak ratu Ruqayah. Bersabarlah. Kita harus menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu Jalal tentang hal ini.Kalau kita lakukan tergesa-gesa, Ratu Jodha bisa menyangkal mengenalnya. Dan dia bisa menuduh kita berbohong. Kita harus menangkap basah Ratu Jodha sedang bersama dilawar Khan..."

Ruqayah bertanya, "bagaimana kau akan menangkapnya?"

Maham mengungkapkan rencananya. Ruqatah mendengarkan dengan seksama. Ruqayah senang tersenyum mendengarnya.

***

Sujamal sedang duduk menunggui Bakshi Bano yang sedang tidur. Dia terbayang pertanyaan Jalal tentang siapa DIlawar Khan dan bahwa Jalal tahu kalau dia bukan seorang muslim.

"Kaisar sudah mencurigai aku. Aku bisa tertangkap jika dia tahu siapa aku sebenarnya. Aku harus menemukan pengkhianat itu secepat mungkin. Atau semua pekerjaanku sia-sia."

Sharifudin datang. Dilawar langsung berdiri memberi hormat. Sharifuddin senang melihat Baksi Bano tidur. Dia menyuruh dilawar mengambil mantelnya. Dilawar menurut. Dia mengambil mantel sekaligus memakaikannya pada sharifuddin. Setelah itu Sharifuddin pergi setelah berpesan agar kalau Bakshi bangun, suruh menemuinya.

Setelah Sharif pergi, seorang pelayan datang memberitahu DIlawar kalau Maham anga ingin bertemu dengannya. Dalam hati dilawar bertanya-tanya kenapa Maham ingin bertemu dengan dirinya.

***

Maham memanggil Tabbasum. Pelukis hebat yang bisa melukis seseorang persis dengan aslinya tanpa perlu melihat orang itu. Maham ingin Tabassum melukis dilawar.

Dilawar datang menemui Maham. Maham memberitahu Dilawar kalau dia berhentikan dari kerja di tempat di Bakshi Bano. Kini dia di tugaskan ditempat Ratu Ruqayah. Dilawar menurut. Dalam hati dia merasa kalau kaisar benar-benar mencurigainya.

Sepeninggal Dilawar, Maham langsung menyuruh Tabassum melukis. Katika tabassum bertanya untuk apa, Maham memarahinya. Dan menyuruhnya fokus melukis saja.

Maham yakin, lukisannya ini akan menghancurkan hidup ratu jodha. Dan Maham akan menjadi orang yang paling gembira atas kehancuran Jodha itu.

***

Ruqayah sedang membagi-bagi perhiasan untuk para ratu dan menyuruh pelayan mengantarkannya pada masing-masing yang berhak. Ketika pelayan bertanya tentang perhiasan untuk ratu Jodha, Ruqayah memarahinya.

DIlawar khan datang dengandiantar pelayan. Ruqayah mengamati dilawar dengan seksama. Dan bicara sendiri dalam hati. "Jadi ini Rajput yang sering berte,mu ratu jodha secara rahasia. Mari kita lihat.."

"Baiklah Dilawar Khan. Sekarang kau akan bekerja untukku. AKu sedang menunggumu. Kata Maham da Bakshi, pelayananmu sangat bagus. Aku ingin tahu. Buktikan keahlianmu. Aku sangat lelah, aku ingin kau memijat kakiku.."

Lalu Ruqayah mengulurkan kakinya. Dilawar kaget. Ruqayah tersenyum, dia tahu, lelaki Rajput tidak akan menyentuh kaki seorang wanita.

Dilawarpun membatin dalam hati, "aku lebih suka mati daripada menyentuh kaki wanita Mughal."  Bersambung: Sinopsis Jodha AKbar episode 210.  

Bagikan :
Back To Top